Hal Baik yang Kotor
Hal Baik yang Kotor
"Jika pria dan wanita tidak saling bertindak intim, itu menjelaskan kalau Zhan Zihao adalah seorang pria terhormat yang tidak mau melakukan sesuatu yang berlebihan kepadamu sebelum menikahimu."
Walaupun kakak Po juga tidak pernah berhubungan seks denganku, tapi dia sudah melakukan banyak hal berlebihan kepadaku. Namun, aku tidak keberatan, hehe, batin Liuli Guoguo.
Lie Nieduo mengangguk dan menikmati ini sambil mengiyakan Liuli Guoguo, "Em." Dia pun berkata lagi dengan agak malu dan dipenuhi gelembung-gelembung merah muda di dalam hatinya, serta rona merah yang melayang di pipinya yang gemuk, "Tuan muda Zhan Zihao memang baik."
"Tapi Duo gemuk, Zhan Zihao cepat atau lambat akan menikahimu. Aku sebagai temanmu akan membagikan barang berguna untukmu."
Liuli Guoguo yang tidur di dekapan Lie Nieduo tiba-tiba mengangkat kepalanya, lalu mengatakan ini. Seketika muncul cahaya bersemangat dan senang di mata anggurnya yang besar, dan muncul rona merah yang pekat di wajah kecilnya.
"Barang apa?" Li Guo ditambah istri kecil Raja Huayou akan membagikan barang denganku. Wah, aku tiba-tiba bersemangat sekali, batinnya.
"Tunggu aku ya."
Lie Nieduo menepuk lengan gemuk Lie Nieduo, lalu menjulurkan kepala dari selimut dan melihat ke kanan melihat ke kiri. Kemudian, dengan cepat dia keluar dari dalam selimut. Kaki kecilnya menarik sandal kelinci dan dia berlari ke samping lemari, setelah itu membuka lemarinya.
Tidak lama kemudian, dia membuka sehelai demi sehelai baju dan mengeluarkannya dari lemari. Lie Nieduo menatap Liuli Guoguo yang begitu misterius, membuat rasa ingin tahunya menjadi lebih besar. Dia pun menghampirinya dan berdiri di belakang Liuli Guoguo, sambil menunggunya dengan patuh.
Setelah Liuli Guoguo berhasil mengosongkan semua pakaian di rak terakhir lemari, alisnya terangkat, dan tatapannya tertuju pada kayu lapis di lapisan terakhir rak papan, yang sepertinya tidak ada barang apapun lagi. Namun, ada lantai rak yang gelap di bawah rak papan terakhir itu.
Liuli Guoguo mengetuk rak papan itu, dan mendengar suara berat darinya. Papan kayu yang berada di paling bawah lemari ini memiliki sebuah celah kecil yang terbuka. Lalu, jarinya masuk dan mencoba untuk membukanya. Setelah membuka sebuah papan kecil, dia mengambil sebuah 'harta karun' yang dibungkus berlapis-lapis di dalam sana.
"Apa itu?" Lie Nieduo melirik barang itu dengan dipenuhi semangat membara dan rasa ingin tahu yang kuat.
Li Guo sampai menyembunyikan barang ini dengan sangat baik. Barang ini pasti harta berharga yang sangat langka. Iya, pasti sangat langka. Aduh, bagaimana ini, Li Guo bisa-bisanya mau memberikan barang seberharga ini padaku, batinnya. Lie Nieduo agak tidak enak untuk menerima barang yang terlalu berharga itu.
Liuli Guoguo melihat sekeliling lagi. Karena semua pelayan diminta untuk tidur di paviliun pelayan, jadi tidak ada yang tinggal di belakang layar angin untuk menjaga Liuli Guoguo di malam hari.
Tapi Liuli Guoguo masih khawatir jikalau para pelayannya akan datang ke sini ketika mereka mendengar ada suara. Ditambah lagi, karena perintah dari Xuanyuan Pofan, jadi para pelayan selalu memperhatikan setiap gerak-geriknya.
Kali ini, jika bukan karena ada Lie Nieduo di sana, maka Ding Xiang yang bertugas jaga malam pasti tidak akan meninggalkannya sendirian di kamar.
Karena sejak saat itu, saat dia bangun tengah malam dan ingin kencing, sayangnya semua lampu padam dan tidak ada lampu bintang bercahaya di atas bantal, serta tidak ada pelayan yang berjaga malam. Sedangkan, Liuli Guoguo sudah tidak bisa menahan kencingnya lagi, jadi dia turun dari ranjang dalam kegelapan.
Siapa juga yang menyangka, tanpa sadar dia tersandung sebuah kursi hingga dia pun jatuh. Sebenarnya, Liuli Guoguo merasa ini bukan masalah karena hanya jatuh tersandung saja, apalagi tidak begitu sakit. Dia pun menepuk kakinya dan kemudian berlari meraba-raba jalan bak orang buta, karena pergi untuk kencing.
Setelah kencing, Liuli Guoguo merasa baik-baik saja, lalu naik ke ranjang untuk melanjutkan tidurnya. Namun, keesokan harinya, saat dia dicium oleh Xuanyuan Pofan sambil memeluknya terlalu erat. Sehingga lututnya yang ditekan oleh Xuanyuan Pofan membuatnya merintih kesakitan.