Istri Kecilku Sudah Dewasa

Liuli Guoguo, Aku Benar-Benar Akan Memulainya



Liuli Guoguo, Aku Benar-Benar Akan Memulainya

Alis indahnya mengkerut, Liuli Guoguo merasa benda itu membuatnya tidak nyaman. Setelah itu, dia merasa agak linglung karena mau tidur, jadi tanpa berpikir panjang, tangan kecilnya langsung diarahkan ke benda besar itu, lalu memukulnya.     

Xuanyuan Pofan tercengang. Dia diam dan keringatnya bercucuran di keningnya sambil menelan ludah, dan rasanya ingin segera mengeluarkan gadis itu dari selimutnya, lalu memasukkannya ke dalam selimutnya sendiri agar lebih aman. Tapi tidak disangka, sebuah tangan kecil yang lembut tiba-tiba memukul adik kecilnya.     

Anjing! makinya dalam hati. Kesabaran sudah sampai batasnya dan sumbu api nafsu di dalam dirinya tiba-tiba dinyalakan. Membuat nafsunya meledak dan menggila dengan sangat cepat, dan tak mampu lagi ditahan olehnya.     

Xuanyuan Pofan akhirnya tidak sanggup menahan teriakan senjata kecil dan api nafsu di dalam tubuhnya. Dia langsung memeluk gadis kecil itu di dekapannya, dan dengan cepat menindihnya di bawah tubuhnya.     

Liuli Guoguo yang sudah hampir tidur langsung tertegun dan bangun sepenuhnya, "Kakak Po… Kamu…? Kita… Em… Kita…"     

"Ingin tidur denganku pelukkan? Kalau begitu jangan bergerak sembarangan." Ada nyala api penuh hasrat yang melompat dengan lincahnya di mata elangnya, bahkan suara Xuanyuan Pofan terdengar agak bergetar.     

Liuli Guoguo membelalakkan matanya, "Ka… Ka… Kamu belum tidur dari tadi?"     

Pipi Xuanyuan Pofan langsung memerah begitu ditanya seperti ini oleh Liuli Guoguo, dan pandangan matanya pun jatuh ke bagian menonjol di dada gadis itu.     

Wajah kecil Liuli Guoguo memerah, dia pun langsung menutupi dadanya dengan kedua tangannya dengan agak takut. "Kakak Po, apa apa apa yang kamu ingin lakukan?""     

Aku menginginkanmu, batin Xuanyuan Pofan. Dia benar-benar sudah hampir tak mampu mengendalikan dirinya lagi.     

Namun rasa takut dan waspada Liuli Guoguo hanya sebentar saja, karena dia langsung menyadari apa yang terjadi. Wajahnya memerah, dia pun perlahan menurunkan tangan yang menutupi dadanya. Merapatkan bibirnya dan berkata dengan terbata-bata, "Kakak Po, jika… Jika kamu ingin melakukan itu padaku, aku… Aku… Aku bersedia." Ayo! batinnya.     

Liuli Guoguo telah membuka lebar lengannya dan berpose seperti siap memeluk langit. Dia memejamkan matanya, menegapkan dadanya, seolah bersiap menghadapi kematian.      

Lalu, detik berikutnya, bibir merah mudanya yang lembab benar-benar langsung dilahap oleh pria itu. Selanjutnya, ujung bibirnya, ujung lidahnya, giginya, dagunya, daun telinganya, lehernya. Dalam waktu singkat telah dijilati semua oleh Xuanyuan Pofan, bahkan bibirnya masih terus menjelajah.     

"Liuli Guoguo, aku benar-benar akan memulainya."     

Batasan diri yang telah ditahan lama sekali di dalam diri Xuanyuan Pofan, akhirnya terputus saat melihat kecantikan dan kesempurnaan gadis di bawahnya. Dia pun tidak ingin lagi menahan diri dan bersabar. Si kucing kecil ini milikku. Sekarang aku benar-benar menginginkannya, sangat menginginkannya, batinnya.     

Liuli Guoguo mengerti apa maksud sebenarnya dari ucapan Xuanyuan Pofan itu. Dia lalu mengangguk dengan wajahnya yang sangat merah itu. "Iya."     

Kemudian dia merangkul leher Xuanyuan Pofan dengan kedua tangan kecilnya, memeluknya dengan erat, dan meringkuk di tubuh Xuanyuan Pofan bak seekor anak kucing. "Kakak Po, aku ingin memiliki anak denganmu." Ayo! Aku tidak takut sama sekali! batinnya.     

Xuanyuan Pofan bergetar, galaksi dan langit yang luas memenuhi lubuk hatinya. Aroma wangi gadis itu telah memenuhi bawah hidungnya, membuatnya tenggelam dan ingin berlama-lama dalam aroma ini. Sungguh memabukkan, seperti ilusi tapi juga sangat nyata.      

Pandangan matanya tertuju pada kerah pakaian gadis itu. Dia cukup lama memandanginya, membuat jakun di tenggorokannya agak tercekat. Kemudian dia mengulurkan tangan besarnya ke pinggang gadis itu, lalu menarik sabuk baju berwarna merah muda di tubuh gadis itu.     

Kulit Liuli Guoguo sungguh halus dan bersinar lembut. Begitu sabuk pinggangnya ditarik ikatannya, pakaiannya pun terlepas begitu saja seperti angin. Dalam sekejap, kulit seputih salju terpampang jelas di depan mata elang hitam dan pekat pria itu.     

Dia seperti binatang buas, ada suara menjerit penuh nafsu dan hasrat tak tertahankan di dalam tubuhnya, seperti busur panah yang siap diluncurkan dari panahnya.      

Xuanyuan Pofan terus memandangi dan menikmati setiap incinya, dia sudah tidak bisa menahan nafsu dan hasrat di dalam dirinya. Dia pun sudah melepaskan sabuk pinggang di piyama gadis itu dengan cepat, dan hendak menyerang ke bagian menonjol seputih salju yang montok tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.