Pertempuran Terakhir (11)
Pertempuran Terakhir (11)
"Xun'er, mulai sekarang, kita berdua, ibu dan anak, tak akan pernah terpisah! Maafkan ibu, jika ibu tahu akan jadi seperti ini, seharusnya ibu menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu."
Tepat ketika Gu Ruoyun sedang membelai wajah anaknya dengan lembut, pintu kamar berderak. Suara tersebut membuat keadaan mental Gu Ruoyun meningkat sekaligus dan langsung memeluk anaknya dengan kuat.
"Siapa itu?"
BUG!
Pintu kamar terbuka dan sosok berwarna ungu bergegas ke dalam ruangan. Pria itu melihat wajah anggun dan cerah yang duduk di tempat tidur dan gelombang kebahagiaan memenuhi mata ungunya.
"Gadis kecil, akhirnya aku menemukanmu."
Secercah sinar menyala dalam tatapan keputusasaan Gu Ruoyun ketika pria itu muncul. Dia memeluk Xiao Xun'er dan cepat-cepat bangkit untuk menghampiri pria berjubah ungu di hadapannya.
"Zixie, kamu masih hidup! Bagaimana dengan Xiao Ye, dimana Xiao Ye?"
Wajah tampan Zixie membeku. Dia melirik Gu Ruoyun dengan hati-hati dan berkata, "Maafkan aku, gadis kecil, aku tak bisa melindungi Qianbei Ye. Dia sudah mati…"
Dia sudah mati.
Kalimat itu menghantam hati Gu Ruoyun dengan kejam dan membuat hatinya berdenyut kesakitan. Dia terhuyung ke belakang dan menutup mata perlahan.
Empat Hewan Ilahi telah meninggalkanku. Ayah, ibu, dan Xiao Xun'er semuanya meninggalkanku. Sekarang, bahkan Qianbei Ye sudah…
Karena orang-orang yang paling aku cintai di dunia ini sudah meninggalkanku, tak ada gunanya lagi aku tinggal di dunia ini.
"Zixie, aku akan memutuskan kontrak kita dan membebaskan dirimu. Temukanlah tempat bersembunyi dan jangan muncul lagi tak peduli apa yang terjadi. Jangan peduli jika daratan utama hidup atau mati, jangan mengkhawatirkan orang lain. Kamu harus tetap hidup."
Bulu mata Gu Ruoyun sedikit bergetar. Dia pernah mengatakan sebelumnya bahwa apabila Zixie berada dalam bahaya, Gu Ruoyun akan mengorbankan diri untuk menyelamatkannya. Akan tetapi, ketika berkaitan dengan Qianbei Ye, dia akan memilih untuk bersamanya dalam kehidupan ataupun kematian.
Dia sudah mati. Aku tak akan bisa hidup hanya demi bertahan hidup.
"Gadis kecil, apa yang kamu lakukan?" Zixie bergegas memegang tangan Gu Ruoyun saat perasaan khawatir muncul di wajah tampannya.
Gu Ruoyun tertawa getir dan tersenyum seolah-olah melihat kematian sebagai teman. "Aku ingin lenyap bersama Cang Ming! Bahkan jika kematianku tidak bisa menghancurkannya, aku akan memotong salah-satu anggota tubuhnya mengenang orang-orang yang kusayangi! Zixie, kamu dan teman-teman kita yang berada dalam Pagoda Ilahi Kuno tidak perlu menghadapi bahaya ini bersamaku. Itu tidak sepadan. Sekarang aku akan memberimu kebebasan. Mulai sekarang, kamu tak lagi terikat kontrak denganku."
Lalu Gu Ruoyun menutup mata perlahan dan mulai menghapus tanda kontrak dari jiwa mereka. Dengan begini, kebebasan Zixie akan kembali.
Dia tak akan pernah membiarkan kematiannya menyeret Zixie!
Saat Gu Ruoyun menutup mata, dia tidak menyadari sinar licik yang menyala di mata pria berjubah ungu itu. Tangannya diletakkan di belakang Gu Ruoyun dan pedang panjang yang tajam mendadak muncul di telapak tangannya…
Gu Ruoyun, yang tengah menghapus tanda kontrak mereka dengan segenap hati, tidak menyadari apapun. Dia terus menutup mata karena sangat mempercayai pria yang sudah menemaninya melalui beberapa kehidupan.
Tak ada yang bisa menggoyahkan kepercayaan semacam itu!
BAM!
Tepat ketika Gu Ruoyun hampir menghapus tanda kontrak, cahaya putih melintas melalui mereka dan tubuh kecil itu tiba-tiba menyambar pria di depannya. Si pria kehilangan pijakan dan terhuyung ke belakang dan pedang panjang di tangannya terjatuh di tanah dengan suara keras.
Rawr, rawr, rawr!
Makhluk kecil itu berkacak pinggang dan berdiri di pundak Gu Ruoyun sambil membentak si pria dengan kemarahan besar. Matanya menyemburkan api.
"Mengmeng, kamu masih hidup?"
Perasaan bahagia melintas di mata Gu Ruoyun ketika melihat kemunculan makhluk kecil itu. Lalu dia melihat pedang panjang yang Zixie jatuhkan di tanah dan terkejut.
"Zixie, apa yang kamu lakukan?"
Pria berjubah ungu tidak berbicara. Dia sedang melotot pada makhluk kecil di pundak Gu Ruoyun sambil membentak, "Apa yang kamu lakukan disini?"
Apa yang kamu lakukan disini?
Gu Ruoyun berguncang sesaat dan mengerutkan kening.
Secercah kebingungan melintas di matanya saat dia, yang kepalanya penuh dengan kemarahan, akhirnya merasa ada yang tidak beres…
Zixie tak akan pernah menyakitiku. Selain itu… saat aku berkelana ke Alam Bumi Gelap, Mengmeng lah yang dulu menyelamatkan diriku dari ilusi. Itu berarti ilusi tidak berpengaruh terhadap makhluk ini.
Ilusi?
Tiba-tiba Gu Ruoyun tersadar dan mengingat apa yang tiga kali Qianbei Ye katakan padanya sebelumnya…
Tak peduli apapun yang terjadi, jangan percaya apapun yang kamu lihat!