Semakin Gemuk, Dipeluknya Semakin…
Semakin Gemuk, Dipeluknya Semakin…
Waktu berlalu seperti aliran air, 'Bruk!' Nan Gua yang sudah tidur dengan sangat pulas dengan tubuh gemuknya yang begitu saja terjatuh ke belakang menghadap langit-langit, menimpa meja buku hingga berbunyi dengan mantap.
"Nyonya kecil, ini ada surat untukmu."
Pada saat ini, seorang pengawal masuk ke ruang kerja dan melapor kepada Liuli Guoguo dengan menyodorkan sebuah surat di tangannya. Ujung surat tersebut disegel dengan bulu merak.
Tubuh Nan Gua yang tidak mengenakan mantel berbulu hangat pun gemetar, tapi dia sama sekali tidak terlihat ingin bangun dari tidurnya. Dong Gua yang melihat ini terpaksa menarik kumis Nan Gua, kemudian meneriakan nama Nan Gua dengan keras.
Nan Gua memelototinya dengan marah, tapi tak berani berkata apapun. Dia hanya bisa berpindah ke ujung buku latihan itu, dan kembali membaca buku tersebut. Namun, mata bulatnya tampak dipenuhi dengan rasa sakit dan kesedihan.
Liuli Guoguo berjalan keluar dari barisan rak buku dan bertanya, "Surat?"
"Iya Nyonya kecil, benar sekali. Seekor rubah berekor sembilan yang mengantarkan surat ini," jawab pengawal itu kepada Liuli Guoguo sambil mengangguk. Dia lalu menyerahkan surat di tangannya kepada Liuli Guoguo dengan sangat hormat.
Pengawal ini memang khusus bertugas untuk menerima surat-surat. Dia benar-benar agak terkejut saat rubah itu melompat di depan gerbang kediaman Raja Huayou dan mengulurkan cakarnya untuk menyerahkan surat itu kepadanya, sambil bicara dengan bahasa manusia.
Namun saat ingat kelinci cantik yang dipelihara oleh Nyonya kecil berasal dari puncak pegunungan Cangsan. Di mana tempat para binatang sihir berkumpul di lembah ribuan binatang buas. Dia pun akhirnya langsung menerima surat itu dan tidak berani menunda untuk menyerahkannya kepada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo menerima surat itu, lalu melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada pengawal itu untuk pergi. Kemudian, setelah pengawal itu pergi, dia menundukkan pandangan matanya untuk melihat ke tengah surat.
Ada tulisan jelek di amplop surat itu yang tertulis dua kata 'Nyonya kecil'. Membuat Liuli Guoguo sudah langsung tahu kalau tulisan yang begitu jelek ini, tentu saja ditulis oleh Cai Gua.
Liuli Guoguo tertawa melihatnya, lalu dia melemparkan surat satunya lagi yang ditulis dengan tulisan yang cukup mantap dan kuat bertuliskan 'Yin Ni' ke dalam ruang sihir gelangnya.
Liuli Guoguo kembali duduk di samping meja, lalu membuka surat di tangannya. Lagi-lagi tulisan yang jelek terpampang di sana. Sebab, tulisan tersebut terlihat miring di sana-sini, yang satu persatu hurufnya begitu berhimpitan bak sedang berperang. Dia meletakkan surat itu di atas meja dan membacanya.
Beberapa chinchilla gemuk yang menggemaskan, yang awalnya sedang membaca buku prosedur latihan binatang sihir volume satu langsung berlari dengan cepat ke samping surat itu.
Liuli Guoguo pun tidak lupa menggendong Xi Gua yang meringkuk dengan nyaman di kain beludru bulu, lalu menurunkannya ke samping surat. Mereka semua kemudian membaca bersama-sama, surat bulu merak yang dikirimkan oleh Cai Gua.
"Nyonya kecil, ibu, ayah, kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga, kakak keempat, kakak kelima, adik ketujuh. Aku hidup dengan sangat baik di puncak pegunungan Cangsan, sangat sangat sangat baik sekali. Pokoknya baik sekali!"
"Kakak Du Shengyu memperlakukanku dengan sangat baik. Setiap hari dia memberiku banyak sekali makanan lezat. Aku sekarang gemuk sekali, bahkan cakarku seolah sudah tertutup dengan lemak dan daging. Tapi kakak Du Shengyu tetap masih sangat menyukaiku."
"Dia bilang, semakin aku gemuk, aku jadi terlihat semakin imut dan cantik, lalu sangat nyaman sekali dan empuk sekali jika dipeluk. Dia malah menyuruhku untuk makan lebih banyak lagi, makan hingga gemuk sekali. Kakak Du Shengyu juga bilang…"
Liuli Guoguo yang membaca seluruh surat itu hanya merasa kalau yang disebutkan dalam surat itu hanya tiga kata, yaitu Kakak Du Shengyu. Apalagi, kata 'kakak Du Shengyu' ini ditulis oleh Cai Gua dengan tulisan yang tidak terlalu jelek.
Setelah Liuli Guoguo iri melihat keromantisan ini, dia pun menelan ludahnya. Walaupun dia merasa agak jijik melihat Cai Gua bersikap seperti itu, tapi di dalam hati dia tertawa. Sebab, yang paling penting baginya adalah Cai Gua bahagia.
Kemudian dia memanggil pelayan untuk membawakannya sebuah kertas. Setelah itu, Liuli Guoguo mengangkat kuasnya dan mulai membalas surat dari Cai Gua. Namun, hanya ada empat kata yang ditulisnya di surat itu.