Supreme Jin (2)
Supreme Jin (2)
Supreme Jin memandang ke arah dimana Gu Ruoyun pergi sambil dengan erat mengerutkan keningnya yang menarik dan berbicara dengan dingin.
Mendengar ini, seorang pengawal yang berpakaian hitam di belakangnya menggabungkan kepalan tangan dan membungkuk penuh hormat, "Apa perintahmu, Yang Mulia?"
"Saat kita meninggalkan tempat ini, selidiki identitas wanita itu."
"Keinginanmu adalah perintah bagiku!"
An Lin menjawab dengan penuh hormat. Setelah memberikan perintah, Supreme Jin tidak berkata apa-apa dan menyaksikan Gu Ruoyun yang sedang mengikuti Raja Besar Hong Lian dari belakang. Keningnya semakin berkerut.
Aku tak yakin apakah aku salah tapi aku merasa seolah-olah mata wanita itu terlihat sangat akrab. Namun, aku sangat yakin bahwa aku pernah bertemu dengan wanita tersebut!
Tiba-tiba, Supreme Jin tampak teringat sesuatu dan bertanya dingin, "Apa kamu berhasil mengetahui keberadaan Dokter Suci Bai Zhongtian?"
"Melapor padamu, Yang Mulia."
Pengawal yang bernama An Lin menggabungkan kepalan tangan dan membungkuk, "Sepertinya Dokter Suci Bai Zhongtian saat ini telah menghilang. Bawahan ini sudah mengutus banyak orang untuk menyelidikinya tapi kami tidak bisa menemukan informasi mengenai dirinya."
BUM!
Kekuatan kuat meledak dari tubuh pria itu, memukul dada An Lin dengan geram. Seketika, tubuh An Lin terhempas sebelum mendarat dengan keras di tanah. Darah segar menetes dari sudut bibirnya.
Pada saat ini, banyak yang sudah pergi ke ujung hutan bersalju yang lebih dalam. Di ruang kosong di tempat masuk hutan, hanya tersisa pria yang memakai jubah emas dan bawahannya.
Sret, sret!
Seketika, semua pengawal berlutut di hadapannya. Mereka merendahkan kepala dan bahkan tidak berani menatap Supreme Jin.
"Sudah berhari-hari dan kalian masih tak bisa menemukan keberadaan Dokter Suci Bai Zhongtian?" Supreme Jin mengangkat kepala secara perlahan. Tatapan dinginnya yang tajam bagaikan es, membuat suhu udara yang sudah membeku menjadi semakin rendah. Bahkan udara sepertinya langsung menjadi beku saat dia mengatakan, "Kalian bahkan tak bisa menemukan satu orang jadi apa gunanya aku memelihara kalian! Kalian semua, pergilah dari pandangan Orang Tertinggi ini!"
"Yang Mulia," An Lin berdiri dari tanah dan bergegas berlutut di depan Supreme Jin, "Saat ini hutan bersalju sangat berbahaya, mohon izinkan bawahan ini untuk tinggal dan melindungi dirimu."
Saat dia berbicara, sepasang mata agresif tertuju pada An Lin.
Tubuh An Lin dipenuhi keringat dingin. Dia menggertakkan gigi dan bahkan tidak berani mengangkat kepalanya.
"Orang Tertinggi ini bisa menangani tempat ini sendiri. Kamu pergilah dan temukan keberadaan Bai Zhongtian! Saat kamu memiliki berita mengenai orang itu, laporkan padaku. Enyah dari tempat ini!"
BUM!
Setelah itu, aura di tubuh Supreme Jin meledak ke arah para pengawal. Seketika, semua orang didorong oleh gelombang dahsyat dan tubuh mereka terlempar beberapa meter. Kemudian Supreme Jin berbalik dan berjalan ke dalam hutan bersalju, menolak memberikan mereka kesempatan apapun.
"Yun'er, kamu tak perlu khawatir. Aku akan menemukan Dokter Suci Bai Zhongtian, membunuhnya dan membalaskan dendam untukmu!"
Pria itu merendahkan matanya dengan lembut saat wajahnya yang rupawan dipenuhi aura dingin. Niat membunuh dari tubuhnya terpancar ke empat sudut disekitarnya, membuat dia terlihat bagaikan pedang yang tajam dan mematikan.
Akan tetapi, Gu Ruoyun yang baru saja tiba di Daratan Utama Puncak Timur dan tidak mengetahui apapun yang terjadi di daratan utama itu. Dia juga tak tahu kalau Supreme Jin menganggap Suhunya yaitu, Dokter Suci Bai Zhongtian, sebagai musuh bebuyutan karena mengira Bai Zhongtian telah membunuh Gu Ruoyun. Jika tidak, Gu Ruoyun sudah memberitahukan identitas aslinya bahkan jika Supreme Jin menolak untuk percaya padanya.
...
"Hehe, Raja Besar Hong Lian, izinkan aku memberikanmu sebuah saran karena persahabatan kita selama bertahun-tahun. Lebih baik kamu memulangkan putrimu. Jika tidak, dengan banyaknya bahaya yang bersemayam di hutan bersalju ini, aku rasa dia tidak akan hidup lebih lama lagi."
Di dalam hutan bersalju, Yu Xinglong menatap Gu Ruoyun dan mengalihkan pandangan pada pria berpakaian merah dan berbicara dengan mengejek.