Sebuah Tantangan! Satu Serangan! (2)
Sebuah Tantangan! Satu Serangan! (2)
Murong Yan terlihat sedikit malu sekarang. Sejujurnya, dia membawa Gu Ruoyun ke Kediaman Murong hanya sebagai tamu, dia tak tahu tentang identitas asli Gu Ruoyun! Dan untuk alasan mengapa dia tidak meneruskan mencari ramuan, itu karena dia sedang membuat persiapan tambahan sebelum memasuki hutan lagi.
Namun, dia tak menyangka Gu Ruoyun adalah seorang dokter!
"Kakek."
Murong Rou'er mengembalikan ketenangannya setelah terkejut. Dia menghela nafas dalam-dalam dan mendekati Tuan Murong. Wajah lembutnya dipenuhi senyuman saat berbicara dengan lembut, "Kakek sudah baik-baik saja. Ini sangat luar biasa. Aku sangat khawatir dengan kakek."
"Hmm!"
Tuan Murong mengarahkan tatapan kesalnya pada Murong Rou'er. Dia mendengus dan menyapukan tatapan dingin ke wajahnya.
"Murong Rou'er, jangan mengira aku tak tahu apa yang telah kamu lakukan! Hanya saja aku tak punya bukti saat itu sehingga aku belum menghukummu! Namun, kamu semakin kelewatan! Kamu sungguh tak pernah puas!"
Wush!
Wajah Murong Rou'er langsung pucat. Dia menggigit bibirnya dan menatap pria tua itu dengan menyedihkan, "Kakek, apa yang kamu katakan? Rou'er sama sekali tidak mengerti."
"Apa yang aku katakan? Kalian semua semestinya tahu ini dengan baik!" Tuan Murong menatap Murong Rou'er dan bertanya, "Sekarang biar aku bertanya sekali lagi. Apa yang telah kamu lakukan selama bertahun-tahun ini?"
Murong Rou'er gemetar. Dia merendahkan tatapannya dan menjawab, "Aku bekerja keras demi bisnis Keluarga Murong dan memberikan terbaik untuk kepentingan Keluarga Murong. Kakek, seharusnya kamu mengetahuinya, benar bukan?"
"Huh."
Pria tua itu terlihat sangat kecewa, "Murong Rou'er, kamu mungkin bajingan tapi kamu tetap cucuku. Jika tidak, mengapa menurutmu ibu Yan'er membawamu kesini? Aku lah yang mengasihani nasibmu dan meminta dia melakukannya. Tapi sekarang saat aku memikirkannya lagi, orang yang semestinya dikasihani adalah Yan'er dan ibunya, orang yang kamu manipulasi untuk melakukan apapun yang kamu minta. Aku memberimu satu kesempatan dengan pertanyaan terakhir ini tapi kamu tak menghargainya sama sekali. Dengan demikian, jangan salahkan aku karena menjadi kejam! Penjaga, bawa Murong Rou'er!"
Jika orang tua itu bisa bangkit dan memegang kursi sebagai Tuan Rumah, dapatkah dia tertipu dengan mudah seperti Murong Yan?
Sejak kematian anak dan menantunya, dia mulai mencurigai Murong Rou'er. Akan tetapi, saat itu, Murong Rou'er masih beberapa tahun dan tidak memiliki bukti!
Namun, selama bertahun-tahun ini, dia telah menyelidiki situasi secara diam-diam sampai si kejam Murong Rou'er mengetahuinya dan meracuni Tuan Murong!
Tuan Murong menghela nafas dalam kesedihan. Sekarang dia mengerti arti dari kalimat 'memelihara harimau mengundang malapetaka' dan sebagai hasilnya menyebabkan kematian bagi orang tua Yan'er! Dia tak akan pernah bisa menebus kesalahan ini bahkan dengan nyawanya sendiri.
"Kakek, aku tidak… aku benar-benar tidak melakukan kesalahan!"
Murong Rou'er terhuyung ke belakang penuh takut saat melihat para penjaga mendekati dirinya. Kemudian dia berlari ke arah Tetua Er dan berkata dengan menyedihkan, "Tetua Er, aku dijebak. Sungguh! Tolong selamatkan aku!"
Tetua Er mengerutkan kening dan ingin membela Murong Rou'er tetapi akhirnya dia diam saja.
"Nona Sulung, Tuan adalah pria yang bijaksana. Dia akan menggali sampai ke akarnya. Jika kamu benar-benar tak bersalah, dia akan membebaskanmu dari hukuman. Tak perlu khawatir tentang ini. Selain itu, Tuan tak akan menghukum dirimu tanpa bukti konkrit. Hukuman ini hanya bersifat sementara."