Istri Liar Kaisar Jahat

Sebuah Ancaman (1)



Sebuah Ancaman (1)

"Adikku yang baik," Murong Rou'er mendekat ke telinga Murong Yan sebelum melengkungkan bibirnya menjadi senyuman dan berbisik, "Bukankah ini sudah sedikit terlambat bagimu untuk menyadari sifat asliku? Sejak kita masih kanak-kanak, kamu selalu mendapat kasih sayang kakek karena kamu adalah putri dari istri pertama dan aku hanyalah putri dari seorang selir kecil. Karena itu, dia bahkan tak pernah menatapku dua kali! Terutama karena…"     

Murong Rou'er berhenti dan tertawa dingin, "Kamu adalah jenius berbakat dari kecil. Sinarmu yang begitu terang selalu mengalahkan kelembutanku. Untuk menghindari hinaan dari orang lain, aku berusaha mendekatimu. Untungnya, kamu sangat bodoh! Kamu jelas memiliki bakat untuk berbisnis namun kamu memberikan semua pujian padaku dan menyembunyikan sinarmu! Tapi apa kamu tahu mengenai ini? Aku tak pernah menyukaimu sejak kita kecil. Atas dasar apa aku harus memberi jalan padamu hanya karena kamu adalah putri dari istri pertama dan aku adalah putri dari selir belaka!"     

Aku membencinya!     

Bagaimana mungkin aku tak membencinya?!     

Kami berdua adalah putri dari ayah yang sama tapi karena ibunya adalah istri pertama dan aku adalah bajingan, dunia kami terpisah.     

Aku tak bisa memilih ibuku sendiri tapi aku memiliki kemampuan untuk merencanakan masa depan yang cerah untuk diriku sendiri!     

Murong Rou'er tertawa seolah menikmati amarah dari mata Murong Yan. Senyumnya dipenuhi kebencian dan niat membunuh, "Murong Yan, mengapa kawanan hewan roh itu tidak berhasil membunuhmu? Apa hakmu karena tetap hidup di dunia ini? Jika kamu sudah mati maka kita tak akan memiliki banyak masalah! Keluarga Murong tak akan terganggu oleh begitu banyak perselisihan!"     

"Murong Rou'er, jangan lupa, Kakak Senior juga menemaniku dalam perjalanan itu. Kamu berencana agar kawanan hewan roh itu menyerang kami tapi apakah kamu memikirkan keselamatan Kakak Senior? Bukankah kamu memiliki perasaan terhadapnya?"     

Murong Yan mengepalkan tinjunya saat matanya menyemburkan api.     

"Aku sama sekali tidak ingin Kakak Lu pergi tapi dia ingin mengikutimu jadi aku tak punya cara lain. Namun, Kakak Lu adalah pria cerdas dan tahu apa yang harus dilakukan jadi jangan salah paham kalau dia peduli padamu! Semua manusia sama. Tak peduli betapa mereka mencintai seseorang, mereka tak akan pernah mengorbankan diri mereka sendiri demi orang lain. Tak ada yang akan begitu bodoh untuk berkorban untuk orang lain!"     

Murong Rou'er menyeringai dan tatapannya tertuju pada tubuh Murong Yan. Saat ini, dia mengeluarkan semua amarah dan ketidakpuasannya dalam kekuatan penuh.     

"Murong Yan, jangan pikir aku tak tahu mengenai temanmu yang berada di kamar kakek selama lima hari terakhir. Sementara kita bicara Tetua Er mungkin sudah diberitahu sekarang dan sedang menuju kesana untuk membuat masalah pada gadis itu. Namun, aku akan memberimu kesempatan terakhir. Aku ingin kamu membuktikan bahwa kamu ada hubungannya dengan penyakit kakek dan kamulah yang bersekongkol dengan orang luar untuk mencelakai kakek. Akhirnya, karena menyesal, kamu akan menyerahkan Segel Tuan padaku dan mengakhiri hidupmu! Hanya dengan itu aku akan melepaskan kakek!"     

Murong Yan gemetar dan perlahan menutup matanya. Kemudian membukanya lagi dan menjawab pelan, "Sudah lima hari dan Nona Gu seharusnya sudah menyembuhkan kakek sekarang. Murong Rou'er, ancamanmu tak ada gunanya bagiku."     

"Sembuh? Hahaha!" Murong Rou'er tertawa gila. Ekspresinya tak lagi lembut seperti biasanya, "Murong Yan, aku tahu kamu mengambil jarum perak dari lemari obat Keluarga Murong dan memberinya pada wanita itu. Aku tak berpikir kalau kamu mengetahui ini tapi racun yang berada di pembuluh darah kakek tak bisa disentuh dengan jarum. Jika tidak, racun itu akan menjadi semakin buruk dan menyebar ke seluruh jaringan tubuhnya, menyebabkan kematian yang tak terelakkan dalam lima hari! Mengapa kamu pikir aku menunggu selama lima hari untuk menghadangmu?"     

Wajah Murong Rou'er dipenuhi senyum penghinaan saat terus menatap gadis di depannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.