Istri Liar Kaisar Jahat

Sebuah Ancaman (4)



Sebuah Ancaman (4)

Akhirnya ekspresi Murong Yan berubah saat melihat tatapan khawatir di wajah Lu Shaochen. Namun, dia tetap diam dan menutup mulutnya. Tak ada yang tahu apa yang dipikirkannya.     

"Kakak Lu," Murong Rou'er mengerutkan bibirnya pelan dan berbicara dengan menyedihkan, "Murong Yan mengatakannya sendiri. Aku hanya mengulangnya pada kalian. Jika kamu tak percaya padaku, Kakak Lu, kamu bisa bertanya langsung."     

Tiba-tiba, semua mata tertuju pada Murong Yan seolah menunggu jawaban pasti darinya.     

"Nona Kedua, tolong bicaralah. Kami perlu tahu kebenarannya."     

Tetua Er mengerutkan kening. Jujur saja, mengetahui sifat baik Rou'er, aku tak percaya jika dia mengancam siapapun. Tetapi disaat yang sama, aku pula tak percaya bahwa Murong Yan akan mencelakai Tuan!     

Jadi aku harus mengetahui jawabannya!     

Murong Rou'er merendahkan kelopak matanya. Tak seorang pun yang melihat tapi seketika, ada sinar jahat melintas di matanya.     

Lalu mengapa jika kamu tak percaya? Saat Murong Yan mengakui ini, kejahatannya telah dipastikan.     

"Jawabannya?" Murong Yan mengangkat wajahnya kemudian tersenyum, "Baiklah, aku akan memberitahukan jawabannya. Jawabannya adalah… Murong Rou'er menjebakku!""     

BUM!     

Kerumunan menjadi kacau.     

Murong Rou'er mengangkat kepala dengan terkejut dan menatap wajah tersenyum Murong Yan dengan kaget. Dia sepenuhnya tertegun dengan pernyataan Murong Yan.     

Apa dia menolaknya?     

Mengapa?     

Mungkinkah wanita ini mulai tak takut akan kematian? Sehingga dia akan menukar nyawa kakek dengannya?     

"Murong Rou'er, bukankah itu pertanyaanmu?" Murong Yan tersenyum dan melangkah maju. Matanya dipenuhi kegembiraan, "Kamu memintaku memilih antara mempercayai Gu Ruoyun untuk menyelamatkan kakek atau menyetujui syarat darimu. Jadi biar kukatakan padamu, aku ingin menyelamatkan kakek! Akan tetapi… jika kamu memberiku pilihan antara mempercayai dia atau kamu, pilihanku adalah mempercayai Gu Ruoyun!"     

Memang, Murong Yan benar-benar ingin menyelamatkan kakeknya tetapi antara Murong Rou'er dan Gu Ruoyun, dia lebih mempercayai Gu Ruoyun.     

Meskipun mereka belum lama saling mengenal, gadis itu telah memberikan kesan yang kuat – selama dia sudah berjanji, dia akan melakukan apapun dengan kekuatannya untuk memenuhi itu! Bahkan Murong Yan sendiri tak bisa begitu yakin mengapa dia merasa sangat mempercayai kemampuan Gu Ruoyun.     

Mungkin ada semacam orang yang tanpa sadar akan di percayai siapapun tak peduli apa yang dia katakan…     

Lu Shaochen menghela nafas lega. Aku sungguh berpikir bahwa Murong Yan akan terpaksa membuat pengakuan palsu tapi tentu saja, penilaianku mengenai sifatnya sangat tepat.     

Adik juniorku tak akan pernah tunduk pada ancaman orang lain dan membiarkan dirinya sendiri dipaksa melakukan apapun yang tidak dia inginkan!     

Oleh karena itu, terlepas dari seberapa keras kepala dirinya, aku bersedia berdiri di sampingnya karena ini!     

"Nona Sulung, Nona Kedua, apa yang sedang terjadi?!" Tetua Er mengerutkan kening dan bertanya.     

Wajah Murong Rou'er menjadi pucat dan matanya kesana kemari. Dia tampak sudah mendapatkan ide dan berjalan ke arah Tetua Er dengan mata berkaca-kaca, terlihat sangat menyedihkan.     

"Tetua Er, aku juga tak tahu. Yan'er yang datang ke kamarku dan mengaku. Aku percaya padanya dan membawanya kesini. Aku tak mengerti mengapa dia mengelak semuanya sekarang, aku sungguh tak tahu situasinya sekarang."     

Yang dia maksudkan adalah Murong Yan mencoba menjebaknya dengan membuat dia berpikir bahwa Yan'er lah orang dibalik kondisi kakek dan membuat tuduhan palsu! Yan'er memfitnahnya untuk menjebaknya…     

Dan Murong Rou'er adalah orang tak bersalah yang tak tahu apa-apa dan dimanipulasi oleh orang lain!     

Murong Yan tertawa dingin dan baru saja akan bicara ketika pintu kamar tiba-tiba terbuka dan sosok yang tua melangkah keluar…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.