Kakak Po, Jangan Pedulikan Mereka
Kakak Po, Jangan Pedulikan Mereka
Xuanyuan Pofan tak berdaya. Setelah mencubit daun telinga kecil Liuli Guoguo, dia pun membantu memijat tangan kecil itu dan meniup-niupnya. Lalu, berkata dengan serius, "Dasar iblis kecil, padahal jelas-jelas tidak perlu sampai turun tangan sendiri, kamu ini istri kecilku loh."
Liuli Guoguo mengangkat pundaknya, suara jernihnya terdengar, "Mereka tidak pantas sampai membuat pengawal kedua belas dan yang lainnya turun tangan!"
Xuanyuan Pofan tak berkata apa-apa lagi, kemudian memegang tangan kecil Liuli Guoguo dan menaruhnya di depan bibirnya, lalu menciumnya dengan lembut.
Wajah kecil Liuli Guoguo memerah, dia membiarkan pria itu terus membantu meniup tangannya dalam jarak yang dekat. Saat ini, jantungnya sudah berdegup kencang seperti rusa kecil yang lincah.
Liuli Guoguo bersikap seperti kucing dengan menenggelamkan diri dan bersandar di dada Xuanyuan Pofan, lalu berkata dengan manisnya kepada pria itu, "Kakak Po, jangan pedulikan mereka. Lagi pula, mereka sudah aku beri pelajaran kok, sudah dihukum. Ayo kita cepat-cepat pulang ke kediaman Raja Huayou saja, perutku lapar sekali."
"Em." Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang sedang bersemangat dan senang sekali dengan bersandar di dekapannya lagi. Sebab, dia juga sudah malas untuk mengurusi orang tidak jelas yang ada di luar sana.
Kemudian Xuanyuan Pofan kembali menaruh telapak tangannya di kepala kecil Liuli Guoguo. Lalu membantu menyisir dan merapikan rambut Liuli Guoguo yang tadi baru saja diacak-acak sendiri oleh Liuli Guoguo.
Pengawal kedua belas melihat dua orang yang sudah berantakan seperti sarang lebah ini. Matanya pun berkedip, lalu dia berkata, "Tuan, kalau begitu mereka..."
"Pengawal kedua belas, lepaskan saja mereka!" Xuanyuan Pofan belum sempat membalasnya, tiba-tiba sudah terdengar suara Liuli Guoguo yang begitu jernih ini dari dalam kereta kuda.
"Laksanakan," jawab pengawal kedua belas.
Para pria kekar yang berkepala gemuk seperti babi itu juga telah dipukul olehnya. Bagaimanapun mereka ini hanyalah orang-orang yang diperintah saja, apalagi dia telah membantu membela Nyonya kecil dengan memukuli mereka. Jadi, pengawal kedua belas hanya mengangkat tangannya, lalu melambaikan tangan menyuruh mereka pergi.
Para pria kekar ini pun langsung menyelinap pergi seperti tikus yang melihat kucing. Pengawal kedua belas lalu mengalihkan pandangannya ke kedua gadis yang seperti sarang lebah di tanah itu. Kemudian, dia pun berkata dengan suara yang begitu dingin, "Pergi sana! Masalah tadi, sedikitpun jangan sampai mengatakannya kepada yang lain."
***
Orang-orang kampungan yang tak tahu aturan ini!!! Bisa-bisanya berani membuatku kotor dan malu seperti ini. Lihat saja, begitu aku kembali, aku akan memberitahukan hal ini pada ayahku. Dan kalian nanti akan dipukuli sampai hancur! batin Si Tulu sambil menggertakkan giginya dengan marah, sampai seluruh tubuhnya gemetaran.
Wajah kecil Si Tulu sudah lebam dan bengkak tidak karuan. Tapi, dengan kegagalan di depan matanya, dia mencoba menahan kemarahan di dalam hatinya, dan juga rasa sakit di seluruh tubuhnya.
Fu Shuizhu yang juga marah, dan seluruh tubuhnya yang terasa bergejolak itu bahkan sampai harus membantu Si Tulu dengan memapahnya untuk pergi dari tempat tersebut.
Setelah dua sarang lebah itu pergi, pengawal kedelapan yang sedari tadi bersembunyi di kerumunan masyarakat pun bergegas datang dan melompat ke kereta kuda, lalu mulai mengendarai kereta kudanya. Kemudian pengawal kedua belas juga ikut melompat naik ke kereta kuda.
Pengawal kesatu melihat Nyonya kecil yang sudah berhasil masuk ke dalam kereta. Dia pun merasa tenang karena sudah ada Tuan yang akan menjaga Nyonya kecil. Lalu dia pergi dari sana dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Tuannya pagi ini.
Kemudian, pengawal ketiga sendiri melenggang masuk ke kerumunan.
***
"Paman Wang, Bibi Zhang! Tolong!"
Paman Wang yang seorang kusir kereta dan bibi Zhang yang merupakan pengasuh dari Si Tulu, telah menunggu lama sekali di pintu masuk stasiun kereta binatang sihir.
Tadi, nona kecilnya ini bersama dengan nona keluarga Fu, yaitu Fu Shuizhu. Tiba-tiba keluar dengan buru-buru dari stasiun kereta binatang sihir, lalu berlari mengikuti pengawal yang menemani mereka. Sampai sekarang, mereka belum juga kembali, dan dia sudah menunggu mereka dengan cemas sekali.
"Kakak Wang, menurutmu kenapa nona kedua memanggil A Bing ya?"
Bibi Zhang tidak mengerti kenapa Si Tulu tidak datang dan naik ke kereta kuda untuk kembali ke kediaman bersama mereka. Tapi malah membawa para pengawal yang bernama A Bing. Sikap mereka semua tampak sangat aneh dan misterius sekali, sehingga Bibi Zhang jadi bingung.
"Ini, aku juga tidak tahu jelas." Paman Wang menggaruk kepalanya dan menunjukkan kebingungan di wajahnya. Lalu, baru saja dia menjawab ini, tiba-tiba terdengar suara melengking. Mereka pun menoleh dan melihat dua gadis yang seluruh tubuhnya sudah bengkak dan lebam, yang berlari dengan susah payahnya ke arah mereka.