Menyatukan Kota Batu Hitam (3)
Menyatukan Kota Batu Hitam (3)
Kemudian, terdengar suara langkah kaki.
Tuan Murong berjalan cepat menuju mereka. Kemudian dia berjalan ke depan ruangan tanpa menyapa mereka sama sekali.
Akan tetapi, dia tidak duduk di kursi utama di podium tinggi yang menjadi kursinya dulu. Sebaliknya, dia pergi ke kursi sebelah kanan. Dia sepenuhnya terlihat tidak peduli seolah-olah tak ada yang salah.
Kemudian, di depan mata kerumunan, kilatan jubah hijau berjalan mendekat dari kejauhan saat orang itu perlahan masuk kedalam ruangan.
Dia adalah wanita dengan wajah mulus dan cantik. Dia bukanlah wanita cantik yang meluluhkan, tetapi dia memiliki semacam keindahan yang tampak tidak tersentuh, terutama dengan sikap jernih dan dingin dirinya. Keindahannya membuat orang sulit untuk mengalihkan pandangannya.
Yeh Luo mengepalkan tinjunya saat dia gemetar dengan amarah. Matanya yang jahat dan berbisa tertuju pada Gu Ruoyun.
Wanita ini masih hidup!
Dia tidak hanya masih hidup, dia bahkan menyebabkan keributan besar di Kota Batu Hitam pada saat dia keluar dari Makam!
Akan tetapi, Yeh Luo masih sulit percaya bahwa wanita muda ini yang bertanggung jawab atas kehancuran Perampok Taring Serigala! Bahkan dengan pembuktian dari Pelelangan Awan Hitam, dia masih menolak untuk percaya.
Ini sungguh keterlaluan! Tak peduli seberapa hebat bakatnya, dia tidak mungkin sudah menerobos ke jajaran Martial Honor pada usia muda seperti ini!
Mungkin ada beberapa kultivator kuat lain yang telah menghancurkan Perampok Taring Serigala dan dia hanya kebetulan lewat. Itulah mengapa banyak orang melihatnya menuruni gunung!
Dan lagi, hari ini dia akan mengungkapkan dirinya didepan orang-orang ini!
Gu Ruoyun melangkah ke arah podium tinggi dengan langkah besar dan meluruskan lengan bajunya sebelum duduk. Tatapan dinginnya yang jernih menyapu ke setiap pemimpin keluarga yang hadir dan akhirnya mendarat pada Tiga Penguasa Besar yang berada di bagian terdepan kerumunan.
"Maafkan aku, aku masih beristirahat saat kalian datang dan membuat kalian semua menunggu sebentar. Aku harap kalian bertiga tidak menyalahkanku."
Mei Xue menutup bibirnya dan terkikik dengan menggoda, suaranya begitu menawan dan membuat orang merasa mati rasa sampai ke tulang, "Nona Gu, kamu pasti lelah dari perjalanan. Kami bisa menunggu. Tolong jangan ambil hati, Nona Gu. Dan juga, ini adalah hadiah dari Keluarga Mei sebagai tanda hormat untukmu. Aku meminta pengampunan darimu atas kelalaianku terhadap Keluarga Murong selama setahun terakhir, Nona Gu."
Saat bicara, Mei Xue melirik orang di sebelahnya yang menerima perintah dan berjalan ke arah Gu Ruoyun, memegang sebuah kotak.
"Ini adalah khazana yang diberikan secara turun-temurun di Keluarga Mei. Aku sendiri tidak begitu yakin kegunaannya karena tak seorangpun dalam generasi dahulu yang berhasil mengetahui cara menggunakannya. Aku yakin khazana ini hanya cocok untuk seorang jenius seperti dirimu, Nona Gu."
Saat kotak hitam itu diletakkan di depan Gu Ruoyun, ekspresinya berubah sedikit. Kemudian dia mengerutkan kening dan memakai kapasitas mentalnya untuk menjelajahi aura aneh yang dia rasakan, tetapi dihalangi oleh segel dalam kotak tersebut.
Seketika, ekspresinya menampakan rasa penasaran. Bahkan dengan tingkat kekuatannya saat ini, dia tak mampu mematahkan segelnya.
Apa yang ada dalam kotak ini?
Gu Ruoyun dengan cepat menyembunyikan semua jejak keanehan di matanya dan mengangkat tangannya, mengisyaratkan kotak itu telah diterima. Kemudian menjawab, "Terimakasih banyak, Raja Mei Xue."
Dari awal, Mei Xue memperhatikan setiap ekspresi Gu Ruoyun jadi ketika dia melihat Gu Ruoyun telah menerima kotak tersebut, dia menghembuskan nafas lega.
Gu Ruoyun bersedia menerima hadiah ini berarti dia sudah memaafkan Keluarga Mei. Tampaknya kunjungan ini tidaklah sia-sia.