Kepergian: Peningkatan Kekuatan (1)
Kepergian: Peningkatan Kekuatan (1)
Gu Ruoyun memegang kepalanya dengan erat dan menjerit memilukan. Kemudian perlahan dia mengangkat kepala dan matanya memerah seolah dipenuhi kolam darah segar. Air mata yang tiada habisnya mengalir di wajahnya, bersamaan dengan kesedihan dan kemarahan yang dapat membawa malapetaka.
"Tian Sheng, aku, Gu Ruoyun, berjanji bahwa hutang darah akan dibayar dengan darah! Aku tak akan berhenti sampai kamu mati!"
"Juga, Yeh Luo dan Perampok Taring Serigala… jika bukan karena kalian, aku tak akan pernah datang ke gua ini! Karena itu, aku ingin kalian semua ikut dengannya ke dalam kubur!!!"
Dalam keadaan normal. Bahkan jika Gu Ruoyun berselisih dengan dua kelompok, dia tak akan pernah menyerang orang lain. Sekarang, kematian Zixie menghapus semua rasionalitas dalam dirinya! Yang dia tahu hanyalah jika bukan karena tindakan Yeh Luo, dia tak akan pernah jatuh dalam tempat ini.
Karena itu, entah itu Keluarga Yeh atau Perampok Taring Serigala, mereka semua harus mengikuti Zixie ke dalam kubur!
Angin besar bangkit dan rambut hitamnya yang lembut menari bersama badai. Seluruh tubuh wanita itu terbakar dengan niat membunuh yang membawa bencana dan mata merahnya bagaikan dirasuki iblis!
Balas dendam!
Pada saat ini, hanya ada satu hal dalam benaknya!
Niat membunuh yang besar itu berputar keempat sudut area itu. Terikat dengan badai kuat, memunculkan aura yang sangat menakutkan.
Tiba-tiba, sebuah sinar ungu menjulang ke langit. Api yang tiada habisnya muncul dari tubuh phoenix yang terkapar di tanah.
Dibawah tekanan dari nyala api yang panas, akhirnya Gu Ruoyun memperlihatkan ekspresi yang berbeda. Tubuhnya mengeras saat melihat api yang perlahan-lahan membakar phoenix ungu menjadi abu. Tiba-tiba, seolah menjadi gila, Gu Ruoyun berlari ke arah phoenix itu dan memegang tubuhnya, mengabaikan nyala api tersebut.
"Zixie, kamu tak boleh pergi!!!"
"Kamulah yang membuat diriku menjadi seperti ini. Kamu memberikan kekuatan padaku. Jika kekuatan ini tak bisa menjaga orang yang aku cintai, mengapa aku membutuhkannya? Apa guna kekuatan ini padaku?"
"Asalkan kamu kembali, aku bersedia memberikannya padamu. Zixie, aku akan mengembalikan semua kekuatan ini padamu jadi jangan pergi, kumohon?"
Di kalimat terakhir, suara Gu Ruoyun semakin pelan. Dia memohon saat air mata mengalir dari mata merahnya yang dipenuhi rasa sakit dan kesedihan. Tubuhnya bergetar, tak peduli seberapa sakit nyala api itu, dia menolak melepaskan pegangannya pada Zixie.
Dia sangat takut jika dia melepaskan genggamannya untuk sesaat, phoenix itu akan berubah menjadi abu dan melebur ke udara.
Namun, tak peduli seberapa keras Gu Ruoyun bertekad untuk membuat Zixie tetap tinggal, api ungu itu terus membakar tubuh phoenix, mengubahnya menjadi abu. Sisa-sisa terakhir dari tubuhnya perlahan menghilang dari tangan Gu Ruoyun.
"Zixie..."
Pundak Gu Ruoyun berguncang keras saat mata gelapnya dipenuhi keputusasaan. Mungkin, dari saat dia bertemu dengan Zixie, dia tak pernah membayangkan bahwa pria yang selalu ada disisinya dan melindunginya, suatu hari akan menghilang!
BUG!
Tak lagi mampu menahan kesedihan dalam hatinya, Gu Ruoyun ambruk ke tanah dengan posisi berlutut. Tangannya memegang sedikit sisa abu dari tubuh Zixie. Tiba-tiba, dia tertawa seperti orang gila. Tawanya dipenuhi kegilaan dan kemarahan.
"Di masa laluku, ibu dan adikku mati karena diriku. Kakek dan seluruh keluargaku ikut terseret karena aku. Dalam kehidupan ini, Xiao Ye tidak sadarkan diri karena melindungiku dan sekarang Zixie menyerahkan hidupnya untuk menyelamatkanku! Semua orang yang aku cintai telah mati ataupun menderita karena diriku! Dewa, tampaknya kamu dan aku tidak cocok, bukan? Baiklah! Jika memang begitu, aku, Gu Ruoyun, akan menentang surga dalam segala hal yang aku lakukan! Aku akan membalas mereka bahkan jika aku harus melumuri seluruh daratan utama dengan darah!"
"Aku akan membunuh siapapun yang menghentikanku! Aku akan membunuh setiap dewa yang berani menghalangi jalanku! Mulai dari sekarang, aku, Gu Ruoyun, tak lagi hidup untuk diriku sendiri!"