Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bulu Rubah Gunung Merah



Bulu Rubah Gunung Merah

"Tidak, tidak mau!" Burung Qian Xun terus menggelengkan kepala berbulunya seperti kerincing gendang. "Gadis kecil cantik, kamu sudah menyelamatkan nyawaku. Jadi, aku adalah milikmu!" Burung Qian Xun itu terus mengepakkan sayapnya dan berkicau.     

Sudut bibir Liuli Guoguo berkedut, "Tidak... Tidak perlu. Aku tidak perlu kamu menyerahkan seluruh diri dan jiwamu padaku. Lagi pula, jika kamu melakukan ini, apa kamu tidak memikirkan perasaan pemilikmu? Dia telah memeliharamu sampai sebesar ini. Sedangkan aku hanya sekedar menolongmu."     

"Aduh, gadis kecil cantik. Aku cuma ingin ikut denganmu." Burung Qian Xun pun mulai mendramatisir. Karena malu, muncul bintik merah kecil yang menggantung di wajahnya.     

Liuli Guoguo berkeringat dan menepuk keningnya, "Baiklah, terserah padamu saja."      

Dari semua ini, Ding Xiang lah yang paling terkejut. Dia sangat kagum sekali saat melihat Nyonya kecilnya ini berbicara dengan burung yang hinggap di cabang pohon itu.     

Kelihatannya, Nyonya kecil kami telah belajar banyak hal dalam ujian kemampuan pengalaman lapangan. Bahkan dia mampu bicara dengan burung. Apalagi, bicaranya sangat lancar sekali. Walaupun aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, batin Ding Xiang.     

***     

Di dalam ruangan halaman Liuli Guoguo,     

"Cui Le, ini untukmu."     

"Ding Xiang, ini untukmu."     

"Xiao Denglong, ini untukmu."     

"Mo Li, ini untukmu."     

Setelah Liuli Guoguo mengobrol sebentar dengan burung Qian Xun dan digombali oleh burung Qian Xun, dia pun berlari masuk ke dalam ruangan.      

Setelah mengusap kepala kelinci kecil cantik dan beberapa chinchilla kecil imut secara bergantian. Liuli Guoguo meminta Ding Xiang untuk mengambilkan gelang sihirnya.      

Setelah itu, Liuli Guoguo mulai merogoh ke dalam ruang sihir itu, dan mengeluarkan beberapa hadiah yang dibawanya dari lembah ribuan makhluk buas untuk diberikan kepada para pelayannya. Ini membuat para pelayannya sangat bahagia.     

Ding Xiang tidak peduli apa hadiah yang diberikan oleh Liuli Guoguo. Pokoknya dia sangat senang sekali saat memegang hadiahnya, "Terima kasih Nyonya kecil!"     

Mo Li dan Cui Le juga sangat senang sekali. Mata mereka penuh dengan sinar kebahagiaan.     

Sedangkan Xiao Denglong, dia memandangi hadiahnya cukup lama sekali, lalu tidak bisa menahan diri untuk bertanya karena bingung, "Nyonya kecil, kamu menghadiahiku ini... Ini apa?" Agak mirip seperti bulu, tapi sangat halus dan lembut. Terus, nyaman sekali saat disentuh, batinnya.     

Liuli Guoguo mengedipkan matanya, melengkungkan bibir kecilnya dan menjawab, "Itu adalah bulu ekor rubah gunung yang dibuat menjadi rompi musim dingin. Nanti kalau sudah memasuki musim dingin, kamu bisa memakainya. Sangat hangat sekali!"     

"Hah? Benar-benar bulu asli?! Apalagi... Ini, ini bulu rubah? Bahkan bulu… Bulu rubah gunung merah yang sangat langka dan berharga itu? Ini terlalu mahal dan berharga. Nyonya kecil, hamba tidak pantas mendapatkannya!"     

Xiao Denglong seolah menerima kentang panas di tangannya, dia pun langsung menaruh bulu itu lagi ke tangan Liuli Guoguo. Para pelayan yang lain juga sangat terkejut, mata mereka pun membelalak lebar.     

Setiap tahun di musim dingin, akan ada banyak orang yang mengirim berbagai macam bulu dan kulit binatang ke kediaman Raja Huayou. Mulai dari bulu macan tutul, bulu rubah, dan bulu kulit binatang lainnya.      

Namun, semua itu digunakan untuk membuat pakaian hangat dan jubah hangat musim dingin, untuk Tuan dan Nyonya kecil. Harganya juga sangat mahal, jadi mereka, para pelayan ini tidak pernah berani berharap memilikinya.     

"Aduh, tidak apa-apa. Semua ini dipilih khusus oleh para binatang puncak pegunungan Cangsan untuk diberikan padaku. Masih ada banyak sekali di dalam ruang sihirku. Kalian dilarang tidak enak seperti ini!" Liuli Guoguo langsung menjejalkan kembali bulu halus dan lembut rubah gunung merah itu ke Xiao Denglong, lalu menepuk pundaknya.     

Xiao Denglong merapatkan bibirnya, hatinya terasa hangat sekali. Akhirnya, dia mengangguk kepada Liuli Guoguo dan berkata, "Kalau begitu… Kalau begitu terima kasih Nyonya kecil." Dia sangat bersemangat dan senang sekali. Ya Tuhan, bulu rubah gunung merah!!! Nyonya kecil dermawan sekali! batinnya.     

Para pelayan yang lain juga ikut senang dan tersentuh. Rasanya ingin sekali maju dan memeluk Nyonya kecil mereka ini. Tapi, karena tahu diri kalau status mereka rendah, dan merasa tidak baik jika mengotori tubuh Nyonya kecil. Jadi mereka hanya bersumpah diam-diam di dalam hati. Kedepannya, mereka akan lebih berusaha keras untuk melayani Nyonya kecil sampai bertambah gemuk dan putih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.