Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Persik Madu, Jangan Bicara Sembarangan



Si Persik Madu, Jangan Bicara Sembarangan

Kemudian dia memanggil pelayan untuk membawakannya sebuah kertas. Setelah itu, Liuli Guoguo mengangkat kuasnya dan mulai membalas surat dari Cai Gua. Namun, hanya ada empat kata yang ditulisnya di surat itu, "Berlatihlah menulis dengan baik." Namun, tak lupa dia menambahkan kata "Ya!" di belakang surat itu.     

Xuanyuan Pofan kembali setelah selesai bekerja. Dia melihat si kucing kecilnya sedang meletakkan kuas dan ada noda tinta di bibir si kucing kecilnya. Dia pun menggelengkan kepala dengan tak berdaya ketika melihat ini. Sebab, kebiasaan si kucing kecilnya terciprati tinta masih saja tidak berubah.      

Liuli Guoguo menaikkan alisnya dan tiba-tiba mencium aroma yang samar. Dia pun langsung melompat dari samping meja dan masuk ke dekapan Xuanyuan Pofan. Menyandarkan wajah kecilnya ke dekapan Xuanyuan Pofan, sambil berkata dengan suara kencang sampai memekikkan telinga, "Kakak Po!"     

"Lihat dirimu ini, lagi-lagi ada tintanya."      

Xuanyuan Pofan menangkup wajah kecil Liuli Guoguo, lalu menyeka noda tinta yang mengotori bibir Liuli Guoguo. Jika tidak mengatakan ini, Liuli Guoguo pasti tidak akan menyadari ini. Dia tanpa sadar menjilat bibirnya, menggaruk kepalanya, kemudian menyeringai dan berkata, "Hehehe, sudah kebiasaan."      

Gerakan gadis itu yang menjilat bibirnya, membuat pria tersebut merasa panas dalam sekejap. Telapak tangannya pun mengangkat dagu gadis itu, lalu bibir tipisnya mulai melahap bibir merah muda yang lembut dan mulai menjilatinya. Tidak butuh waktu lama, tinta yang mengotori bibir gadis itu pun sudah hilang dan jadi bersih.      

Setelah bermesraan sebentar di ruang kerja, Xuanyuan Pofan menggandeng Liuli Guoguo keluar dari ruangan, lalu berjalan pelan melewati koridor. Sambil Liuli Guoguo mengemut permen di mulutnya dan tersenyum riang.      

Saat melewati paviliun Ji Wen, seorang pemuda yang tampak awut-awutan berjalan keluar dari sana. Sebab, hari ini adalah hari terakhir di mana Xuanyuan Poxi menggantikan Xuanyuan Pofan memeriksa dan menangani dokumen-dokumen resmi negeri.      

"Kakak Po, kenapa kamu menyiksa si domba kecil lagi?" Liuli Guoguo melemparkan tatapan tidak tega dan kasihan kepada kakak Xuanyuan Poxi kurus-nya, tapi mulutnya malah ditutup hingga pundaknya agak bergetar.      

"Aku meminjamkan pengawal keenam kepadanya, jadi tentu saja dia harus balas budi kepadaku," jawab Xuanyuan Pofan sambil mencubit wajah kecil Liuli Guoguo.      

Xuanyuan Poxi menarik ingus di hidungnya, dan rasanya ingin sekali menangis. Tidak masalah jika tidak ada si persik madu. Tapi begitu ada si persik madu, aku tidak mungkin pergi ke kakak keenam dan minta dipeluk dan dihibur. Itu sungguh memalukan. Sebenarnya tidak masalah memalukan, tapi tidak boleh di depan si persik madu dong! batinnya.     

Entah siapa juga yang menyuruhnya menjadi seorang pangeran yang karismatik dan elegan. Namun malah menjadi si malang yang awut-awutan.      

Liuli Guoguo melepaskan tangan kecilnya dari genggaman telapak tangan Xuanyuan Pofan, lalu dia berjalan ke depan Xuanyuan Poxi. "Si domba kecil yang malang, untuk apa kamu meminjam pengawal keenam?"     

Xuanyuan Poxi menguraikan rambut panjangnya, lalu berusaha untuk menyembunyikan wajah tampannya yang sangat kelelahan. Setelah itu dia bersembunyi di belakang pengawal kedua belas.      

Pengawal kedua belas hanya bisa tercengang.      

Xuanyuan Poxi menelan ludahnya, lalu dia menjawab Liuli Guoguo, "Untuk mengikuti seorang…"     

Xuanyuan Poxi tiba-tiba berhenti bicara, karena dia merasa kata 'pelacur' ini akan mengotori dan menodai si persik madu yang sangat polos, imut dan menggemaskan itu. Dia pun menelan ludahnya, lalu menggantinya dengan berkata, "Aku ingin pengawal keenam untuk mengikuti seorang wanita."      

"Wanita?" Liuli Guoguo agak terkejut. Dia pun langsung maju dan berbisik kepada Xuanyuan Poxi dengan hawa bergosip. "Wih, bagus sekali kamu si domba kecil. Di belakang selirmu, kamu bisa-bisanya mencari gadis lain di luar ya?!"     

Xuanyuan Poxi menyeka keringatnya dengan tak berdaya. Lalu dia buru-buru bersembunyi di samping tubuh pengawal kedua belas dan berkata, "Si persik madu, kamu… Kamu… Kamu jangan bicara sembarangan. Mana mungkin aku suka padanya!"     

"Siapa dia?" Liuli Guoguo menaikkan satu alisnya, lalu mencondongkan tubuhnya lagi dan berbisik kepada Xuanyuan Poxi. Hanya saja detik berikutnya, sebuah telapak tangan yang hangat di belakangnya langsung menariknya. Tubuh kecilnya kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam mantel hitam Xuanyuan Pofan yang hangat.      

Setelah Xuanyuan Pofan menarik Liuli Guoguo ke dalam dekapannya, dia pun menepuk wajah kecil Liuli Guoguo dan berkata, "Jangan maju terlalu dekat."      

Xuanyuan Poxi dan Liuli Guoguo tercengang mendengar ini.      

Setelah itu, pengawal kedelapan berjalan masuk ke paviliun Chiming, lalu berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Tuan, Yang Mulia Pangeran Mahkota, hakim Wu Haitao dari mahkamah agung meminta bertemu."     

"Mahkamah agung?" Liuli Guoguo langsung mengerti apa yang terjadi. Kemudian dia menggoyangkan lengan Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po, pasti sudah ada titik terang dalam masalah Bibi Nie. Cepat biarkan hakim Wu masuk dan menemuimu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.