Istri Liar Kaisar Jahat

Kepergian (4)



Kepergian (4)

Setelah itu, Gu Ruoyun mulai mengemas barang-barangnya. Saat mengemas barang, tangannya berhenti saat dia melihat kotak hitam yang diberikan Mei Xue.     

"Aku bisa merasakan aura yang berputar di dalam kotak ini, tetapi aku masih belum bisa membukanya. Mungkinkah aku tidak tahu cara membukanya?" Gu Ruoyun mengerutkan kening dan menghela nafas, "Lupakan. Aku akan membawanya. Suatu hari nanti akan ku temukan cara untuk membukanya."     

Gu Ruoyun melemparkan kotak tersebut ke dalam Pagoda Ilahi Kuno dan membungkus barang-barangnya serta membuka pintu kamar.     

Wajah yang tak asing menyapanya di luar pintu, membuat Gu Ruoyun menghentikan langkahnya.     

"Kamu akan pergi?" Murong Yan menggigit bibirnya dan bertanya dengan lembut.     

Gu Ruoyun mengangguk, "Aku sudah tinggal terlalu lama disini dan sekarang aku telah mendapatkan informasi yang ku butuhkan, saatnya aku meninggalkan tempat ini."     

"Lalu… apakah kamu akan kembali?"     

"Ya."     

Gu Ruoyun menjawab tanpa ragu.     

Jika memungkinkan, Gu Ruoyun sangat ingin membawa pasukan ini keluar dari Negeri Terbuang. Namun, dia tak bisa memperlihatkan kartu truf terakhir miliknya di depan orang lain. Karena itu, dia tak punya cara selain membawa mereka bersamanya.     

"Murong Yan, ada begitu banyak tanaman di halaman istana gubernur yang bisa kamu gunakan untuk menakuti pasukan lain. Tanaman itu pula akan menarik perhatian pasukan lain. Jadi, aku meletakkan formasi di istana gubernur. Jika terjadi sesuatu di Kota Batu Hitam, kamu bisa menyembunyikan penduduk disana. Dengan begitu, kamu tak perlu khawatir mengenai penyerbuan dari pasukan luar."     

Formasi ini diberikan Zixie padanya saat di Negeri Naga Nilakandi dulu. Sekarang, akhirnya Gu Ruoyun memakainya.     

Tanpa formasi ini, dia tidak akan pernah merasa tenang dengan memamerkan tanaman-tanaman berharga itu untuk dilihat semua orang.     

"Aku mengerti." Murong Yan mengangguk dan tatapan sulit melintas di matanya, "Kami akan menunggumu kembali kesini. Selama kamu tak ada, posisi gubernur akan tetap kosong."     

Gu Ruoyun tersenyum tetapi tidak mengatakan apa pun. Dia pamit pada Murong Yan dan terus berjalan ke depan tanpa menoleh lagi. Dia mengangkat tangan dan mengucapkan selamat tinggal, diikuti dengan suara ringan dan lapang yang memantapkan citra terakhir di mata Murong Yan.     

"Ucapkan selamat tinggal pada kakekmu dan Lu Shaochen untukku! Aku akan pergi sekarang. Saat aku menyelesaikan tugasku, aku akan kembali dan mengunjungi kalian."     

Murong Yan menatap kepergian wanita tersebut. Dia berlinang air mata tetapi memaksanya agar tidak jatuh.     

Murong Yan percaya bahwa suatu hari nanti, wanita itu akan kembali pada mereka.     

Entah itu beberapa tahun atau lebih dari sepuluh tahun, mereka akan menunggunya kembali ke Kota Batu Hitam…     

Jika Gu Ruoyun melupakan mereka, mereka akan terus menunggu selamanya.     

...     

Di seluruh bagian Bukit Datar, kota yang paling misterius adalah Kota Suci yang legendaris.     

Dikatakan bahwa setiap keluarga di Kota Suci, setidaknya memiliki beberapa Martial Honor dan setiap keluarga akan dengan mudah memusnahkan kota lain. Karena itu, ini memperkuat posisi Kota Suci di hati semua orang.     

Tetapi semua orang tahu, satu-satunya yang memegang posisi kepemimpinan di Kota Suci adalah sang legendaris Keluarga Ye!     

Keluarga Ye memang legendaris, terutama Ye Lan. Saat ini, tidak ada yang tahu jajaran aslinya! Mungkin dia sudah melampaui jajaran Martial Honor! Keluarga Ye mampu mempererat posisi mereka sebagai keluarga terkuat di Negeri Terbuang karena Ye Lan.      

Akan tetapi, selain beberapa tetua dari Keluarga Ye, tidak banyak yang pernah melihat Ye Lan secara langsung. Dia biasanya tidak menampakkan diri di tempat umum, dan sampai sekarang bahkan penduduk Kota Suci tidak tahu bagaimana rupanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.