Kehilangan Kesabaran Mempermainkannya
Kehilangan Kesabaran Mempermainkannya
Setelah bertahun-tahun kemudian, Su Muhuan tidak akan pernah melupakan perasaan itu. Kemudian, setiap kali teringat dengan perasaan itu, tanpa sadar hatinya akan terasa sakit sekali.
Iya benar, jika pun dia benar-benar tidak menerima perintah dari siapapun untuk sengaja menabrak kereta kudaku dan murni hanya ingin menyelamatkan seorang anak kecil sehingga dia bertindak gegabah dan tidak dipikir dulu. Tapi, walaupun begitu, dirinya tetap saja tidak suci, batin Xuanyuan Poxi.
Xuanyuan Poxi langsung kehilangan kesabarannya dan kegembiraannya untuk mempermainkan Su Muhuan, agar mengungkapkan hal yang sebenarnya setelah tahu kalau Su Muhuan bekerja di tempat kotor semacam itu.
Rasa kesal memenuhi hatinya, jadi Xuanyuan Poxi pun langsung berkata dengan keras, "Cepat katakan! Kalau tidak, aku akan membuatmu benar-benar jadi jiwa melayang di bawah kudaku!"
Su Muhuan meremas selimut dengan kencang. Wajah kecilnya yang awalnya pucat dan lemah itu, sekarang diselimuti dengan aura dingin dan keras kepala. Bibirnya yang merapat dengan erat bergerak sedikit, dan suaranya terdengar agak bergetar, "Aku tidak melakukannya, aku tidak melakukan semua itu."
"Sialan, dasar pelacur busuk. Masih saja keras kepala dan tidak mau buka mulut kepadaku!" Amarahnya meledak, dan Xuanyuan Poxi langsung melontarkan kata-kata kasar yang sama sekali tidak layak diucapkan oleh seorang pangeran dari keturunan Xuanyuan yang terdidik.
'Pelacur busuk', lagi-lagi kata penuh penghinaan dan merendahkan keluar dari mulut pemuda itu. Hal tersebut terasa seperti ujung pisau yang tajam, yang langsung menusuk dengan keras hati Su Muhuan. Sungguh menyakitkan.
Su Muhuan membiarkan Xuanyuan Poxi terus menghinanya. Dia sudah kehilangan tenaga untuk merasakan sakit hati, dan hanya melontarkan kata-kata yang masih sama, "Aku benar-benar hanya ingin menyelamatkan anak itu."
Setelah beberapa kali bertanya, Xuanyuan Poxi pun kehilangan kesabarannya saat melihat Su Muhuan yang masih saja bertindak bodoh. Lagi pula, dia juga tahu siapa yang memerintahkannya.
Hanya saja Xuanyuan Poxi tidak punya bukti. Jadi, dia pun hanya mengibaskan lengan jubahnya, dan menyuruh pengawalnya untuk membawa Su Muhuan ke ruang gelap istana kerajaan Dong Xuan untuk diinterogasi dengan disiksa.
Tapi, saat melihat sosok Su Muhuan yang begitu lembut, lemah dan tampak sangat sedih, hati Xuanyuan Poxi jadi tidak tega. Tidak peduli apakah Su Muhuan ini diberi perintah oleh seseorang atau tidak, ataupun hanya berpura-pura. Tapi dia sendiri benar-benar tidak tega jika harus menginterogasi seorang wanita dengan cara disiksa.
Namun, dua saudaranya itu bukan pertama kalinya membuat masalah untuknya. Misalnya, pada acara akbar pemilihan selir terakhir kali di mana keponakannya Wen Yixi mencalonkan diri dan menjadi salah satu dari empat besar peserta yang terpilih hingga tahap akhir. Setelah kejadian itu, ibu Ratu memenggal kepala pelayan Gao. Tapi Xuanyuan Poxi tahu kalau masalah ini tidak sesederhana itu.
Sekarang, insiden kereta kudanya menabrak orang ini telah tersebar dan membuat keributan di ibu kota. Dia tidak ingin membiarkan siapapun yang terkait ini lepas begitu saja. Akhirnya, Xuanyuan Poxi menekan rasa tidak tega dan kelembutan di dalam hatinya untuk memerintahkan ini.
Dia benar-benar tidak ingin mendapatkan tahta Raja. Namun, insiden ini telah memengaruhi nama baiknya. Ayahanda Raja pasti akan keberatan dan mungkin keinginannya untuk menjadikan dia yang suka sekali bermain-main ini, untuk mengambil alih tahta Raja akan terguncang.
Kelihatannya, untuk Xuanyuan Poxi yang tidak ingin jadi Raja, insiden ini sesuai dengan keinginannya. Tapi, bagaimanapun harus tahu dulu siapa yang menyebabkan insiden ini.
Sebab, Xuanyuan Poxi tidak ingin terikat secara sentimental dengan seluruh negeri Dong Xuan. Tapi dia juga tidak ingin orang lain untuk terikat secara sentimental dengan negeri ini, apalagi jika itu dua saudaranya yang sangat licik dan jahat itu.
Jika pun dia tidak mengambil alih tahta menjadi Raja, tapi setidaknya harus Xuanyuan Pofan kakak keenamnya ini yang mengambil alih sebagai Raja. Jadi tidak perlu sampai jatuh ke tangan beberapa saudaranya yang lain itu.
Jika kakak keenamnya tetap saja tidak bersedia menjadi Raja Dong Xuan, dan tidak memiliki anak untuk mengambil alih tahta ini. Maka, terpaksa tahta ini hanya dapat diberikan kepada Xuanyuan Poxi.
***
Mendengar perintah Xuanyuan Poxi, Xi San mengepalkan tangannya ke depan untuk mengiyakan perintah. Dia pun berjalan menuju ranjang untuk menarik Su Muhuan turun dari ranjang dan membawanya pergi ke ruang gelap istana kerajaan Dong Xuan untuk diinterogasi dengan disiksa.
"Tidak perlu, aku bisa jalan sendiri."
Su Muhuan melihat tangan Xi San yang hampir menyentuh pergelangan tangannya sendiri. Dia pun langsung berkata dengan dingin sambil memegangi luka di lengannya, dan perlahan membuka selimut yang dipegangnya dengan erat tadi.