Martial Honor Tingkat Tinggi (4)
Martial Honor Tingkat Tinggi (4)
"Baiklah."
Gu Ruoyun membuka mata saat memikirkannya dan memandang wajah rupawan pria itu sambil menjawab dengan keyakinan di matanya.
Qianbei Ye tersenyum.
Senyum ini jauh lebih indah dari senyuman lain yang pernah dia tunjukkan dulu. Senyum itu membuat hati Gu Ruoyun tersentak dengan aneh. Tanpa sadar dia mengingat kembali pertemuan pertama mereka.
Dia tak akan pernah melupakan pria rupawan yang terbaring tak bergerak di sebuah peti mati yang dingin itu. Tidak pula melupakan pandangan sekilas yang tak terduga dari tubuh pria itu. mungkin saat itu, Gu Ruoyun tak akan pernah menyangka pria yang kehilangan ingatan ini, akan selamanya memegang perhatian yang tulus untuknya beberapa tahun kemudian.
Qianbei Ye mengangkat Gu Ruoyun ke atas dan dengan lembut membaringkannya ke tempat tidur. Jari-jarinya membelai wajah wanita itu dan tatapan suram yang haus akan darah di wajahnya sepenuhnya menghilang, digantikan dengan perasaan kelembutan.
"Putriku yang terkasih, aku lupa menyebutkan satu hal lagi…"
BUG!
Pada saat itu, sebuah tangan membuka pintu kamar tidur. Seketika, Qianbei Ye merasa seperti ada seember air dingin yang baru saja dituangkan di kepalanya, membuat wajahnya yang rupawan berubah sehitam belakang kuali. Sekarang, wajahnya yang sangat gelap melotot ke arah pintu masuk.
Raja Besar Hong Lian sepenuhnya terkejut ketika memasuki ruangan. Tanpa sadar dia mengambil dua langkah ke belakang dan bergumam dengan canggung, "Kalian berdua, teruskan, teruskan."
Akan tetapi, saat dia melangkah keluar dari ruangan, dia langsung merasakan ada sesuatu yang salah. Setelah jeda singkat, dengan cepat dia tersadar kembali, menendang pintu sampai terbuka dengan satu gerakan cepat dan berseru marah, "Bocah sialan, apa yang akan kamu lakukan pada putri berhargaku?"
Qianbei Ye melengkungkan sudut bibirnya dan menatap Raja Besar Hong Lian acuh tak acuh, "Aku sedang melakukan apa yang baru saja kamu lihat."
"Kamu…" Raja Besar Hong Lian hampir gila karena marah. Bocah sialan ini berani bermain-main dengan putriku yang berharga?
Dia bahkan berani menekan tubuh putriku tersayang di bawahnya!
"Xiao Ye," Wajah Gu Ruoyun semerah tumbuhan akar bit. Dia melotot pada Qianbei Ye, "Apa yang kamu tunggu? Minggir!"
"Seperti perintahmu, istriku."
Qianbei Ye melengkungkan bibir menjadi senyuman dan dengan patuh turun dari tempat tidur. Namun, wajahnya yang menakjubkan masih sehitam belakang kuali.
Tidak mudah bagi dirinya untuk meyakinkan Gu Ruoyun menyetujui tentang urusan ini namun, dia tak pernah menyangka pada akhirnya rencananya digagalkan oleh calon mertuanya. Tentu saja, jika itu orang lain, dia mungkin akan memastikan mereka tidak akan pernah meninggalkan ruangan ini lagi.
"Ayah, apa yang kamu lakukan disini?" Gu Ruoyun merasa sedikit canggung. Dia tidak menyangka ayahnya akan datang dan mencarinya lagi pada jam segini.
"Sebenarnya, jangan salahkan Xiao Ye karena ini, itu aku…"
Gu Ruoyun takut Raja Besar Hong Lian akan menyalahkan Qianbei Ye jadi dia berusaha menjelaskan. Namun, itu hanya membuat hati Raja Besar Hong Lian menjadi semakin pedih.
Putriku memang telah dewasa dan sekarang bersama dengan orang lain. Aku bahkan belum melakukan apa-apa pada bocah sialan itu namun dia sudah membelanya!
"Hmm." Raja Besar Hong Lian mendengus kesal. Akan tetapi, ketika dia menghadap Gu Ruoyun kembali, tatapan kejamnya melembut, "Bukan apa-apa, aku punya bagan kelompok sampai rincian pembagian kekuasaan di Kota Pertama. Aku lupa memberinya padamu jadi aku datang lagi untuk menyerahkannya. Inilah hasil dari penyelidikanku selama bertahun-tahun."
Saat dia berbicara, Raja Besar Hong Lian meletakkan selembar kertas di depan Gu Ruoyun sambil melotot pada Qianbei Ye. Kemudian dia mengarahkan tatapan pada Gu Ruoyun lagi.
"Yun'er, sebelumnya, bocah sialan ini mengatakan padaku bahwa kalian sudah melakukan hubungan intim. Apa itu benar?"
Hubungan intim?
Gu Ruoyun menatap Qianbei Ye dengan terkejut. Ketika dia melihat senyum licik di wajah pria itu, dia mengusap hidung dan tak bisa berkata-kata.