Cium Aku Dulu, Baru Aku Akan Membiarkanmu Pergi
Cium Aku Dulu, Baru Aku Akan Membiarkanmu Pergi
Beberapa hari berikutnya, Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo, masing-masing diam dan melamun karena memikirkan masalahnya sendiri-sendiri. Suasana di sekeliling mereka begitu datar dan hening. Xuanyuan Pofan tidak banyak bicara, begitu pula dengan Liuli Guoguo yang juga tidak banyak bicara.
Namun, setiap hari Liuli Guoguo masih terus mendesak Xuanyuan Pofan untuk minum obat tepat waktu. Dia menyuapi Xuanyuan Pofan dengan sangat perhatian. Terkadang, dia juga mengoleskan obat ke luka Xuanyuan Pofan dan terkadang hanya bicara sebentar.
Dia sangat patuh dan penurut sekali sampai membuat Xuanyuan Pofan merasa kalau Liuli Guoguo seperti berubah menjadi orang lain, bahkan dia tak melihat Liuli Guoguo tertawa. Hal itu membuat hatinya terasa semakin sakit dan semakin menyalahkan dirinya sendiri.
Tapi, setiap kali mengingat kembali ada cincin pria lain yang terpasang di tangan kiri Liuli Guoguo. Kemarahannya selalu meledak, dan Xuanyuan Pofan ingin segera mendapatkan cara untuk melepaskan cincin itu dari tangan gadis kecilnya.
Makan siang hari ini, Liuli Guoguo hanya makan beberapa suap, lalu menghentikan sumpitnya dan tidak makan lagi. Dia ikut Xuanyuan Pofan makan bubur saja, dan bahkan tidak makan bakso yang paling disukainya.
Xuanyuan Pofan mengerutkan kening saat melihat ini. Dia mengambilkan bakso daging dan menaruhnya ke mangkuk Liuli Guoguo, mengelus kepala kecilnya dan berkata, "Makanlah lebih banyak, karena lebih bagus agak gemuk. Aku suka kamu yang gemuk." Liuli Guoguo pasti merasa dirinya terlalu gemuk sehingga berusaha keras untuk diet, batinnya.
Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya dan mengabaikan pentol bakso yang ditaruh ke mangkuknya oleh Xuanyuan Pofan. Kemudian dia berkata dengan suara lembutnya, "Aku sudah tidak ingin makan. Aku ingin kurus."
Masih saja kata-kata sederhana. Tetapi hati Xuanyuan Pofan agak tercekat saat mendengar ini. Namun, dia juga tak berdaya. Padahal dia telah berusaha berulang kali membujuk gadis kecilnya dan sudah berulang kali juga dia minta maaf kepada gadis kecilnya.
Malam itu, memang dia yang salah, karena tidak seharusnya dia memaksanya dan mengabaikan, apakah Liuli Guoguo bersedia atau tidak. Bahkan juga memaksanya dengan memasukkannya ke dalam bak mandi. Namun, dia benar-benar tidak tahan jika ingat kalau ada pria lain yang telah menyentuh gadis kecilnya. Jadi, Xuanyuan Pofan ingin jika dirinya sendiri yang akan membersihkan dan memandikan gadis kecilnya.
Selama berhari-hari, dia juga telah berusaha keras untuk meminta maaf kepada gadis kecilnya. Dia berusaha keras membujuknya. Namun, entah kenapa gadis kecilnya masih saja bersikap begitu patuh seperti ini. Sebuah emosi aneh dan perasaan sakit pun menerpa hati Xuanyuan Pofan.
"Aku kenyang, aku akan menyuapimu obat," kata Liuli Guoguo kepada Xuanyuan Pofan sambil meletakkan sendoknya. Lalu, dia menyuruh Xiao Denglong menyajikan obat yang telah direbus oleh tabib.
Xuanyuan Pofan mengiyakan dengan lembut, "Em." Setelah itu mencubit wajah kecil Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo juga tak menghindarinya dengan membiarkan Xuanyuan Pofan mencubit wajah kecilnya, ini terlalu patuh.
Setelah Xiao Denglong menyajikan obat, Liuli Guoguo mengambil obat itu dan mulai menyuapi Xuanyuan Pofan dengan obat. Dalam seluruh proses ini, dia terlihat sangat perhatian.
Saat menyuapi sampai setengah mangkuk, tiba-tiba dagu Liuli Guoguo dicubit oleh pria itu. Kemudian Liuli Guoguo mengangkat matanya, menatap ke arah Xuanyuan Pofan dengan tatapan bingung. "Ada apa?" tanyanya.
"Panggil aku dengan nama kakak Po." Xuanyuan Pofan menggosok dagu lembut Liuli Guoguo dan merasakan kelembutannya. Beberapa hari ini, si kucing kecilnya sudah hampir tidak pernah memanggilnya dengan panggilan yang begitu intim ini.
"Kakak Po." Liuli Guoguo pun tidak menolak dan memanggilnya seperti itu dengan patuh.
Namun, Liuli Guoguo yang begitu patuh seperti ini malah membuat Xuanyuan Pofan semakin sedih. Dia mungkin baru tenang saat melihat Liuli Guoguo melepaskan tangannya, lalu menolaknya dengan jail. Jika seperti ini, itu bukan seperti si kucing kecilnya.
Dia mengerutkan kening, sedangkan Liuli Guoguo kembali mengambil sendok obat dan sudah mengirimkan sendok itu ke samping mulut Xuanyuan Pofan. Setelah itu dia berkata dengan suara lembut dan renyah, "Cepat minumlah, tidak baik jika obatnya nanti dingin."
Suaranya memang sangat penuh perhatian, namun tidak ada kehangatan di dalamnya. Hati Xuanyuan Pofan semakin berat dan suram. Dia mengerutkan kening dan tak mengatakan apapun lagi, membiarkan Liuli Guoguo menyuapinya.
Setelah Xuanyuan Pofan selesai minum obatnya, Liuli Guoguo pun berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Aku ingin pergi ke perpustakaan untuk membaca buku"
Xuanyuan Pofan menarik Liuli Guoguo kembali ke dekapannya, lalu membelai daun telinganya dan berkata, "Cium aku dulu, baru aku akan membiarkanmu pergi."