Istri Kecilku Sudah Dewasa

Ceret Toilet Merah Muda



Ceret Toilet Merah Muda

Memang benar Liuli Guoguo dan Lie Nieduo saat ini sedang berada di dalam selimut, berbaring di ranjang dengan siku yang mulai agak kesemutan. Lie Nieduo pun tidak meragukan apapun, jadi dia hanya langsung menangkup wajah kecilnya.      

Setelah Liuli Guoguo selesai membungkus buku-buku itu, dia pun keluar dari dalam selimut. Karena berada di dalam selimut terlalu lama, dia merasa sangat pengap dan dadanya terasa naik turun. Jadi begitu keluar, dia langsung menarik napas dalam-dalam.     

Lie Nieduo mengikuti Liuli Guoguo. Dia juga menjulurkan kepalanya dan keluar dari dalam selimut. Hanya saja, ketika baru saja kepalanya keluar dari selimut, dia merasa kalau perutnya agak sakit.      

"Xiao Guo, aku tiba-tiba ingin ke toilet."      

Lie Nieduo sudah terbiasa. Karena setiap hari porsi makannya cukup besar, sehingga dia memiliki pencernaan yang baik. Oleh karena itu, setidaknya setiap hari dia harus buang air sebanyak dua kali.      

Walaupun dia sengaja mengurangi porsi makannya demi Zhan Zihao. Tapi malam ini dia makan di kediaman Raja Huayou. Apalagi, Liuli Guoguo tidak pergi ke paviliun Chiming karena khawatir Lie Nieduo akan gugup jika berhadapan langsung dengan Raja Huayou. Sehingga dia menemani Lie Nieduo makan di halaman Liuli Guoguo.      

Walaupun hidangan yang diantarkan oleh pelayan dapur ini kelezatannya tidak berlebihan bagi dia, orang yang sangat tinggi penilaiannya terhadap hidangan. Tapi Lie Nieduo juga tidak merasa kelezatan hidangan ini terlalu jauh dari buatannya.     

Namun, walaupun hidangan-hidangan ini tidak selezat buatannya, tapi ini adalah hidangan yang dibuat di kediaman Raja Huayou. Maka dari itu, harga, nilai dan derajatnya, mana boleh dibandingkan dengannya.      

Jadi, Lie Nieduo pun tak bisa mengendalikan diri dan akhirnya makan sangat banyak, bahkan sampai tak bisa menghentikan diri sama sekali. Liuli Guoguo juga meminta kepada dapur untuk menambah beberapa hidangan lagi saat melihat, sepertinya dia tidak cukup kenyang.      

Liuli Guoguo menunjuk ke sebuah ceret toilet warna merah muda di lemari yang tidak jauh dari sana. "Di sana ada ceret toilet, aku belum pernah menggunakannya. Masih bersih kok."      

Lie Nieduo mengangguk. "Tidak perlu. Aku, aku, aku tidak terbiasa menggunakan ceret toilet. Aku pergi ke toilet saja."      

Mana ada kamar mandi biasa di tempat Xiao Guo ini. Sebab, kamar mandi selalu berada di bangunan-bangunan megah. Saat Lie Nieduo tadi bermain bersama beberapa chinchilla di halaman Liuli Guoguo, dia sempat menggunakan dan menikmati kamar mandi di halaman Liuli Guoguo.      

Rasanya dia ingin sekali lebih lama menghela napas, namun bukan menghela napas berat, melainkan menghela napas kagum. Karena kamar mandi di halaman Liuli Guoguo, jauh lebih besar dari kamarnya. Kualitas papan lantainya bahkan juga lebih bagus daripada kualitas papan di lantai kamarnya.      

Ditambah lagi, dilengkapi dengan aroma terapi dan dupa manis, bahkan ada hiasan bunga di dalamnya. Lalu juga ada pelayan yang bertugas membersihkan dan mengurus kamar mandi itu. Saat pertama kali masuk ke dalamnya, bahkan Lie Nieduo mengira kalau dirinya salah masuk tempat.      

Meskipun Lie Nieduo bukan putri seorang pejabat tinggi, lalu ayahnya meninggal saat dia masih muda. Kemudian ibunya dikhianati oleh dunia dan dirinya sendiri terlahir menjadi rakyat biasa. Tapi keenam kakaknya memiliki bisnis, dan bisnis tokonya selalu ramai setiap hari.      

Jadi Lie Nieduo tidak pernah sampai kekurangan uang. Mereka juga membelikan rumah bagus dan besar untuknya, dan tak lupa memberikan para pelayan yang lengkap untuk melayaninya.      

Sejak kecil dia tidak pernah kekurangan makan, pakaian atau apapun. Dia hanya merasa agak tidak percaya diri karena agak gemuk. Tapi Lie Nieduo sama sekali tidak kekurangan cinta dan kasih sayang, karena keenam kakaknya sangat menyayangi serta memanjakannya.      

Lie Nieduo suka sekali makan. Jadi, keenam kakaknya itu merawat dan menjaganya sampai dia menjadi sangat putih dan gendut sekali. Walaupun... Walaupun... Walaupun memang agak terlalu gendut.      

Namun sekarang, begitu Lie Nieduo masuk ke dalam kehidupan Liuli Guoguo hari ini. Dia baru tahu apa yang namanya perbedaan bumi dan langit, perbedaan air laut dan air lumpur, serta perbedaan dari setetes air dan samudra.      

"Aku juga kok, aku tidak terbiasa menggunakannya. Saat kencing saja, baru aku menggunakannya." Liuli Guoguo tertawa. Namun, karena khawatir kalau tawanya terlalu keras, dia langsung menutup mulutnya.     

Lie Nieduo juga ikut tertawa senang sekali. Dia merasa menemukan seseorang yang sefrekuensi dengannya. Kemudian dia membuka tirai merah muda, lalu turun dari ranjang. "Xiao Guo, kamu tidurlah dulu. Ini sudah malam sekali. Aku akan segera kembali."     

Liuli Guoguo mengiyakan dengan singkat kepada Lie Nieduo, lalu membuka tirai merah muda itu, dan dia juga ikut turun dari ranjang. Tapi, dia turun karena ingin mengembalikan 'harta karun' miliknya itu ke tempatnya semula.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.