Istri Liar Kaisar Jahat

Nona Kedua Dari Keluarga Xia (1)



Nona Kedua Dari Keluarga Xia (1)

Hati Xia Chuxue bergetar. Dia menggigit bibir dengan keras dan mendongakkan kepala untuk menatap wajah tampan Supreme Jin.     

"Kakak Jin, aku ingin tahu… apa kamu mempunyai perasaan terhadap kakakku?"     

Perasaan?     

Supreme Jin tersenyum.     

Wanita ini tidak akan pernah memahami ada semacam perasaan lain yang melampaui hubungan romantis seorang pria dan wanita.     

Wanita itu adalah orang yang sepenuhnya pantas memiliki kepercayaanku! Bahkan jika aku mengungkapkan semua kekuranganku dihadapannya, aku yakin dia tidak akan pernah menyerangku dengan bilah pisaunya!     

Kepercayaan semacam inilah yang melampaui segala hal!     

Di dunia ini, hanya dia yang bisa membuatku merasa sangat tenang dan hanya dia yang pantas mendapat kepercayaanku.     

"Kamu terlalu banyak bertanya." Ekspresi Supreme Jin kembali ke tampang suram dan tegas. Mata emasnya tetap memiliki aura mendominasi seorang penguasa. "Kamu hanya perlu mengingat bahwa Keluarga Xia tetap harus menjalankan tugasnya sendiri! Jika terjadi sesuatu, aku akan datang untuk membantu tapi jangan bertanya padaku tentang hal lain lagi!"     

Xia Chuxue tersenyum kecut, "Aku mengerti, Kakak Jin. Aku mengundangmu kesini karena aku dengar kamu bergegas ke Negeri Angin Melayang. Apakah karena Dokter Suci Bai Zhongtian ada disini?"     

Supreme Jin menatap Xia Chuxue sebelum mengangguk, "Benar! Aku menerima berita mengenai keberadaannya di Negeri Angin Melayang. Tinggalkan masalah ini pada Orang Tertinggi ini. Aku tidak akan melepaskan pembunuh Yun'er!"     

BUM!     

Tepat ketika dia mengucapkan suku kata tersebut, kekuatan kuat terpancar dari tubuh pria itu. Jubah emasnya berkibar, membuat wajah pria itu semakin tampan dan memberikan aura yang mulia dan mendominasi.     

Xia Chuxue menahan sinar di matanya. Dia menatap pria yang mendominasi itu dan berbicara dengan sikap serius namun jujur, "Kakak Jin, balas dendam untuk Kakakku juga milikku! Selama bertahun-tahun, aku tidak bisa mengungkap pembunuhnya. Tak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan melepaskannya! Aku pikir Kakakku tidak akan tenang jika kita tidak mengirim pembunuhnya ke neraka!"     

Dia memang sudah melakukan upaya yang melelahkan!     

Xia Chuxue memang sudah melakukan upaya yang melelahkan untuk meyakinkan Supreme Jin bahwa Dokter Suci Bai Zhongtian yang telah membunuh Xia Ruoyun.     

Lelucon dari semuanya adalah meskipun Supreme Jin adalah seorang Pemimpin Negeri, dia tetap masih jatuh dalam rencana Xia Chuxue.     

"Baiklah."     

Melihat ketulusan di wajah Xia Chuxue, akhirnya wajah tampan Supreme Jin menjadi lembut, "Tak peduli dimana Bai Zhongtian bersembunyi, aku akan menemukannya! Aku akan tinggal di penginapan untuk sementara waktu. Jika kamu punya kabar, kamu boleh menemuiku di penginapan."     

"Aku mengerti. Kakak Jin, aku punya urusan lain. Aku akan pergi sekarang."     

Xia Chuxue tersenyum tetapi ketika dia berbalik, senyum di wajahnya menghilang dan digantikan orang seringai yang mengerikan.     

Xia Ruoyun! Aku sungguh tak tahu kemampuan yang kamu miliki sehingga membuat banyak orang membalaskan dendam kematianmu! Sayangnya, tak peduli seberapa keras mereka berusaha menyelidiki hal ini, mereka tak akan pernah tahu orang asli dibalik kematianmu adalah, Keluarga Xia!     

Lagipula, Keluarga Xia selalu memperlihatkan perlakuan baik terhadap dirimu di depan umum. Ayah sangat penyayang jadi siapa yang akan mencurigai kami?     

Xia Chuxue membuka pintu dan berjalan ke lantai dasar. Saat dia memasuki lantai dasar, dia merasa seolah-olah sedang diamati oleh sepasang mata jernih dan dingin. Perasaan itu sangat akrab dan membuat hatinya menggigil tanpa henti.     

Dia berusaha mencari tahu dimana tatapan itu berasal tapi dia menyadari bahwa dia sama sekali tak bisa menemukan asal-usul tatapan tersebut.     

"Mungkin akhir-akhir ini aku terlalu kelelahan, indraku mungkin tidak bekerja dengan baik."     

Dia menggelengkan kepala dan berjalan keluar dari kedai teh.     

Saat Xia Chuxue keluar dari kedai teh itu, Gu Ruoyun mengangkat kepalanya lagi. Tatapan jernih dan dinginnya tertuju ke arah dimana wanita itu baru saja pergi. Gelombang niat membunuh melintas di matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.