Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gadis Kecil Cantik, Kamu Sudah Kembali



Gadis Kecil Cantik, Kamu Sudah Kembali

Setelah makan malam, Liuli Guoguo dipaksa dinikmati lagi cukup lama oleh Xuanyuan Pofan. Kemudian dia berlari untuk pergi menuju halaman Liuli Guoguo.     

Ketika baru saja masuk ke halaman, Liuli Guoguo melihat burung Qian Xun yang ekornya bertahtakan zamrud harimau. Cakar burung itu hinggap di cabang pohon. Sedangkan Ding Xiang sedang mengupas jagung untuk memberinya makan.     

Burung Qian Xun itu selalu berkicau kepada Ding Xiang setiap kali diberi makan. Walaupun Ding Xiang tidak mengerti burung itu bicara apa. Tapi kelihatannya dia cukup pintar, dan Ding Xiang cukup terhibur oleh burung itu.     

Liuli Guoguo mengerti bahasa burung. Begitu mendekat, dia mendengar apa yang dikicaukan oleh burung Qian Xun itu.     

"Adik Ding Xiang, aku bersedia menjadi matamu demi membawamu untuk melihat pemandangan seluruh gunung dan lautan luas."     

"Adik Ding Xiang, suapi aku satu biji lagi. Jagung ini terlalu enak sekali, suapi lagi! Kamu seperti gerimis di musim semi dan seperti hangatnya matahari di musim panas. Aku rela membiarkan empat musim tidak lagi berubah demi kamu, lalu hanya ada musim semi dan musim panas. Biarkan gerimis dan matahari yang hangat menemanimu setiap hari."     

"Adik Ding Xiang, jagung ini enak sekali. Ayo suapi satu biji lagi, ayo ayo! Hanya penguasa yang dapat melakukan kesalahan apapun, tapi kamu tidak boleh. Kamu tidak boleh meninggalkanku."     

"Adik Ding Xiang, terima kasih sudah menyuapiku jagung. Setiap jagung yang masuk ke dalam mulutku seperti jantungku yang berdegup kencang karenamu. Berdegup kencang sekali! Apa kamu mendengarkan suara jantungku yang berdegup kencang? Dengar tidak?"     

***     

Beberapa butir keringat besar jatuh dari kening Liuli Guoguo. Makhluk di cabang pohon itu, apa benar-benar burung? Yang benar, sepertinya dia itu dewa penggoda, batinnya.     

"Cih!" Liuli Guoguo memasukkan permen ke dalam mulut kecilnya, menaruh tangannya yang menggenggam di depan bibir kecilnya, lalu berdeham. Kemudian berjalan menghampiri burung Qian Xun dan Ding Xiang. Dia pun melirik burung yang ada di cabang pohon itu dan berkata, "Sudah cukup."     

Begitu burung Qian Xun melihat Liuli Guoguo, wajahnya pun memerah. Kemudian dia mengepakkan sayapnya dan menarik kepala burungnya ke leher dengan malunya. Lalu berkicau, "Gadis kecil cantik, kamu sudah kembali." Aku merindukanmu!! batinnya.     

Gadis kecil cantik? Hmm, baiklah. Aku masih bisa menerima panggilan ini, batin Liuli Guoguo.      

"Baiklah Nyonya kecil, hamba juga merasa sudah cukup memberinya makan. Hamba bahkan sudah hampir menghabiskan seluruh jagung ini untuk menyuapinya. Perut kecil burung ini sudah cukup buncit."     

Ding Xiang dan Liuli Guoguo, serta burung Qian Xun tidak berada dalam topik yang sama. Ding Xiang mengira kalau 'sudah cukup' yang dikatakan oleh Liuli Guoguo itu adalah, menyuruhnya agar tidak memberi terlalu banyak jagung untuk burung Qian Xun tersebut.     

Liuli Guoguo diam sejenak, mengedipkan mata dan melihat perut burung itu yang memang sudah cukup buncit dari sebelumnya. Dia pun mengiyakan maksud Ding Xiang, mengunyah permen di mulutnya, lalu berkata pada Ding Xiang, "Iya benar."     

Lalu, Liuli Guoguo menyentuh ujung tajam paruh burung itu dengan tangan kecilnya, dan berkata padanya, "Kamu ini ya, mulutmu manis sekali kalau bicara. Kamu pasti belajar ini dari pemilik aslimu ya?"     

Burung Qian Xun mengangguk dalam hati. Tapi di luar, dia menggelengkan kepala berbulunya kepada Liuli Guoguo. Lalu, berkata dengan serius, "Bukan! Tapi karena kalian manis sekali, dan berhasil membuat hatiku ikut terasa manis. Jadi, ucapan yang terlontar di mulutku mau tidak mau jadi ikut manis begini!"     

Liuli Guoguo tercengang.     

"Pemilik asli? Nyonya kecil, bukankah burung ini kamu tangkap saat mengikuti ujian kemampuan pengalaman lapangan ya? Kenapa bisa memiliki pemilik asli?" tanya Ding Xiang bingung.     

Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya, mengunyah permen di dalam mulutnya, lalu menjawabnya, "Bukan, tapi aku menolong burung ini saat dalam perjalanan."     

"Oh begitu." Ding Xiang baru tahu. Tidak aneh kalau begitu. Sebab, dia merasa kalau burung ini agak aneh, karena ada zamrud harimau yang tertancap di ekornya.      

Zamrud harimau merupakan benda yang lebih mahal dan berharga dari emas. Tuan dan Nyonya kecil sangat kaya sekali, jadi itu bukanlah hal yang mengejutkan jika ingin menancapkan sesuatu di sana. Tapi, kebiasaan ini tidak seperti gaya Nyonya kecil dan Tuan.     

"Itu, jika lukamu sudah sembuh, kamu boleh terbang bebas kapan saja dan kembali ke sisi pemilik aslimu. Aku tidak keberatan," kata Liuli Guoguo sambil menepuk pelan kepala burung Qian Xun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.