Makam Penguasa Tertinggi (3)
Makam Penguasa Tertinggi (3)
Mo Liyou?
Gu Ruoyun mengerutkan kening dan mengarahkan tatapan dinginnya, yang jernih pada pria di kursi roda itu. Untuk alasan yang tak bisa dijelaskan, pria itu memberinya perasaan yang sangat aneh.
Tampaknya pria itu menyadari tatapan Gu Ruoyun dan berbalik. Wajah sakit namun tampan itu menyala dengan senyuman. Satu senyum itu bagaikan sinar matahari, sangat menghangatkan hati.
"Yang terakhir adalah wanita cantik berpakaian merah. Dia berasal dari Keluarga Mei dan merupakan anggota Tiga Penguasa Besar dari Kota Batu Hitam. Dia tak hanya seorang Martial Honor, dia juga adalah dokter berbakat yang terkenal!" Tuan Murong melirik wanita berpakaian merah dan menghela nafas, "Sayangnya, Raja Mei sangat angkuh dan sombong. Seandainya kamu ingin dia menyembuhkan penyakitmu, itu akan sangat sulit. Dia hanya punya dua ketertarikan dalam hidup ini – latihan pengobatan dan pria tampan! Kecuali bakat pengobatan mu melampaui dirinya atau kamu berencana menghadiahi dia dengan seorang pria tampan yang tak tertandingi, jangan pernah berpikir dia akan menyembuhkan dirimu."
Dulu, ketika Tuan Murong mulai sakit parah, dia ingin mengundang Mei Xue tetapi langsung ditendang keluar dari kediaman Mei.
Merupakan hal yang baik Tuan Murong bertemu dengan Gu Ruoyun. Kalau tidak, kematiannya sudah dipastikan.
"Jadi mereka adalah Tiga Penguasa Besar dari Kota Batu Hitam?" Gu Ruoyun mengusap lembut dagunya dan tersenyum, "Tampaknya jika aku ingin menyatukan Kota Batu Hitam, aku juga harus menguasai Tiga Penguasa Besar."
Mendengar ini, Tuan Murong tersenyum kecut dan menggelengkan kepala. Mengesampingkan si angkuh Raja Mei Xue, dua orang lainnya tak akan tunduk dengan begitu mudah!
"Tuan Murong, akhirnya kamu sampai."
Kemudian, terdengar suara jahat dari samping. Tuan Murong mengerutkan kening dan mengangkat kepala untuk menatap pria yang mendekat padanya.
"Tuan Yeh, bisakah aku bertanya, apa kamu punya urusan denganku?"
Nada suara Tuan Murong mengandung sedikit ketidaksabaran. Dia melirik dingin pada wajah tua Yeh Luo.
"Ayah, itu mereka."
Yeh Ling, yang berdiri di sebelahnya, dia mengenali Gu Ruoyun dan Ye Nuo hanya dengan sekali tatap dan mendengus, "Merekalah orang yang bertanggung jawab karena melukai Fan'er!"
"Oh?" Sinar dingin, yang jahat melintas di mata Yeh Luo sambil berkata, "Tuan Murong, jika aku mengingat dengan benar, perjalanan ke Makam Penguasa Tertinggi tampaknya hanya urusan penduduk dari Kota Batu Hitam. Aku tak berpikir orang luar punya hak berpartisipasi dalam hal ini!"
"Hehe." Tuan Murong terkikik kering dan menjawab dengan suara yang sama dinginnya, "Nona Gu telah secara resmi masuk di Keluarga Murong. Aku penasaran apakah ini membuatmu puas, Tuan Yeh?"
Memang, Gu Ruoyun adalah anggota Keluarga Murong. Dialah orang yang sekarang memegang kekuasaan penuh dalam Keluarga Murong.
Akan tetapi, bagi telinga Yeh Luo, dia mengira bahwa Tuan Murong telah menerima Gu Ruoyun sebagai murid Keluarga Murong.
Dalam kasus itu, Yeh Nou tak punya hal lain untuk dikatakan. Dia hanya bisa menyapukan pelototan jahat pada Gu Ruoyun dan Ye Nuo.
"Perjalanan ke Makam Penguasa Tertinggi dipenuhi bahaya jadi kalian berdua pastinya khawatir. Bahkan Tuan dari Keluarga Murong sendiri bisa kehilangan nyawanya dalam reruntuhan ini. Aku harap kalian tak akan mati begitu cepat!"