Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Kamu Juga Adalah Harta Berhargaku



Kakak Po, Kamu Juga Adalah Harta Berhargaku

Aku tidak bertanya, lalu kamu tidak bilang gitu? Bagaimanapun ini adalah salah satu dari enam belas senjata sihir terhebat! batin Liuli Guoguo.     

Kemudian Liuli Guoguo menepuk keningnya sendiri dengan keras. "Kakak Po, lebih baik kamu simpan baik-baik saja tali ikat leher ini. Aku tidak berani memakainya," katanya.     

"Tidak mau!" Xuanyuan Pofan langsung menolak setelah merapikan pakaian Liuli Guoguo.     

"Tapi, ini Qian Jigu loh! harta yang begitu berharga, mana boleh digantung sembarangan di leherku begini?!" gumam Liuli Guoguo. Ujung jari putihnya juga masih bergerak sambil menggambar lingkaran di dada Xuanyuan Pofan.     

Setelah Xuanyuan Pofan merapikan pakaian Liuli Guoguo, telapak tangan besarnya lalu merangkul pinggang ramping Liuli Guoguo, dan kembali menempelkan gadis kecilnya itu ke tubuhnya. Kemudian dia menundukkan kepala dan menggigit daun telinga kecil Liuli Guoguo yang putih dan lembut itu.      

Setelah itu, Xuanyuan Pofan pun melontarkan kata-kata yang langsung membuat Liuli Guoguo melayang. Seolah dia tengah duduk di atas awan, dan muncul gelombang cinta merah muda di dalam hatinya.     

"Kamulah hartaku yang paling berharga. Senjata sihir ini bukanlah apa-apa. Jadi, kamu pakailah itu dengan tenang. Paling-paling kalau hilang, ya sudah tidak masalah."     

Xuanyuan Pofan menggulung daun telinga Liuli Guoguo dengan lidahnya, lalu suaranya yang berat dan rendah terdengar lagi, "Kamulah hartaku yang berharga."     

Wajah kecil Liuli Guoguo memerah. Dia tiba-tiba merasa kalau seluruh tubuhnya ini seolah sedang berendam di dalam toples madu. Daun telinganya terasa manis, rambutnya manis, otaknya manis, hatinya manis. Seluruh tubuh dari atas sampai bawahnya berubah jadi terasa manis.     

Lalu tangan kecilnya, tanpa bisa dikendalikan sudah kembali memeluk pria di depannya, dan ingin memberikan pelukan padanya. Kepalanya juga bersandar, seperti kucing manja di dada tegap pria itu. "Kakak Po, kamu juga adalah harta berhargaku."     

Wajah kecil Liuli Guoguo merona merah, suara gumamnya ini sangat kecil sekali seperti suara nyamuk yang berdengung. Tapi tetap saja, suara itu masuk dan terdengar oleh telinga pria itu. Membuat hati dan jiwa pria itu bergetar. "Apa? katakan sekali lagi!" pintanya.     

"Tidak mau," jawab Liuli Guoguo sambil menenggelamkan seluruh kepalanya ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan.     

"Katakan lagi!" Xuanyuan Pofan mengemut daun telinga Liuli Guoguo yang lembut dan memerah itu.     

"Tidak mau kok."     

"Ayo, perlu sekali."     

Baiklah, batin Liuli Guoguo. Kemudian dia pun menutupi wajah kecilnya yang memerah, lalu mengangkat kepalanya dari dekapan Xuanyuan Pofan. Setelah itu menatap langsung ke mata elang Xuanyuan Pofan yang dalam dan tak terlihat dasarnya itu.      

"Kakak Po, kamu juga adalah harta berhargaku," ucap Liuli Guoguo. Aku menyukaimu, sangat sangat menyukaimu. Suka sekali padamu pokoknya, sangaaaat menyukaimu, batinnya.     

Setelah Liuli Guoguo sudah mengatakannya, dia langsung menenggelamkan lagi kepalanya di dada tegap Xuanyuan Pofan, karena merasa malu sekali.     

Aroma tubuh gadis itu tercium oleh pria itu, serta tangan kecil hangat dan lembut yang menggantung di lehernya. Benar-benar terasa tubuh lembut dan empuk dari gadis kecil di dekapannya.      

Seberapa keras Xuanyuan Pofan menahan diri, akhirnya dia sudah tidak bisa menahannya lagi saat ini. Jadi, begitu selesai menjilati daun telinga Liuli Guoguo yang lembut itu. Dia pun turun ke leher Liuli Guoguo yang lembut, dan terus bergulir ke bawah.     

Tubuh kecil Liuli Guoguo saat ini sangat erat memeluk Xuanyuan Pofan, menempel sangat erat di depan tubuhnya, dan wajah kecilnya sangat merah sekali. Tapi, dia tidak ingin mengganggu kesenangan dan hasrat pria di depannya, dan juga tidak melakukan perlawanan apapun.     

Demi bekerja sama dengan Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo sudah tidak peduli dengan benda keras yang begitu mengembang di bagian bawah yang semakin lama semakin menyodoknya. Namun tangan kecilnya malah bergantung dan memeluk semakin erat ke leher Xuanyuan Pofan.     

Bulu matanya yang panjang bergetar, dan Liuli Guoguo memejamkan mata besarnya.     

Merasakan sikap gadis di depannya yang begitu patuh dan menurut ini. Membuat dasar mata Xuanyuan Pofan pun bersinar. Gerakannya semakin melembut, dan pada akhirnya, lagi-lagi dia tidak bisa menahan diri untuk membuka pakaian gadis itu.     

"Tuan, Nyonya kecil, hamba menangkap orang yang mencurigakan!"     

Tiba-tiba terdengar suara pengawal kedua belas yang sangat keras di luar kereta kuda. Ini seperti langit biru yang tak berawan, kemudian awan gelap tanpa peringatan pun datang menyerang Xuanyuan Pofan yang penuh hasrat dan sangat bergejolak. Bahkan saat itu dia sedang berendam di dalam kolam cinta. Hal ini sungguh mengganggu segalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.