Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pekerjaan Sampingan Su Muhuan



Pekerjaan Sampingan Su Muhuan

Penginapan Xi Mu di jalur utara di dekat alun-alun Xuan Ji,     

Xuanyuan Poxi naik ke lantai atas penginapan, lalu bertanya kepada pengawal di sampingnya, "Apakah sudah diselidiki tentang latar belakangnya?"     

Xi San mengangguk, lalu menjawab, "Yang Mulia Pangeran Mahkota, Su Muhuan adalah tabib di sebuah rumah sakit di ibu kota. Aku dengar dari tabib tua di rumah sakit itu kalau Su Muhuan juga mengobati dan merawat luka kaki jenderal besar Wen Dun. Namun, dia juga memiliki pekerjaan sampingan lain."     

"Apa?"     

"Wanita pemain musik yang paling terkenal di rumah bordil Zui Xiang."     

"Rumah bordil Zui Xiang? Wanita pemain musik?" Xuanyuan Poxi langsung mengerutkan kening.     

"Iya Yang Mulia Pangeran Mahkota." Xi san berpikir sejenak, dan akhirnya dia mengungkapkan apa yang dikhawatirkannya. "Yang Mulia Pangeran Mahkota, rumah bordil Zui Xiang adalah rumah bordil yang paling terkenal di ibu kota. Menurut kabar yang bisa dipercaya, pangeran ketiga dan pangeran ketujuh adalah pelanggan tetap di rumah bordil Zui Xiang ini."     

Ini...     

Ma Jinjiao yang sedari tadi di belakang Xuanyuan Poxi langsung tercengang.     

Xuanyuan Poxi langsung bergidik. Pada saat ini, dia juga kebetulan telah tiba di depan pintu kamar, di mana Su Muhuan dikurung. Seketika muncul rasa jijik di matanya. Dia pun langsung menendang pintu kamar itu dengan keras hingga terbuka.     

Lalu, saat sudah menendang pintu kamar itu, yang dilihat pertama olehnya adalah gadis berbaju putih yang berbaring di atas ranjang di tengah kamar itu, dengan pundak dan lengan yang masih berlumuran darah.     

Gadis itu tidak menyangka kalau pintu kamar akan dibuka tiba-tiba seperti ini. Botol obat di tangannya jatuh, wajah kecilnya yang cantik langsung pucat ketakutan. Dia bergegas menutup pakaiannya. Tapi karena reaksi yang terlalu tiba-tiba, dia tak sengaja menyenggol luka di pundak dan lengannya. Rasa sakit itu langsung membuat gadis tersebut mengernyit karena kesakitan.     

Tabib sudah pergi, jadi Su Muhuan terpaksa memeriksa sendiri lukanya dan mengoleskan obat itu sendiri. Dia sama sekali tidak menyangka kalau di saat seperti itu, Xuanyuan Poxi tiba-tiba kembali. Apalagi, tanpa ada aba-aba sama sekali dan langsung menendang kamar pintu itu.     

Jika saja dia mengetuk pintu atau membuka pintunya dengan pelan dulu, mungkin Su Muhuan masih sempat merapikan bajunya dengan cepat. Tapi Xuanyuan Poxi ini malah langsung menendang pintu dan masuk begitu saja ke dalam. Membuat Su Muhuan bingung dan tak tahu harus berbuat apa.     

"Salam hormat hamba kepada Yang Mulia Pangeran Mahkota. Salam hormat hamba kepada selir Pangeran Mahkota." Tubuh Su Muhuan agak gemetar. Setelah dia memberi salam hormat kepada Xuanyuan Poxi dan Ma Jinjiao, dia bergegas mengancingkan kancing bajunya.     

Xuanyuan Poxi menelan ludahnya tanpa merasakan ini semua. Ekspresinya yang agak linglung langsung kembali muram. Dia lalu berjalan menuju gadis di atas ranjang itu dengan tatapan kosong.     

Ma Jinjiao merasa kalau pemuda itu sangat marah, dan saat ini adalah keheningan sebelum kemarahan besar meledak. Karena itu, dia tidak berani maju lagi dan hanya bersembunyi di dekat pintu.     

Xuanyuan Poxi berjalan menuju ranjang. Kemudian telapak tangannya langsung meremas pipi Su Muhuan yang sangat pucat, lemah dan lembut itu. Dia mengangkat wajahnya dengan paksa, dan suaranya terdengar seperti mata air hitam.      

"Aku awalnya berpikir selama kamu jujur mengatakan semuanya. Aku akan memasukkanmu ke dalam istana kerajaan Dong Xuan dan menjadikanmu pelayan pribadiku. Tapi, sekarang aku akan menarik kata-kataku itu. Orang seperti kamu yang bekerja di tempat kotor seperti rumah bordil Zui Xiang, mana mungkin layak masuk ke istana pribadiku? Benar-benar kotor!"     

Selesai bicara dan mengucapkan dua kata terakhir, Xuanyuan Poxi langsung melepaskan wajah kecil Su Muhuan dengan keras. Saat amarahnya naik, dia selalu bicara secara langsung dan kasar. Seluruh amarahnya juga terpancar di tubuhnya.      

Dia juga tidak peduli, seberapa lemah dan menyedihkan gadis di ranjang itu. Pada saat ini, di mata Xuanyuan Poxi, semakin lemah dan menyedihkan penampilan gadis itu, dia malah semakin merasa kalau tindakan gadis tersebut hanya dibuat-dibuat. Dia merasa jika gadis itu semakin berpura-pura dan semakin bermasalah.     

Empat kata, yakni 'Rumah bordil Zui Xiang'. Hal ini terasa seperti dinginnya musim dingin yang menusuk ke tulang yang tiba-tiba menyerang Su Muhuan. Wajah pucatnya pun menjadi lebih pucat, dan tubuhnya bergetar hebat. Bahkan pikirannya tiba-tiba menjadi kosong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.