Ingin Memanjakan Liuli Guoguo
Ingin Memanjakan Liuli Guoguo
"Pria tua, apa... Apa yang mau kamu lakukan?" Firasat buruk menyeruak ke dalam hati Wen Yixi.
"Ini perintah dari istri Raja Huayou," jawab pengawal kelima dengan tenang. Dia mulai secara mekanis menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Nyonya kecilnya. Setelah itu dia menyalakan api ke cambuk itu dengan kipas apinya, lalu melemparkan cambuk itu ke dalam baskom api tersebut.
"Kamu… Kamu..." Wen Yixi melotot marah. Emosi marahnya tidak bisa naik maupun turun, dan hanya langsung pingsan begitu saja.
"Nona besar!" Cai Zhu bergegas memapah tubuh nona besar. Dia tertindih berat badan Wen Yixi sehingga tersandung dan tanpa sengaja menabrak ember kencing yang baru saja dibuat kencing oleh Wen Yixi. Sehingga, selain bau aneh dari cambuk panjang yang dibakar, ada lagi bau aneh yang tak bisa dijelaskan, yang memenuhi ruangan itu. Ya benar, bau kencing.
Cai Zhu harus memapah tubuh Wen Yixi ke atas ranjang. Dia sama sekali tidak sanggup menyelamatkan cambuk yang terbakar di dalam baskom api. Jadi, dia hanya bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, ketika cambuk Wen Yixi terbakar menjadi abu.
Setelah cambuk itu terbakar menjadi abu, pengawal kelima mengepalkan tangannya ke depan dada, untuk memberi hormat lagi dengan sopan kepada Wen Yixi yang pingsan di atas ranjang. Dia lalu berbalik dan pergi dengan cepat.
Melihat punggung pengawal kelima yang pergi, rasa takut yang besar menyeruak masuk ke dalam lubuk hati pelayan pribadi Wen Yixi. Siang hari ini dia berada di sisi nona besarnya dan melihat langsung paras asli dari istri Raja Huayou yang misterius itu. Saat melihatnya, Cai Zhu sangat terkejut sekali dan sangat mengaguminya.
Istri Raja Huayou begitu putih, lembut, cantik, imut dan sangat menggemaskan. Mata anggurnya yang besar berkedip, berkelip dengan polos dan sangat indah. Membuat orang yang melihatnya, ingin sekali mendekatinya dan memanjakannya.
Lalu, entah bagaimana mungkin dia menyangka kalau penampilan luar istri Raja Huayou yang begitu polos, lugu, cantik dan imut itu, ternyata memiliki hati yang begitu kejam dan berbisa, serta siap untuk balas dendam. Sebab, bisa-bisanya dia memperlakukan nona besar mereka semenyedihkan ini, hanya demi seorang pelayan berstatus rendah.
Kelihatannya, ke depannya dia harus membujuk nona besarnya untuk menjaga sikapnya, dan lebih baik menjauh sejauh mungkin dari istri Raja Huayou.
***
Bangunan pemeliharaan bunga,
Setelah menangani pelayan yang sangat mengesalkan baginya, Liuli Guoguo kembali duduk di tepi ranjang. Dia menggenggam tangan kecil Maomao Cong, lalu berkata padanya sambil mengeluarkan sapu tangan merah muda dan menyeka air mata di wajah Maomao Cong.
"Maomao Cong, ke depannya, kamu yang akan menjadi kepala pelayan atau pelayan utama dari bangunan pemeliharaan bunga."
Maomao Cong menggelengkan kepalanya. "Liuli Guoguo, aku… Aku tidak ingin menjadi pelayan utama dari bangunan pemeliharaan bunga."
Suara jeritan yang memekikkan telinga seperti suara babi disembelih, terdengar masuk ke dalam ruangan. Suara itu membuat Maomao Cong agak lega, tapi juga agak takut.
Sedangkan Liuli Guoguo tidak merasakan apapun. Baginya, Pak Wu memang pantas untuk menerima semua itu. Sebab, dia sudah salah karena telah mengganggu dan membuat Maomao Cong menderita.
Liuli Guoguo melihat Maomao Cong yang agak ketakutan, kemudian dia mengelus kepalanya. Padahal jelas-jelas umurnya lebih muda dari Maomao Cong, namun pada saat ini, dia malah terlihat seperti seorang kakak yang sedang berusaha menghibur dan menenangkannya.
Kemudian Liuli Guoguo membujuknya dengan sabar, "Benar juga, kerja di bangunan pemeliharaan bunga memang cukup melelahkan. Aku bisa memindahkanmu untuk bekerja ke tempat lain. Kamu katakan saja di mana kamu ingin bekerja? Ke mana pun kamu mau bekerja, aku akan mengiyakannya."
"Bagaimana kalau kamu k jadikan sebagai bagian manajemen di bangunan sulam? Pekerjaan di bangunan sulam lebih cocok untuk perempuan, dan tidak terlalu berat. Setiap hari cukup mengawasi para pelayan menyulam dan menjahit baju. Orang-orang di istana kerajaan hari ini, pasti tahu kalau kamu adalah orangku. Jadi tidak akan ada yang berani mengganggumu lagi!"