Istri Liar Kaisar Jahat

Sang Hewan Ilahi, Burung Vermillion (3)



Sang Hewan Ilahi, Burung Vermillion (3)

Lagipula, ini adalah senjata ilahi namun Gu Ruoyun memberikannya nama dari sebuah negara udik!     

Gu Ruoyun mengabaikan amukan Xiao Hei dan menariknya dari udara kembali ke tangannya. Kemudian dia mengarahkan kesadaran batin untuk menjelajahi isi kotak tersebut.     

Seketika, sebagian kekacauan memasuki penglihatannya. Itu berwarna abu-abu serta buram dan dia tak bisa melihatnya sama sekali. Gu Ruoyun mengerutkan kening dan menarik kesadaran batinnya kembali. Kemudian dia menoleh pada Qianbei Ye dan bertanya, "Senjata ilahi multidimensi macam apa ini?"     

"Kekacauan." Qianbei Ye termenung. Setelah jeda yang panjang, mata merahnya tertuju pada Gu Ruoyun dan berkata, "Kekacauan mungkin tidak setara dengan Pagoda Ilahi Kuno tapi jajarannya berada paling depan di antara semua senjata ilahi. Dalam Kekacauan, waktu dan dunia luar bergerak berbeda. Satu tahun di dalamnya sama dengan satu bulan di dunia luar. Energi spiritual di dalamnya juga sangat berlimpah, membuatnya sangat cocok untuk berkultivasi."     

Hati Gu Ruoyun sangat bahagia, "Aku tak menyangka Xiao Hei akan sangat berguna! Perjalanan ke Negeri Terbuang ini tidaklah sia-sia."     

"Yun'er, jangan merasa senang terlalu cepat. Apa kamu tahu asal-usul 'Kekacauan'?" Qianbei Ye menatap gadis di depannya dan senyum di mata merahnya menjadi semakin luar biasa, "Senjata ilahi ini diciptakan lebih dari ribuan tahun yang lalu oleh seorang kultivator kuat yang ingin mendirikan kekuasaannya sendiri! Dulu, kekuatannya hampir pada puncaknya dan dia tak perlu lagi menyerap energi. Karena itu, jenis senjata ilahi ini dikhususkan untuk memelihara kekuatan orang. Artinya, sebagai tuan dari senjata ilahi ini, kamu tak bisa memasuki kotak ini dan memakainya untuk berkultivasi."     

Hati Gu Ruoyun berguncang dengan keras.     

Menciptakan senjata ilahi? Seberapa kuat tingkat kekuatan kultivator tersebut?     

"Meskipun begitu, Xiao Hei akan memberikanku kekuatan yang besar. Selain itu, sudah lama aku mencari cara untuk memindahkan pasukan dari Kota Batu Hitam tanpa menampakkan Pagoda Ilahi Kuno, dengan Xiao Hei, aku tak perlu khawatir."     

Gu Ruoyun mengotak-atik kotak di tangannya dan tersenyum lebar.     

Masalah membingungkan yang Gu Ruoyun pikirkan selama beberapa hari terakhir kini telah diselesaikan.     

Tiba-tiba, Gu Ruoyun tampak terpikirkan sesuatu dan mengarahkan tatapannya pada Qianbei Ye.     

"Xiao Ye, bagaimana kamu tahu begitu banyak? Bukankah kamu kehilangan ingatan dan melupakan masa lalumu?" Gu Ruoyun mengerutkan kening dan bertanya curiga, "Mungkinkah… kamu sudah mendapatkan ingatanmu kembali?"     

Itu benar!     

Aku pikir memang aneh karena Xiao Ye yang kini memberikan perasaan yang sangat berbeda dengan dirinya yang sebelumnya. Hanya ada satu penjelasan untuk ini.     

Qianbei Ye telah mendapatkan ingatannya!     

Saat ingatannya kembali, maka kepribadiannya akan sangat berubah. Dia tak lagi bertingkah manis ataupun centil padaku.     

Hening!     

Seluruh ruangan sunyi-senyap.     

Setelah jeda yang panjang, pria itu berbicara lagi.     

"Sebenarnya, aku tidak terlalu yakin. Saat aku melihat Xiao Hei, semua hal mengenai asal-usulnya muncul secara tiba-tiba dalam pikiranku. Mungkin aku pernah melihatnya."     

Gu Ruoyun masih curiga dan bertanya lagi, "Apa kamu mengatakan yang sesungguhnya?"     

Qianbei Ye menatap Gu Ruoyun dengan sedih. Ekspresinya yang menyedihkan bagaikan berada di sebuah dasar dalam hubungan homoseksual, membuat orang berkeinginan untuk mencintainya dengan lembut.     

"Yun'er, apa kamu tidak percaya padaku?"     

"Aku percaya padamu." Gu Ruoyun menggelengkan kepala, membuang keraguannya dan menatap pria di hadapannya lagi, "Xiao Ye, jika kamu telah mendapatkan ingatanmu kembali, katakanlah padaku. Aku ingin tahu masa lalumu. Selain itu, aku sangat berharap kamu akan mendapatkan ingatanmu kembali. Orang yang tidak bisa mengingat masa lalunya pasti merasa sangat sakit."     

Qianbei Ye meraih dan menarik Gu Ruoyun ke dadanya, memeluk wanita itu dengan erat seolah dia takut jika dia melonggarkan pelukannya, wanita itu akan pergi tanpa menoleh lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.