Istri Kecilku Sudah Dewasa

Padahal Sama-Sama Wanita Cantik



Padahal Sama-Sama Wanita Cantik

Jika bertemu secara pribadi, Liuli Guoguo kembali memanggil Xuanyuan Poxi dengan panggilan intim mereka. Namun, Xuanyuan Poxi tampaknya sedang terburu-buru, apalagi berada jauh dari Liuli Guoguo.      

Karena Xuanyuan Poxi tidak mendengar teriakannya, jadi Liuli Guoguo langsung berteriak lagi, "Si domba kecil, si domba kecil!"     

Si... Si domba kecil? batin sambil Lie Nieduo menelan ludahnya.     

Suara yang begitu jernih, manis dan renyah ini berkali-kali memanggil Xuanyuan Poxi. Karena Xuanyuan Poxi tidak tuli, telinganya akhirnya bergetar, jadi dia langsung berhenti saat mendengar suara yang memanggilnya ini.      

Dia pun menoleh dan melihat gadis berwajah cantik dan imut yang mengenakan baju musim dingin berwarna merah muda yang jauh di belakang beberapa pintu koridor, Serta seorang gadis yang lebih tinggi dari gadis berbaju merah muda itu. Tapi gadis ini beberapa kali lebih gemuk dari Liuli Guoguo.      

Xuanyuan Poxi agak mengenal gadis gemuk itu. Bukannya gadis ini adalah gadis yang memohon keadilan untuk peserta wanita paruh baya yang dimarahi oleh Duo Meimei di alun-alun Xuan Ji siang ini? Gadis ini juga mengaku kalau dia adalah putri dari wanita paruh baya itu.      

Apa mungkin, dia ini teman sekelas si persik madu di perguruan Xing Yun yang si persik madu cerita kepada aku dan ayahanda Raja kalau masakannya enak sekali itu ya? batinnya.     

Xuanyuan Poxi berbalik dan melambaikan tangannya kepada Liuli Guoguo. Kemudian Liuli Guoguo langsung menggandeng tangan gemuk Lie Nieduo yang empuk, dan dengan segera berlari ke depan Xuanyuan Poxi.     

Setibanya di depan Xuanyuan Poxi bersama dengan Lie Nieduo, dia tersenyum riang dan berkata, "Si domba kecil, kamu sudah lama sekali tidak numpang makan di kediaman Raja Huayou."     

Lie Nieduo melepaskan tangan gemuknya dari tangan Liuli Guoguo, lalu membungkuk untuk memberi salam kepada Xuanyuan Poxi, "Hamba Lie Nieduo, memberi salam hormat kepada Yang Mulia Pangeran Mahkota."     

Xuanyuan Poxi sama sekali tidak keberatan jika Liuli Guoguo memanggilnya dengan panggilan si domba kecil di depan orang lain. Lalu, seperti ada dorongan ingin mencubit wajah kecil itu saat melihat wajah kecil Liuli Guoguo yang begitu imut dan menggemaskan.      

Rasa tidak senang dan kesal di dalam hatinya pun langsung menghilang dalam sekejap. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Si persik madu, apakah dia ini teman sekelasmu di perguruan tinggi Xing Yun, yang tinggal bersama denganmu di asrama Taohua?"     

Padahal sama-sama wanita cantik, tapi kenapa si persik madu ini sangat imut, sangat lucu, sangat baik, sangat polos, matanya begitu jernih, dan hatinya sangat murni.      

Sedangkan Su Muhuan si pelacur itu memiliki karakter yang berbeda jauh. Tidak hanya pandai berpura-pura lemah, dia juga pandai memikat dan menggoda pria yang jauh lebih tua darinya, benar-benar jahat sekali.     

Kelihatannya, tidak semua orang yang memiliki wajah cantik akan sama polos dan imutnya seperti si persik madu dan sesederhana kakak peri. Karena ada beberapa orang yang bermuka dua.     

"Em em, benar sekali." Liuli Guoguo mengangguk, lalu dia mengangkat tangannya dan menepuk lengan Xuanyuan Poxi, kemudian berkata lagi, "Kakak Xuanyuan Poxi kurus, aku bilangin ya. Kamu harus benar-benar menyelidiki tentang masalah penjiplakan hidangan hari ini dengan serius."      

"Menurutku, masalah di tahun itu tidak mungkin sesederhana kelihatannya. Kalau seandainya ibu Duo gemuk ternyata dijebak oleh Duo Meimei, berarti Duo Meimei yang menjiplak karya hidangan itu, bukan ibu Duo gemuk."      

"Dan seharusnya, ibu Duo gemuk sekarang sudah menjadi koki utama kerajaan. Duo Meimei telah membuat ibu Duo gemuk kehilangan kejayaan dan kepopulerannya selama bertahun-tahun. Dia harus dihukum berat."     

Saat melihat Li Guo membela dan membantunya bicara, tangan gemuk di lengan baju Lie Nieduo meremas roknya sendiri dengan erat. Hatinya seolah penuh dengan rasa terima kasih kepada Liuli Guoguo, dia sangat tersentuh dan merasa sangat disayangi.     

Xuanyuan Poxi mengangguk dengan sungguh-sungguh dan menyentil sanggul di kepala Liuli Guoguo yang berbentuk hati yang terlihat lucu dan imut itu. "Si persik madu, kamu tenang saja. Bahkan, jika gadis ini bukan teman baikmu, aku tetap akan mendengarkan ucapanmu yang masuk akal di alun-alun Xuan Ji tadi."      

"Aku pasti akan menyelidiki ini semua. Apalagi, aku sekarang tahu kalau gadis ini adalah teman baikmu. Karena sudah seperti ini, aku akan mengirim seseorang untuk menyelidiki masalah ini secara menyeluruh dan sejelas-jelasnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.