Istri Liar Kaisar Jahat

Membuka Kebenaran (1)



Membuka Kebenaran (1)

Serambi utama yang berisik itu menjadi hening seketika.     

Para tamu saling memandang dengan kaget. Mata mereka dipenuhi keterkejutan, jelas mereka tidak yakin apakah Bai Zhongtian mengatakan yang sebenarnya.     

"Hehe," Xia Ming tertawa mengejek. Kemudian bibirnya melengkung menjadi senyuman menghina, "Bai Zhongtian, hentikanlah fitnahmu yang penuh benci itu. Kamu bahkan berani melontarkan pernyataan yang tidak berdasar! Xia Ruoyun adalah putri yang lahir dari darah dagingku. Mengapa aku ingin membunuhnya? Namun, hal yang baik bahwa mata dunia itu jernih. Aku yakin semua orang yang ada disini tahu orang macam apa diriku ini! Kamu yang bersekongkol dengan wanita ini untuk menyakiti putriku yang malang. Sekarang, kamu ingin mengalihkan kesalahan pada orang lain! Biar kukatakan bahwa dengan adanya para tamu yang terhormat dan Supreme Jin disini hari ini, kamu tidak punya kesempatan kabur dengan rencana jahatmu itu."     

Bai Zhongtian mengangkat bahu. Kemudian dia menoleh pada Gu Ruoyun dan bertanya dengan senyum lebar, "Muridku, dimana hadiah pernikahan yang kamu persiapkan untuk Xia Chuxue?"     

Dari awal perkelahian ini Gu Ruoyun tidak mengatakan sepatah katapun. Sebaliknya, dia sedang mengamati ekspresi Xia Ming. Kini, setelah mendengar suara Bai Zhongtian, dia tersenyum acuh tak acuh dan dengan membalikkan tangannya, dia memperlihatkan hiasan permata yang berkilau dan tembus pandang di tangannya.     

"Ini adalah hadiah ucapan selamat yang telah aku persiapkan untuk pengantin baru Xia Chuxue dan Lu Chen. Aku harap kalian, anggota Keluarga Xia, akan menyukainya."     

Ketika mereka mendengar ini, semua mata tamu menoleh untuk melihat telapak tangan Gu Ruoyun dan ekspresi menghina terlihat di wajah mereka.     

"Itu hanya sekedar hiasan permata dan Keluarga Xia punya banyak yang seperti itu. Mungkinkah murid Dokter Suci yang agung dan tinggi ini memberi mereka hadiah yang biasa-biasa saja?"     

"Walaupun pembuatan hiasan permata itu tidak terlalu lusuh, sayangnya, hadiah ini terlalu biasa. Sebaliknya aku mengharapkan hadiah yang besar."     

"Hal yang baik juga bahwa Tuan dari Keluarga Xia memiliki sifat yang cukup baik. Dia berhasil menjaga ketenangannya didepan penghinaan seperti ini. Jika itu aku, aku sudah sangat akan marah sejak tadi! Sekarang, dia bahkan menggunakan hiasan permata sebagai hadiah ucapan selamat. Bukankah sama halnya dengan mengatakan bahwa sekarang Keluarga Xia telah jatuh miskin sehingga mereka tidak mampu mendapatkan hiasan permata?"     

Gu Ruoyun mempertahankan senyum tenang di wajahnya meski mendengar bisikan-bisikan dipenuhi ejekan dari kerumunan. Kemudian dia perlahan memindahkan sedikit energi spiritual dari telapak tangannya ke dalam hiasan permata tepat di depan mata kerumunan.     

Suara yang kejam dan sombong terdengar dari hiasan permata itu…     

"Lalu mengapa jika aku melakukan semua itu? Karena putriku yang suka memberontak, Xia Ruoyun, gagal mengenali apa yang baik untuk dirinya! Dia mengabaikan ayahnya dan menyiksa adik tirinya! Dia bahkan berani merampas khazana yang seharusnya menjadi hak kelahiran adik tirinya, sungguh tindakan yang sangat durhaka! Pagoda Ilahi Kuno seharusnya milik Xue'er. Meteor-meteor telah berjatuhan dari langit dan langit kehilangan warnanya di hari Xue'er lahir, hal itu menyimbolkan bahwa dialah pemilik Pagoda Ilahi Kuno! Namun, Xia Ruoyun, yang juga lahir dihari yang sama, membawa bencana dalam tulang-tulangnya dan akan membawa kesialan pada Keluarga Xia!"     

"Sayangnya, aku tidak bisa mengambil Pagoda Ilahi Kuno dari jalang sialan itu sebelum dia mati! Dia sejahat ibunya! Jika bukan karena kenyataan ibunya merupakan anggota Keluarga Mo, aku tidak akan pernah menikahinya! Lucu sekali, aku hanya mencintai ibu Xue'er. Hanya wanita baik seperti dirinya yang pantas bagiku!"     

"Gu Ruoyun, apa kamu sudah menganalisa secara berlebihan? Kamu pikir-orang-orang akan percaya padamu saat kamu menyebarkan hal itu? Sekarang di mata semua orang, aku, Xia Ming, adalah bangsawan sejati yang menempatkan cinta dan kesetiaan diatas segalanya! Tak seorangpun yang akan percaya bahwa aku melakukan hal seperti itu!"     

...     

Pada saat ini, suasana di serambi utama menjadi sangat hening. Sehingga, suara yang terdengar akrab itu menggema dengan jelas di telinga semua orang.     

Bahkan Xia Ming sendiri merasa terkejut. Wajahnya langsung menjadi sangat pucat sehingga dia terlihat seperti tidak memiliki setetespun darah yang tertinggal di tubuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.