Martial Honor Tingkat Tinggi (3)
Martial Honor Tingkat Tinggi (3)
Bai Zhongtian terkikik, "Akan kutemui dirimu besok pagi."
Kemudian dia berbalik dan pergi tanpa berkata lagi.
...
Matahari terbenam memberikan sinar melalui daun jendela dan jubah hijau wanita itu.
Gu Ruoyun sedang termenung ketika tiba-tiba sebuah tangan terulur dari belakang dan menariknya dalam pelukan hangat. Hati Gu Ruoyun perlahan melembut saat merasakan sensasi dari pelukan yang tak asing itu.
"Xiao Ye, bagaimana kamu bisa masuk?"
Qianbei Ye menunjuk jendela terbuka dibelakang Gu Ruoyun. Kemudian dia menyadari Gu Ruoyun membelakangi jendela itu dan mengatakan, "Aku masuk lewat jendela."
Jendela?
Sudut mulut Gu Ruoyun berkedut. Mengapa aku tak tahu Xiao Ye suka masuk lewat jendela?
"Tunggu, apa maksudnya kamu ada diluar jendela sedari tadi? Kamu tidak pergi?"
Qianbei Ye mengangguk. Dia merendahkan mata merahnya dan mengamati wanita berjubah hijau yang ada dalam pelukannya. Bibirnya bergerak, "Yun'er, musuhmu sangat kuat. Aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkan dirimu itulah mengapa aku tinggal di luar jendela. Aku tidak bisa melindungimu sebelumnya dan aku ingin mengawasi kepergianmu. Aku tidak akan pernah membiarkan kejadian itu menimpamu dalam kehidupan ini."
Gu Ruoyun terkejut. Kemudian dia berbalik menghadap wajah rupawan pria itu dan mendeteksi rasa bersalah serta kesedihan di wajahnya. Dia mengangkat alis dengan sedih, "Xiao Ye, apa maksudmu? Bagaimana ketidakmampuanmu melindungiku menyebabkan aku meninggalkanmu? Lagipula, kamu harus mengerti bahwa aku bukan semacam wanita yang suka bersembunyi dibelakang orang lain, terutama jika orang itu adalah dirimu!"
Qianbei ye berguncang.
Bagaimana aku bisa lupa? Meskipun ingatanku sudah kembali, dia masih belum mengingat segala yang terjadi dahulu dan aku tidak berani membiarkan dia tahu…
"Xiao Ye," Gu Ruoyun mengangkat kepala saat matanya menatap Qianbei Ye. Pada saat ini, wajah mulusnya menampakkan sinar keyakinan, "Aku hanya akan mengatakannya sekali; aku tidak ingin bersembunyi di belakangmu, aku hanya ingin bertarung bersama denganmu. Aku juga berharap kamu bisa percaya padaku."
Percaya padanya?
Qianbei Ye menggenggam pergelangan tangan Gu Ruoyun dengan erat dan merendahkan kelopak mata dengan lembut. Setelah jeda yang panjang, dia menaikkan kelopak matanya lagi dan menatap Gu Ruoyun. Rambut peraknya membuat wajahnya tampak sangat indah sehingga orang akan merasa kesulitan bernafas.
Bahkan setelah mereka saling mengenal untuk waktu yang lama, pria ini masih mampu menggoyahkan Gu Ruoyun dan hatinya akan secara otomatis melembut.
"Xiao Ye, aku..."
Tiba-tiba, sepasang bibir hangat mendarat di bibir Gu Ruoyun, membuatnya kehilangan semua kata-katanya.
"Yun'er, aku percaya padamu. Kamu bukanlah wanita yang membutuhkan perlindungan orang lain. Nyatanya, malah berlawanan. Selama ini kamu melindungi orang-orang yang kamu sayangi, tapi sebagai kekasihmu aku harap aku bisa menjadi orang yang dapat kamu andalkan dan memberimu keamanan yang cukup."
Pengakuan pria itu membuat tubuh Gu Ruoyun gemetar. Dia perlahan menutup mata dan mencium bibir pria itu.
Ciuman Qianbei Ye hangat dan lembut. Dia bergerak dengan begitu perhatian seolah-olah takut akan menyakiti wanita itu.
"Yun'er, bolehkah aku?"
Qianbei Ye perlahan mengendurkan pelukannya. Nafasnya yang hangat diikuti dengan ucapannya yang lembut, membelai wajah Gu Ruoyun. Alhasil, hatinya menegang dan perlahan Gu Ruoyun menutup mata.
Sudah lama aku menerima pria ini, apa bedanya jika aku memberikan diriku pada pria ini?