Ancaman Murong Rou'er (4)
Ancaman Murong Rou'er (4)
Murong Yan tak menyangka akan hasil ini karena penyakit ini adalah hal yang tak bisa disembuhkan oleh banyak dokter di Kota Batu Hitam. Namun, Gu Ruoyun berkata dia hanya membutuhkan waktu lima hari!
Bagaimana mungkin Murong Yan tidak merasa bahagia?
"Nona Gu, selama kamu bisa menyelamatkan kakek, aku jamin Keluarga Murong akan mendengarkan setiap perintahmu!"
"Baiklah, kalau begitu persiapkan jarum perak untukku dan datang lagi dalam lima hari. Juga, jangan biarkan siapapun menggangguku selama waktu ini. Jika tidak, kita mungkin tidak akan berhasil!" Tatapan Gu Ruoyun menjadi gelap sambil bicara dengan tegas.
Murong Yan mengangguk dengan bahagia, "Nona Gu, aku dan Kakak Senior akan tetap mengawasi dari luar. Kami tak akan membiarkan siapapun mengganggumu."
"Itu tak perlu." Gu Ruoyun menggelengkan kepala, "Jika tebakanku benar, Murong Rou'er akan melakukan pergerakan dalam beberapa hari ini. Kamu harus memberinya peluang untuk mencarimu. Biarkan Lu Shaochen yang mengawasi, itu sudah cukup, kamu bisa pergi."
Mendengar ini, mata Murong Yan penuh dengan kekecewaan tetapi dia tidak membantah.
"Aku mengerti. Kalau begitu aku akan pergi. Kakak Senior, sekarang terserah padamu. Ketika saatnya tiba, aku akan mengirimkan bantuan."
Murong Yan perlahan-lahan menutup mata kemudian membukanya lagi, memperlihatkan tekad baru di dalamnya.
Tak peduli apapun yang terjadi, aku harus percaya pada Nona Gu. Jika dia berkata bahwa dia bisa menyelamatkan kakek. Maka dia pasti bisa melakukannya.
Murong Yan menghela nafas dalam-dalam saat memikirkan ini sebelum menatap wajah tenang gadis itu untuk terakhir kali. Kemudian dia berbalik dan pergi.
Lima hari!
Sangat sulit bagi Murong Yan untuk menahan ini.
Jadi, pada cahaya pertama di hari ke lima, Murong Yan bergegas pergi ke kamar kakeknya.
Akan tetapi, sebelum dia keluar dari kamarnya, tangan putih yang bagaikan bunga lily mendorong pintu dan sosok menyebalkan dan menjijikan perlahan masuk, muncul di depan Murong Yan.
"Apa yang kamu lakukan disini?" Murong Yan mengerutkan kening sambil berkata kesal.
"Adikku yang baik, tentu saja aku kesini untuk bertemu denganmu."
Murong Rou'er tersenyum lembut dan mengunci pintu. Dia melangkah mendekat pada Murong Yan dan melengkungkan bibirnya menjadi senyuman, "Adik kecil, aku pikir kakek sama sekali tidak memberikan segel keluarga yang kamu pegang saat ini. Kamu pasti sudah mencurinya. Aku ingin kamu keluar dan mengakuinya pada semua orang! Aku juga ingin kamu mengakui bahwa kamulah yang mencelakai kakek untuk mendapatkan posisi sebagai Tuan Murong berikutnya!"
Murong Yan menyeringai, "Kakeklah yang memberiku segel ini. Apa bukti yang kamu punya sehingga berkata bahwa aku merampasnya?"
"Bukti?" Murong Rou'er melengkungkan bibir dan menyipitkan matanya yang cantik. Sinar jahat melintas dari tatapannya sambil tertawa, "Bukankah kamu buktinya? Selama kamu mengaku, semua orang akan percaya. Adik kecil, kenapa kamu tak menyerahkannya padaku?"
"Atas dasar apa?" Murong Yan mendengus dingin dan berkata tanpa ekspresi.
"Atas dasar…" Murong Rou'er berhenti. "Keinginanmu untuk menyelamatkan kakek!"
BUM!
Nyala api terpancar dari dalam tubuh Murong Yan saat dia melotot dingin pada Murong Rou'er, "Apa maksudmu dengan ini?"
"Maksudku sangat mudah. Saat kamu mengakui semuanya, akan ku pastikan cedera kakek akan sepenuhnya sembuh! Jika kamu menolak, maka maafkan aku, adikku yang baik. Karena setelah kehilangan ayahmu, kamu juga akan kehilangan kakek yang paling menyayangimu!"
Bibir Murong Rou'er melengkung dengan ancaman sambil berkata tegas.
"Murong Rou'er!!!" Murong Yan menggertakkan gigi dan mencengkram tinjunya, "Jadi akhirnya kamu memutuskan untuk membuka sandiwara kecil yang selama ini kamu lakukan. Juga, katakan padaku, apa kamu berhubungan dengan keracunan yang di alami kakek?"
Selain wanita ini aku tak bisa mengingat ada orang lain yang diizinkan mendekati kakek tanpa diketahui siapapun. Dia mampu meracuni kakek secara tiba-tiba!