Tianfa, Sang Raksasa (2)
Tianfa, Sang Raksasa (2)
Jadi, tak peduli apapun yang terjadi, aku tak akan kembali!
"Kamu?" Yeh Luo mendengus dingin, menyapukan tatapan yang agak menghina pada Gu Ruoyun. Dia berkata dengan meremehkan, "Jangan pikir aku tak tahu niatmu. Kamu ingin menjadi orang pertama yang memasuki pintu itu dan mengambil semua harta karun sendiri! Raksasa ini memang menakutkan tetapi sedang tidur. Aku yakin bisa memasuki ruangan ini tanpa membangunkan raksasa itu."
Yeh Luo terlihat seakan-akan telah melihat langsung niat Gu Ruoyun. Yeh Luo menatap Gu Ruoyun dengan angkuh kemudian menuju pintu besar itu.
Menurut Yeh Luo, orang seperti Gu Ruoyun yang hanya menghargai dirinya sendiri tak akan pernah membahayakan nyawanya sendiri demi orang lain. Karena dia bersedia mencobanya, artinya raksasa ini sama sekali bukan ancaman.
Sayang sekali, saat ini, Yeh Luo salah…
"Tidak bagus!"
Ekspresi Gu Ruoyun sangat berubah. Dia berani mempertaruhkan nyawanya karena Pagoda Ilahi Kuno bisa menutupi aura di tubuhnya. Tapi Yeh Luo berbeda! Tianfa memang tertidur tapi saat dia merasakan aura asing, dia akan terbangun!
Namun, Yeh Luo pastinya tidak akan mendengarkan peringatan Gu Ruoyun saat dia bergegas ke arah celah kecil pintu di sebelah tubuh besar Tianfa.
Celah kecil itu menjadi semakin besar dalam pandangan Yeh Luo, dia hampir bisa melihat khazana yang tak terhingga dalam genggamannya. Wajah tuanya sedikit demi sedikit dipenuhi kesenangan dan kebahagiaan.
AUM!!!
Raungan marah, yang menggemparkan bumi meledak tepat di sebelah Yeh Luo. Diikuti oleh kekuatan berkuasa yang dapat menghancurkan kota, menyebabkan tanah bergetar.
"Keparat!"
Ye Nuo melompat ketakutan dan menghentakan kaki dengan marah, "Apakah sepasang ayah dan anak dari Keluarga Yeh itu dilahirkan bodoh? Apa mereka mencoba membunuhku? Keparat, jika kamu ingin mati, mati saja sendiri. Jangan bawa aku mati bersamamu!"
Pada saat ini, semua orang tampak sangat ketakutan. Kemudian mereka menyaksikan sang raksasa yang perlahan bangkit.
Raksasa itu setinggi sepuluh meter. Kakinya dipersenjatai dengan barisan pisau tajam dan matanya sangat besar seperti panci. Disebelahnya, bahkan pria tertinggi di dunia akan tampak seperti semut.
AUM!!!
Raksasa itu mengeluarkan raungan lagi dan reruntuhan bergetar karena besarnya raungan tersebut. Orang yang berdiri di depan kelompok terlempar sebelum menghantam tanah dengan keras.
"Berakhir, kita berakhir sekarang!"
"Keparat, siapa mengizinkan para orang bodoh dari Keluarga Yeh bergabung dengan perjalanan kita? Mereka hampir menyebabkan kematianku!"
Wajah semua orang di kelompok itu sekarang seputih kertas. Beberapa dari mereka mengutuk dan memaki dengan keras. Jika bukan karena ayah dan anak yang bodoh dari Keluarga Yeh itu, mereka tak akan menghadapi banyak masalah!
Yeh Luo memuntahkan seteguk darah. Karena dia adalah orang yang paling dekat dengan raksasa itu, lukanya jauh lebih serius daripada orang lain. Dapat dianggap organ vitalnya telah menderita cedera parah. Jika ini merupakan situasi lain, dia pasti akan menyalahkan semuanya pada Gu Ruoyun. Sayangnya, seluruh tubuhnya di cekam oleh ketakutan. Dia sangat takut sehingga tidak bisa berbicara.
Raksasa itu menggelengkan kepalanya yang besar dan berbalik dengan kaku. Mata besarnya menatap Yeh Luo.
Sekarang Yeh Luo sangat ketakutan sehingga dia bahkan tidak berani bernafas. Tubuhnya gemetar tanpa henti, takut raksasa itu akan mendekatinya.
"Seorang pria?"
Tepat saat Yeh Luo akan kencing di celananya, suara kasar dan vulgar Tianfa menggema dalam kesunyian.
"Aku tak menginginkan pria, aku ingin wanita!"
Telah diketahui bahwa selain melahap makanan, Tianfa sang raksasa memiliki hobi yang lain yaitu – wanita!
Tentu saja, alasan mengapa dia menyukai wanita bukan karena penyimpangan yang tak wajar, tapi itu karena bersetubuh dengan wanita akan meningkatkan kekuatannya!