Istri Kecilku Sudah Dewasa

Festival Pertengahan Musim Gugur (8)



Festival Pertengahan Musim Gugur (8)

Jika di Dong Xuan, mungkin ada beberapa orang yang tak mengenali Xuanyuan Pofan saat bertemu dengannya. Tapi masyarakat Penglaizhou pasti sangat kenal dan akrab dengan paras dan penampilannya. Jadi Xuanyuan Pofan dan istri kecilnya langsung menarik banyak mata di sepanjang jalan.     

Sosok berbaju merah muda dan sosok berjubah hitam yang di sebelah kanan kirinya ada pengawal yang bertugas membukakan jalan untuk mereka. Maka tidak ada satupun orang yang berani mengganggu jalan mereka.      

Sedangkan Liuli Guoguo yang berbaju merah muda masih saja terlihat bersenang-senang dengan riangnya. Karena bagaimanapun, Xuanyuan Pofan selalu merawatnya di sisinya. Jadi dia sudah dari dulu terbiasa dipandangi oleh orang-orang seperti ini.     

Terlihat rentetan lentera teka-teki di kejauhan. Liuli Guoguo yang memegang permen hulutang di tangan kirinya sangat tertarik sekali saat melihat pemandangan ini. Dia langsung melepaskan tangan kanannya yang digandeng oleh telapak tangan besar Xuanyuan Pofan, lalu menarik lengan baju pemuda itu dan berkata, "Kakak Po, aku juga ingin menebak isi lentera teka-teki yang itu."     

"Kamu ini kan bodoh, mending tidak usah ikut menebak," kata Xuanyuan Pofan yang sengaja bercanda sambil menepuk kepala Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo tercengang. "Kakak Po yang bodoh. Aku pokoknya mau menebaknya."     

Mata anggur Liuli Guoguo yang besar dan jernih memelototi Xuanyuan Pofan serta bergumam, "Cih." Lalu, dia mengangkat roknya dengan tangan kanan sambil cemberut, dan kemudian berlari menuju lentera teka-teki itu.     

Xuanyuan Pofan hanya bisa geleng-geleng kepala dengan senyuman yang mewarnai sudut bibirnya. Tentu saja dia tetap mengikuti di belakang si kucing kecilnya yang gila bermain itu.     

Saat melihat istri kecil Raja Huayou datang, orang-orang yang sedang berkerumun bersama untuk menebak lentera teka-teki langsung minggir dan memberikan jalan kepada mereka, sambil memandangi Liuli Guoguo dengan mata bersinar cerah.     

"Tidak perlu pergi, kalian terus saja menebak. Tidak apa-apa kok," kata Liuli Guoguo sambil bergegas melambaikan tangan kepada semua orang.     

Semua orang pun buru-buru mengangguk, namun masih diam di tempatnya masing-masing. Mereka terus berbisik dan menjulurkan kepala sambil memandangi Liuli Guoguo dengan bersemangat. Namun, saat sosok berjubah hitam datang dan memeluk Liuli Guoguo ke dalam dekapannya. Semua orang langsung terdiam dan tidak ada yang berani berucap.     

Pedagang lentera teka-teki pun bergegas maju dan menyambut Nyonya kecil mereka yang imut. Namun, kaki panjangnya yang terbungkus celana malah bergetar hebat. Bahkan suaranya juga bergetar hebat saat dia berkata, "Salam hormat hamba kepada Nyonya kecil. Boleh hamba tahu Nyonya kecil ingin menebak lentera yang mana?"     

"Yang itu."     

Begitu pedagang itu bicara, Liuli Guoguo yang berada di dalam dekapan Xuanyuan Pofan langsung mengulurkan jari putih dan rampingnya. DIa menunjuk dengan bersemangat ke lentera merah besar, yang api lilinnya bersinar cerah sekali, dan berada di tengah.     

"Baik, baik." Pedagang itu bergetar sejenak, lalu buru-buru mengambil lentera dan membacakan teka-teki misteri yang ada di lentera itu kepada Liuli Guoguo. "Terlihat satu orang biasa yang berdiri di bawah pepohonan gunung. Silakan tebak kata Mandarinnya apa."     

Entah kenapa, Liuli Guoguo seperti tidak perlu berpikir lama dan hanya melontarkan kata Mandarin berbunyi fan '梵'. Di mana karakter di bagian atas melambangkan pohon '林', dan karakter di bawah melambangkan orang biasa '凡'.     

Saat kata ini terlontar, sebenarnya terlintas juga kata tersebut di dalam pikiran Xuanyuan Pofan.     

Pedagang itu terkejut. "Nyonya kecil pandai sekali. Benar sekali, jawabannya fan '梵'."      

Semua orang yang menyaksikan juga terkejut. Sebab, bisa-bisanya Nyonya kecil menebak secepat ini.     

"Aku masih ingin mencoba menebak satu lagi." Tebakan teka-teki lentera ini terlalu mudah, batin Liuli Guoguo. Karena terlalu mudah, rasa kegembiraan dan semangat di dalam hatinya pun berkurang. Tapi, dia masih ingin untuk mencoba menebak lagi.     

"Kayu ditancapkan di halaman rumah. Apa karakter Mandarinnya?" kata pedagang itu.     

"Karakter Guo '果'. Kayu tentu saja menggunakan karakter mu '木', dan halaman rumah diibaratkan dengan karakter tian '田'. Jadi kalau digabung jadi karakter guo '果'." Paman, bolehkah pertanyaannya lebih sulit lagi, batin Liuli Guoguo.     

Mata Xuanyuan Pofan menggelap.      

Namun, pedagang dan semua orang di sana terkejut lagi, membuat mata mereka semakin membelalak.     

"Coba tebak yang itu deh," kata Liuli Guoguo yang mulai bosan. Tapi, dia masih ingin bermain.     

Pedagang itu pun kembali membaca teka-tekinya, "Ada tetesan air dan aliran sungai."     

Teka-teki ini memang agak sulit, tapi Liuli Guoguo hanya berpikir sejenak, dan langsung tahu karakter apa itu. "Karakter mandarin zhi '之'. Teka-teki kali ini bukan dilihat dari maknanya, tapi dari bentuk karakternya. Titik di atas adalah air dan karakter di bawah seperti aliran sungai."     

Cahaya terang bersinar di mata Xuanyuan Pofan.      

Semua orang sangat terkejut dan hanya berpikir, jika Nyonya kecil memang tidak salah kalau dia ini adalah istri kecil Raja Huayou.     

"Ayo coba satu lagi, ini yang terakhir."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.