Air Mata Seekor Semut
Air Mata Seekor Semut
Namun, saat Xuanyuan Pofan menyuruh hakim Wu masuk dan melaporkan hasil penyelidikan, ternyata baru diketahui kalau masalahnya tidak sesederhana kelihatannya.
Bahkan mahkamah agung juga telah menyelidiki masalah plagiasi atau penjiplakan karya hidangan antara Nie Chun'e dan Duo Meimei ini dengan sejelas mungkin. Namun belum menemukan siapa yang menjiplak siapa.
Hakim Wu Haitao dari mahkamah agung adalah orang yang sangat dihargai dan dianggap sangat penting oleh Xuanyuan Poxi. Dia adalah pejabat favorit Xuanyuan Poxi.
Sebelum Xuanyuan Poxi datang ke kediaman Raja Huayou untuk menjalani penderitaan ini. Dia lebih dulu memberi perintah kepada Wu Haitao untuk memberikan keadilan dan membersihkan nama, serta reputasi Nie Chun'e sesegera mungkin.
Ditambah lagi, kasus ini bukanlah kasus yang menegangkan dan sulit. Nie Chun'e, ibu Lie Nieduo bisa dengan begitu mudah dijebak karena saat itu yang menyelenggarakan acara adalah Duo Yilong, ketua politik pemerintah ibu kota.
Putri Duo Yilong yang bernama Duo Meimei ingin belajar mengenai keterampilan memasak. Lalu, apa yang disebut makanan baik dan lezat, serta bagaimana cara memasak yang baik dan benar.
Sebab, salah satu mimpi besarnya adalah bisa masuk dan bekerja di istana kerajaan, kemudian memasak hidangan untuk para pangeran, putri, selir, ratu dan raja yang sangat terhormat.
Namun, hanya koki yang terbaik dalam segala hal yang bisa masuk dan bekerja sebagai koki di istana kerajaan. Hal itu membuat Duo Meimei sangat percaya diri sekali atas ini. Tapi, dia sama sekali tidak menyangka kalau akan bertemu dengan lawan sekuat Nie Chun'e, ibu kandung dari Lie Nieduo.
Hidangan yang dibuat oleh Nie Chun'e, mulai dari bentuk dan atmosfer yang dipancarkannya. Lalu dari warna, aroma dan rasa, semuanya sangat sempurna serta indah sekali.
Bahkan dapat dinikmati sangat lama, bak mengamati sebuah lukisan, dan tidak tega untuk segera memakannya. Setelah memakannya, sentuhannya yang menggulung di ujung lidah itu benar-benar membuat orang yang memakannya tak akan pernah bisa melupakan rasanya, bahkan ribuan tahun sekalipun.
Duo Meimei mana mungkin terima kalau mimpinya diambil dan direnggut oleh orang lain. Dia pun tidak peduli lagi, apakah perilakunya ini akan menghancurkan mimpi orang lain seperti abu. Jadi dia hanya bersembunyi dalam kegelapan dan diam-diam melihat cara, serta langkah memasak yang dilakukan Nie Chun'e.
Setelah itu dia mengingatnya dan menghafalnya baik-baik, lalu Duo Meimei dengan percaya diri dan beraninya, menjiplak setiap cara serta langkah yang dilakukan oleh Nie Chun'e tadi dengan tak tahu malu.
Namun, bahkan jika pun langkah, cara, serta metode yang dilakukan sama, sayangnya teknik memasak, kekuatan dan penguasaan dalam besar kecilnya api untuk memasak ini bukanlah hal yang dapat dipelajari dan mampu direalisasikan dalam waktu singkat.
Semua ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melatihnya, dan menjadikannya sebuah kebiasaan yang luar biasa. Bahkan walaupun penampilan, warna dan rasa yang dibuat oleh Duo Meimei sudah sangat luar biasa bagus.
Tapi jika dicicipi bebarengan dengan hidangan yang sama dari Nie Chun'e. Maka seorang koki kelas atas tentu saja dapat merasakan perbedaannya. Yakni, siapa yang menjiplak siapa, maka akan dapat diketahui dengan mudah.
Oleh karena itu, Duo Meimei menutup mata hatinya sendiri dan menggunakan trik yang sangat kejam dengan memerintahkan seseorang, untuk diam-diam mendapatkan bubuk opium.
Lalu memerintahkan yang lainnya, untuk diam-diam memasukkan bubuk itu ke dalam hidangan Nie Chun'e. Jadi, dengan adanya tuduhan jebakan ini, bahkan walaupun hidangan Nie Chun'e lebih baik darinya, tapi para juri hanya akan merasa kalau semua ini karena bubuk opium.
Nie Chun'e sudah berusaha keras mengatakan kalau dirinya tidak bersalah. Tapi dia yang hanyalah warga pasar yang tidak punya kekuatan dan tidak punya kekuasaan. Mana mungkin dia bisa menang melawan Duo Meimei, yang mana ayahnya adalah kepala penyelenggara acara ini.
Begitu kejadian ini terjadi, Duo Yilong sama sekali tidak bertanya ataupun meminta penjelasan darinya. Dia langsung memberikan hukuman dengan tegas dan mengecapnya sebagai orang yang menjiplak karya orang lain. Sikapnya begitu meledak-ledak, dan dia sama sekali tidak memberikan kesempatan menjelaskan apapun untuk Nie Chun'e.
Jika bukan karena memikirkan Nie Chun'e yang memiliki enam putra dan satu putri yang masih lucu, dia mungkin akan membesar-besarkan masalah ini. Namun, karena Nie Chun'e sudah difitnah habis-habisan dan tak bisa membela diri. Sehingga dia hanya bisa mati tenggelam karena air matanya sendiri.
Duo Yilong tidak menganggap masalah sepele seperti menjebak rakyat kecil dan warga pasar ini sebagai sebuah masalah yang penting. Bahkan, dia sendiri tidak ingat dengan nama Nie Chun'e. Sebab, Nie Chun'e di mata Duo Yilong hanyalah batu lompatan yang bisa membuat putrinya maju dengan cepat.
Dia seorang yang bahkan tidak peduli dengan darah gajah. Jadi mana mungkin peduli dengan air mata seekor semut.