Nangong Yue (1)
Nangong Yue (1)
Memangnya siapa orang-orang ini dibandingkan dengan senjata yang diinginkan Nona Besar?
Bagaimana bisa mereka setara dengan Nona Besar kami yang terhormat?
Mereka seharusnya bangga karena memiliki kesempatan berkontribusi untuk membeli senjata Nona Besar. Mereka sungguh tak tahu mana yang baik untuk mereka.
"Aku akan mengatakan ini sekali lagi, minggir!"
Gu Ruoyun mengerutkan kening tetapi suaranya masih tetap tenang.
"Dasar gadis sialan, jika kamu tidak melakukan ini dengan cara mudah maka kami akan bertindak kasar!" Ekspresi si pemimpin langsung berubah dan berseru marah, "Penjaga, bawa wanita ini!"
"Baik, pemimpin!"
Setelah menerima perintah, penjaga kota menyerbu ke arah Gu Ruoyun. Tatapan ganas mereka tidak beda dengan perampok.
"Enyah kau!"
BAM!
Serangan kuat meledak dari tubuh Gu Ruoyun dan para penjaga yang menyerbu ke arahnya terhempas, seolah baru saja berhadapan dengan badai dahsyat. Para penjaga terlempar jauh sebelum menghantam tanah dengan keras.
"Sudah ku katakan, aku tak punya waktu."
Gu Ruoyun tidak menatap wajah pemimpin yang tampak suram dan langsung berjalan ke kota.
Kemudian, sebuah suara angkuh menimpali dari belakang. Suara itu mengandung sedikit kekesalan.
"Apa yang terjadi disini?"
"Nona Besar?"
Mata si pemimpin bersinar dan dengan cepat mengarahkan pandangan ke depan. Saat dia melihat wanita yang berada di atas kuda, dia buru-buru melapor, "Wanita ini menolak membayar dan dia juga menolak mengikuti kami bertemu denganmu. Kami baru saja akan memberinya pelajaran tetapi kami tak menyangka Nona Besar ada disini."
Wanita berpakaian mahal itu mengerutkan kening dan melirik para penjaga yang terkapar di tanah.
Dia mengejek dingin, "Apa kamu yang berniat memberi orang lain pelajaran atau orang lain yang baru saja memberimu pelajaran?"
Mendengar ini, wajah si pemimpin langsung menjadi sangat buruk. Dia melotot pada Gu Ruoyun dengan ganas. Jika bukan karena wanita ini, aku tidak akan dicela oleh Nona Besar.
"Dasar sekelompok orang tak berguna." Nangong Yue yang berpakaian mahal mencemooh dingin dan mengalihkan pandangan pada Gu Ruoyun. Dia melengkungkan bibirnya menjadi senyuman, "Nona, tempat ini adalah Kota Gunung Tenteram. Kamu menolak membayar biaya masuk dan kamu telah mencelakai prajurit dari kotaku. Apa kamu sadar betapa ini tidak masuk akal? Jika kamu tidak mampu membayar, tidak masalah. Aku bisa memberimu kesempatan. Aku lihat kamu lumayan kuat jadi bagaimana kalau kamu menjadi pengawalku selama sepuluh tahun? Kamu perlu sekitar sepuluh tahun untuk menghasilkan sepuluh ribu keping emas. Aku akan mengimbangi sepuluh ribu keping emas setiap bulan. Bagaimana?"
Karena wanita ini mampu mengalahkan sekelompok orang tak berguna ini, kekuatannya mungkin tidak begitu lemah. Juga, berdasarkan penampilannya, dia mungkin tidak mempunyai banyak uang. Jadi mengapa tidak bermurah hati dan memberinya kesempatan?
Sepuluh ribu keping emas per tahun dan kesempatan memasuki istana gubernur, berapa banyak orang yang sangat menginginkan kesempatan seperti ini?
Nangong Yue percaya bahwa wanita ini tidak akan mungkin menolak tawaran bagus seperti ini.
"Maaf." Kemudian, terdengar suara ringan dan lapang, "Aku tidak tertarik."
Apa?
Kali ini, bukan hanya Nangong Yue yang terkejut, orang-orang disekitarnya juga tercengang. Tidak seorangpun di sekitar sini yang tidak mengetahui kekejaman dan keserakahan Nona Sulung dari Kota Gunung Tenteram. Jika ada yang tidak mampu membayar biaya masuk dan masih bersikeras untuk lewat, mereka akan di hajar sampai cacat. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan kehilangan nyawa! Tak ada yang menyangka Nona Sulung Nangong yang kejam dan rakus ini akan mengampuni seseorang, namun, orang ini malah menolak kesempatan ini begitu saja!