Ancaman Murong Rou'er (2)
Ancaman Murong Rou'er (2)
Gu Ruoyun mengangkat tatapannya dengan tenang sambil berkata dengan suara jernih dan dingin. Seolah-olah tak ada hal mengejutkan yang terjadi dan tetap bersikap tenang seperti biasanya.
Kemudian dia mempercepat langkahnya dan berjalan menjauh tanpa melirik siapapun.
Tatapan sulit muncul di mata Murong Yan saat menatap sosok mulus namun tinggi yang bagaikan pohon bambu ramping itu, "Kakak Senior, siapa sebenarnya dirinya?"
"Aku juga tak tahu." Lu Shaochen menggelengkan kepala, "Sebelumnya dia menyerang Yeh Lin, dan sekarang dia menyerang Yeh Ling. Apakah itu karena mereka berdua menghalangi jalannya? Aku tak tahu mengapa tapi meskipun aku baru mengenalnya sebentar, aku tahu bahwa sebenarnya Nona Gu bukanlah orang yang dingin dan kejam. Sangat berlawanan, nyatanya, dia sangat penyayang kecuali dia tak bisa menunjukan perasaannya dengan mudah."
Mungkin dia mengingat kejadian saat mereka pertama kali bertemu sehingga Murong Yan merendahkan kepalanya dengan malu, "Kakak Senior, mungkin aku benar-benar salah. Seharusnya aku tak memperlakukannya dengan begitu bermusuhan dari awal."
"Yan'er, sudah waktunya bagimu melakukan penyesuaian sikap." Kata Luo Shaochen dengan senyuman.
Gadis ini pastinya bermulut kasar dan tidak terlalu bagus dalam menenangkan dirinya sendiri. Namun, karena inilah, sangat umum baginya untuk memprovokasi masalah dengan sifatnya yang buruk…
"Murong Yan!!!"
Dari sudut yang tak terlalu jauh, Murong Rou'er mengarahkan tatapannya pada Murong Yan dan mencengkram tinjunya sambil bergumam marah, "Apa kamu pikir bisa mewarisi kursi tuan Keluarga Murong dan Kakak Lu dengan sikap ini? biar kuberitahu padamu, mimpi saja sana! Aku masih memiliki kartu truf terakhir! Kartu truf ini pasti akan memaksamu agar sepenuhnya menyerah."
Apakah itu Lu Shaochen atau Keluarga Murong, semuanya harus jadi milikku!
Tak ada yang bisa mengambilnya dariku!
...
Di Rumah Keluarga Murong.
Di gedung, Gu Ruoyun melihat Lu Shaochen dan Murong Yan saat mereka lewat. Dia mengangkat alisnya pelan, "Aku perlu bicara dengan kalian berdua. Tidak pantas bagiku membicarakannya di tempat umum tapi sekarang kita sendirian, aku bisa dengan bebas membicarakan masalah ini dengan kalian berdua."
Murong Yan dan Lu Shaochen tidak menyadari ini tapi karena tingkat kekuatan Gu Ruoyun, dia sudah merasakan kehadiran Murong Rou'er yang bersembunyi dalam bayangan. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk pulang lebih dulu dan menunggu mereka kembali.
Lu Shaochen tersenyum, "Nona Gu, tidak ada salahnya mengutarakan pikiranmu. Aku akan membantu sebanyak yang aku bisa."
"Aku ingin bicara pada kalian bukan karena aku butuh bantuan kalian." Jawab Gu Ruoyun dengan sinar di matanya, "Karena aku ingin membantu kalian."
Lu Shaochen tertegun dan menoleh ke arah Murong Yan sebelum menatap Gu Ruoyun lagi, "Nona Gu, apa yang kamu katakan adalah…"
"Sebenarnya, tidak banyak. Aku ingin bertemu dengan Tuan Tua Murong. Mungkin aku bisa menyembuhkannya."
"Apa?"
Ekspresi Murong Yan menjadi kaku saat melebarkan matanya dan menatap wajah cantik Gu Ruoyun dengan terkejut. Dia tampak seolah-olah baru saja mendengar hal yang mustahil. Kemudian, ekspresi kakunya perlahan-lahan dipenuhi kebahagiaan sambil berjalan ke depan dan menggenggam tangan Gu Ruoyun. Pada saat ini, suaranya bergetar.
"Kamu… apa ini benar? Kakek… dia… dia bisa sembuh?"
Alasan mengapa Keluarga Yeh meremehkan Keluarga Murong karena tulang punggung Keluarga Murong jatuh sakit. Jika kakek bisa sembuh, Yeh Ling tak akan bertingkah lancang seperti itu!
Dan yang paling penting adalah, orang tuanya sudah lama mati jadi sekarang kakeknya adalah kerabat satu-satunya Murong Yan. Jika masih ada kesempatan untuk menyelamatkan kakeknya, dia akan memberikan apapun tanpa keluhan.
"Benar, aku bisa menyelamatkannya. Tapi dengan satu syarat."
Sebuah sinar melintas di wajah Gu Ruoyun sambil tersenyum tenang, "Aku ingin Keluarga Murong bersumpah kesetiaan dan pengabdian padaku!"