Istri Liar Kaisar Jahat

Raja Dari Istana Neraka Amethyst (3)



Raja Dari Istana Neraka Amethyst (3)

Tiga hari kemudian, sekelompok gadis yang bagaikan peri berpakaian putih, turun dari langit menuju tanah Istana Neraka Amethyst.     

Pemimpin grup itu adalah seorang wanita yang mengagumkan, anggun dan dingin berpakaian putih, dengan alis yang bercahaya dan mata berwarna musim gugur. Jubah putih salju miliknya memberikan perasaan yang sedikit meresahkan.     

"Suhu Orde Rong, kamu sudah tiba?"     

Melihat sekelompok wanita berpakaian putih berjalan ke arahnya, Tetua Da perlahan melangkah ke depan dan tersenyum tenang, "Aku sudah lama menunggumu. Silahkan ikut aku."     

Walaupun Rong Xin adalah Suhu Orde dari Medicine Order, Istana Neraka Amethyst adalah wilayah dibawah kekuasaan Tiga Penguasa Besar. Sebagai tetua dari Istana Neraka Amethyst, dia tidak perlu memperlakukan orang-orang ini dengan terlalu sopan.     

"Baiklah. Biarkan aku memeriksa Raja dari istana kalian yang terhormat."     

Rong Xin tersenyum dan tidak bersifat ramah tapi juga tidak sombong. Tetua Da mengagumi sikapnya yang tenang. Terutama karena Rong Xin belum begitu tua usianya. Dia bahkan belum berumur tiga puluh tahun namun sudah mencapai jajaran Martial Emperor dan memimpin Medicine Order menjadi lebih teratur. Medicine Order pastinya beruntung memiliki Rong Xin. Berkat dirinya, mereka telah memperkuat kekuasaan mereka saat ini di daratan utama.     

"Kalau begitu mari kita pergi."     

Keangkuhan samar di wajah Tetua Da menghilang saat memikirkan ini. Sikapnya kini sudah lebih sopan.     

Rong Xin memberi isyarat mengundang dan tidak mengatakan apa-apa, memimpin anggota Medicine Order dari belakang Tetua Da menuju kamar Raja Istana.     

Di dalam kamar, wajah Raja Istana sangat pucat. Dia berbaring di tempat tidur dan jari-jarinya tampak hitam. Seluruh tubuhnya seperti kehabisan darah.     

Saat dia melihat Tetua Da dan yang lainnya berjalan masuk, si pemuda yang terisak-isak sambil membungkuk di atas tempat tidur ayahnya, menatap mereka dengan mata bersinar, "Kakek Da, apa para anggota Medicine Order sudah tiba?"     

"Tuan Muda, dia adalah Suhu Orde dari Medicine Order dan merupakan dokter nomor satu di daratan utama."     

Tetua Da tersenyum sambil berjalan ke depan dan memperkenalkan Rong Xin pada si pemuda, "Dengan dirinya, kamu tak perlu mengkhawatirkan masalah Raja."     

Di hati Tetua Da, hanya Suhu Orde muda dari Medicine Order yang dapat memegang posisi dokter nomor satu di daratan utama. Kebetulan, setelah mendengar ucapan Tetua Da, Suhu Orde Rong tersenyum samar seolah-olah dia tak pernah merasa bangga menerima pujian dari orang lain.     

Tetua Da diam-diam menghembuskan nafas sambil berpikir, tak heran Suhu Orde Rong berhasil mencapai banyak hal, dia memiliki sifat rendah hati diusia yang masih muda.     

"Suhu Orde Rong," Pemuda itu bergegas bangkit dan berbicara dengan mata memohon, "Tolong selamatkan ayahku. Selagi kamu bisa menyelamatkan ayahku, Istana Neraka Amethyst akan berhutang budi padamu. Apapun yang kamu inginkan akan menjadi milikmu."     

"Tuan Muda, itu tidak perlu. Biarkan aku memeriksa penyakit berat Raja."     

Senyuman samar tersungging di wajah dingin dan anggun Rong Xin. Dengan hati-hati dia memeriksa penyebaran racun dalam tubuh Raja Istana. Namun, semakin dia memeriksa, kerutan di keningnya menjadi semakin dalam. Matanya yang berwarna musim gugur dipenuhi rasa putus asa.     

"Suhu Orde Rong, bisakah ayahku selamat?"     

Hati pemuda itu mengeras saat mengepalkan tangannya yang kecil. Matanya perlahan-lahan dipenuhi kegelisahan.     

"Hmm," Rong Xin menggelengkan kepala, "Jika beliau hanya terkena racun, aku pasti bisa menyelamatkan Raja. Tapi kini, hanya ada satu cara…"     

"Apa itu?"     

"Kita harus menemukan orang sebagai tempat untuk memindahkan racun ke dalam tubuh mereka."     

Rong Xin mengatakan ini dengan sangat tenang, seolah-olah mengorbankan seseorang untuk menyelamatkan nyawa orang lain adalah hal yang sangat biasa di dunia.     

"Apa?" Pemuda itu tertegun. Kemudian dia berbalik pada pria di tempat tidur itu dan mengerutkan keningnya yang mulus. Setelah jeda yang panjang, dia berbalik pada Rong Xin lagi, "Suhu Orde Rong, bisakah aku menjadi orang yang menolong untuk menghilangkan racun yang ada di tubuh ayah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.