Istri Liar Kaisar Jahat

Nona Kedua Dari Keluarga Xia (2)



Nona Kedua Dari Keluarga Xia (2)

Gu Ruoyun sedang termenung ketika pintu ruangan di lantai dua terbuka lagi.     

Setelah itu, Gu Ruoyun melihat seorang pria yang berjalan pelan dari lantai dua. Pria itu memakai jubah emas dan mengerutkan keningnya yang tegas. Dia tampak merasakan sepasang mata yang sedang memperhatikan dirinya dan mengikuti jejaknya. Seketika, sepasang mata jernih dan dingin menatap langsung ke dalam mata emasnya. Dia langsung mengerutkan kening dan jantungnya terasa berdebar dengan kencang.     

"Apa itu dia?"     

Supreme Jin terguncang. Mata emasnya bersinar dengan kebingungan yang gelap dan suram. Kemudian, perlahan-lahan dia mendekat pada wanita berpakaian hijau yang sedang menyesap tehnya di kedai teh itu.     

"Ada yang bisa kubantu?"     

Gu Ruoyun meletakkan cangkir teh secara perlahan dan tersenyum tenang. Dia mengangkat matanya untuk menatap pria yang memakai jubah emas di hadapannya.     

Mata Supreme Jin menegang dan ekspresinya tetap suram dan tegas. Suaranya tetap dingin saat bertanya, "Sewaktu di hutan bersalju, Orang Tertinggi ini ingin menanyakan sesuatu padamu; apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"     

Gu Ruoyun tersenyum dengan lembut. Supreme Jin tak tahu mengapa tetapi ketika dia melihat senyuman wanita itu, dia merasa seolah ada beban berat yang memukul ke dalam hatinya.     

Sungguh mirip!     

Terlalu mirip!     

Senyumannya terlihat sangat mirip dengan senyum Yun'er. Jika bukan karena aku tidak mengenali wajahnya sama sekali, aku pasti akan mencurigai kalau wanita ini benar-benar Yun'er.     

"Maafkan aku, kita tidak saling mengenal."     

Gu Ruoyun sedikit merendahkan matanya, menutupi emosinya dan menenangkan kebahagiaan di hatinya. Kemudian dia perlahan mendongak lagi dan tersenyum simpul, "Meskipun begitu, aku ingin memberimu saran, terkadang apa yang kamu dengar mungkin bukanlah kebenaran. Mungkin orang-orang yang kamu percaya adalah musuhmu yang sebenarnya."     

Supreme Jin bimbang untuk sesaat sebelum mengerutkan kening.     

Apa yang sedang dia coba katakan?     

Apa dia menyiratkan bahwa orang-orang yang aku percayai adalah musuhku yang sebenarnya? Apa dia mengacu pada Keluarga Xia?     

Supreme Jin berniat untuk bertanya lagi padanya tetapi setelah memberikan pernyataan tersebut, Gu Ruoyun merendahkan kepalanya dan menyesap tehnya dalam diam, tak lagi menatap Supreme Jin. Melihat tampaknya wanita itu tak ingin berbicara lagi, Supreme Jin menggabungkan kepalan tangan, membungkuk dan pergi.     

Ketika pria yang memakai jubah emas telah meninggalkan kedai teh, wanita berpakaian hijau yang sedang menyesap tehnya, perlahan mengangkat kepalanya lagi. Dia termenung sambil melihat Supreme Jin pergi.     

Tiba-tiba, seorang anak kecil yang memakai jubah ungu memenuhi ruang di depan tempat duduk Gu Ruoyun.     

Anak kecil itu memakai jubah ungu kemerahan dengan api ungu di antara keningnya. Wajah cerah dan menggemaskannya dipenuhi senyum jahil. Dia sama sekali tidak memiliki tanda-tanda kesopanan saat mengulurkan tangan dan meraih cangkir teh Gu Ruoyun, dan menghabiskan tehnya.     

"Kamu tidak akan mengatakan yang sebenarnya?" Mata Xiao Zixie melihat kesana-kemari. Pikirannya tidak terbaca.     

"Aku belum bisa melakukannya."     

Gu Ruoyun menggelengkan kepala, "Selain itu, dia tidak akan percaya padaku bahkan jika aku mengatakannya."     

Xiao Zixie menekan bibirnya, termenung. Pada saat itu, terdengar suara kekanak-kanakan dari samping.     

"Kakak Lu Chen, boneka kecil itu sangat cantik. Maukah kamu membelinya untukku?"     

Lu Chen?     

Seluruh tubuh Gu Ruoyun menjadi dingin saat mendengar nama tersebut. Mata gelapnya yang suram langsung dipenuhi niat membunuh yang dalam dan berputar.     

Namun, pada akhirnya Gu Ruoyun menekan semuanya dan memperlihatkan ekspresi tanpa emosi di wajahnya yang anggun dan cerah. Dia bahkan tidak melirik dua orang yang baru saja memasuki kedai teh itu.     

Orang yang berbicara itu adalah seorang gadis kecil yang ada di sebelah Lu Chen.     

Gu Ruoyun melihat bahwa gadis kecil itu berusia sekitar lima tahun. Wajah kecilnya yang cerah dan mulus sangat menggemaskan. Matanya yang besar, berkilau dan terang bersinar dengan kecerdasan dan bulu matanya yang panjang bagaikan kipas daun cattail.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.