Nona Kedua Dari Keluarga Xia (3)
Nona Kedua Dari Keluarga Xia (3)
Boneka kecil yang cantik itu mengangkat dagunya yang seputih salju dan sedang menatap dengan angkuh pada seorang anak laki-laki bermata ungu yang sedang duduk di kursi.
Dia menatap Xiao Zixie seolah dia bukanlah orang yang hidup dan bernafas tetapi merupakan mainan yang menarik perhatiannya.
"Dia adalah Nona Kedua dari Keluarga Xia."
"Nona Kedua dari Keluarga Xia tidak seperti Xia Chuxue. Xia Chuxue baik dan anggun sementara Nona Kedua ini sombong dan keras kepala. Namun, dia hanyalah anak kecil. Normal bagi dirinya menjadi keras kepala tetapi dua orang ini ada di dalamnya sekarang."
"Aku tak tahu putra dari keluarga mana anak berpakaian ungu itu, dia memang sangat rupawan. Terlepas dari identitasnya, dia tidak cocok untuk Keluarga Xia yang dilindungi oleh Supreme Jin."
Setelah mendengar ini, semua orang di dalam kedai teh itu tak bisa apa-apa selain menggelengkan kepala dan menghela nafas. Namun, tak ada yang ingin ikut campur dan membela Gu Ruoyun dan teman kecilnya itu.
Nona Kedua dari Keluarga Xia?
Gu Ruoyun mengangkat sebelah alis. Jika aku mengingat dengan benar, Nona Kedua dari Keluarga Xia seharusnya Xia Chuxue!
Namun, berdasarkan situasi saat ini, namaku telah dihapuskan dari catatan keluarga karena aku sudah mati! Sekarang, Xia Chuxue telah menjadi Nona Sulung dari Keluarga Xia dan gadis ini, jika tebakanku benar, adalah adik kandung Xia Chuxue.
"Ini…" Lu Chen menatap Xia Chuling dengan malu namun matanya yang dingin tak bisa menutupi kesenangannya. Dia berpikir sejenak dan menoleh pada gadis berjubah hijau yang sepanjang waktu hanya duduk diam sekitar beberapa meja dari mereka. Dia berkata, "Nona, bolehkah aku membicarakan sesuatu denganmu?"
Gu Ruoyun meletakkan cangkir tehnya dan menjawab secara acuh tak acuh, "Apa itu?"
"Aku ingin meminta adikmu menemani adikku selama beberapa hari. Bagaimana menurutmu, nona?"
Lu Chen melengkungkan sudut bibirnya. Wajahnya yang suram dan tegas menampakkan senyuman hangat yang dia pikir harus dia keluarkan. Bagi Lu Chen, tak ada wanita yang bisa menahan senyumannya!
Mendengar ini, akhirnya wanita berpakaian hijau mendongakkan kepalanya.
Seketika, Lu Chen merasa seolah-olah ada sesuatu yang mendarat dengan keras di jantungnya.
Aku tak pernah tahu ada seseorang di dunia ini yang memiliki mata yang sangat mirip dengan wanita itu – gelap dan tenang, membawa perasaan ketidakacuhan yang menunjukkan betapa kecilnya kepeduliannya mengenai hal-hal di dunia.
Ekspresi Lu Chen berubah dua kali. Dia tak bisa menahan diri dan terhuyung ke belakang.
Xia Ruoyun sudah mati!
Bahkan jika ada orang yang terlihat mirip seperti dirinya, orang itu tidak mungkin adalah wanita ini!
Jika memang seperti itu, apa yang harus aku takutkan?
Lu Chen menghela nafas dalam-dalam saat memikirkan hal itu. Dia menenangkan dirinya dan menunggu jawaban Gu Ruoyun dengan senyuman.
"Maafkan aku."
Gu Ruoyun memperhatikan perubahan dalam ekspresi pria itu dan menjawab.
"Aku menolaknya."
Ekspresi Lu Chen menjadi sedikit suram, "Nona, aku bersedia membayar dan memberinya upah atas pelayanannya. Kamu hanya perlu menaruh harga."
Xiao Zixie tampak seperti tidak mendengarkan Lu Chen. Dia mengambil kue kering di meja dan memasukkannya ke dalam mulut. Wajah kecilnya yang muda, lembut, dan menggemaskan dipenuhi dengan senyuman. Namun, jika Lu Chen menatapnya pada saat itu, Lu Chen pastinya akan melihat sekilas niat membunuh di mata ungu milik Xiao Zixie.
"Memberinya upah?" Gu Ruoyun tersenyum, "Aku khawatir kamu tidak akan mampu membayar tagihannya!"
Gu Ruoyun mengatakan kebenaran.
Xiao Zixie mungkin masih anak-anak tetapi sebagai Phoenix Ilahi Kuno dan kenyataan dia sudah berada pada jajaran Martial Supreme, kemungkinan tak ada orang yang mampu membayarnya!
"Nona, beritahu harganya. Tak peduli berapapun jumlahnya, aku, Lu Chen, akan memberikannya padamu!"
Sekarang ekspresi Lu Chen sangat buruk. Dia mengira hanya dengan menggunakan penampilan dan daya tariknya, wanita ini akan jatuh cinta dan memberikan anak kecil itu pada Xia Chuling. Dia tak pernah menyangka wanita itu akan mengatakan omong kosong yang arogan seperti itu.