Istri Liar Kaisar Jahat

Kekuatan Kota Pertama (3)



Kekuatan Kota Pertama (3)

Akan tetapi, dia tidak pernah melupakan putra dan putrinya di Daratan Utama Roh Barat selama bertahun-tahun ini tapi dia tidak bisa kembali untuk menemui mereka.     

"Yun'er, selama bertahun-tahun, aku juga sudah menantang banyak kultivator. Untuk mencegah mereka menemukan dirimu, aku selalu merahasiakan identitasku. Karena itu, tak seorangpun di Daratan Utama Puncak Timur yang tahu nama asliku."     

Dulu, ketika Gu Ruoyun menanyakan namanya, dia bilang bahwa dia sudah lama melupakan namanya.     

Dia merahasiakan nama dan identitas aslinya demi anak-anaknya di Daratan Utama Roh Barat.     

Jika tidak, setelah memprovokasi banyak kultivator, dia takut mereka akan pergi ke Daratan Utama Roh Barat dan menangkap Gu Ruoyun dan Gu Shengxiao dan menggunakan mereka sebagai alat untuk mengancam dirinya.     

"Jika begitu kasusnya, mengapa anggota Kota Pertama tidak menyebutkan namamu dan meminta orang lain untuk membantu menangkap kakak di Daratan Utama Roh Barat?" Gu Ruoyun menaikkan sebelah alis dan bertanya curiga.     

Raja Besar Hong Lian terkikik pelan, "Masalah ini tidak semudah itu dan Kota Pertama tidak bodoh. Meskipun Daratan Utama Roh Barat tidak memiliki kultvator kuat yang banyak seperti Daratan Utama Puncak Timur, mereka masih berada dibawah perlindungan Tiga Penguasa Besar. Dengan adanya Tiga Penguasa Besar, mereka tidak akan mengizinkan Martial Honor dari Daratan Utama Puncak Timur menginjakkan kaki di Daratan Utama Roh Barat! Itulah sebabnya aku tidak begitu khawatir Kota Pertama akan mengungkapkan nama atau keluargaku! Selain itu, mereka menginginkan kakakmu jadi mengapa mereka membiarkan kakakmu jatuh ke tangan orang lain?"     

Gu Ruoyun mengangguk. Ayah benar. Orang pada jajaran Martial Honor akan sangat sensitif terhadap kultivator pada jajaran yang sama. Jalan keluar Daratan Utama Puncak Timur berdekatan dengan markas Tiga Penguasa Besar. Jika seorang Martial Honor memasuki daratan utama, mereka akan langsung merasakan keberadaannya.     

"Yun'er, karena kamu sudah datang di alam ini, kamu pasti mengetahui tentang Tiga Penguasa Besar di Daratan Utama Roh Barat." Raja Besar Hong Lian membelai rambut Gu Ruoyun saat wajah tampannya diselimuti sinar yang lembut. Matanya dipenuhi cinta dan kasih sayang, "Aku ingin tau apa kamu pernah bertemu tetua dari Sekte Roh, kakak dari nenekmu? Dan juga, Raja dari Istana Neraka Amethyst tidak terlalu buruk. Kami pernah bertemu beberapa kali. Namun, untuk Alam Abadi, tidak ada hal yang baik untuk dikatakan tentang mereka. Mereka sangat munafik dan terlalu mementingkan ketenaran dan keuntungan."     

"Alam Abadi yang ayah bicarakan sudah tidak ada lagi." Gu Ruoyun mengusap hidung dan mengangkat bahu sambil berbicara.     

Raja Besar Hong Lian terkejut. Kemudian tersenyum putus asa, "Alam Abadi sudah hancur? Istana Neraka Amethyst dan Alam Abadi tidak pernah benar-benar saling bertemu, hanya Sekte Roh yang selalu mempertahankan sudut pandang netral. Namun, Istana Neraka Amethyst tidak mampu menghancurkan Alam Abadi sendirian. Mungkinkah Istana Neraka Amethyst dan Sekte Roh membentuk sekutu? Tampaknya telah banyak yang terjadi saat aku tidak ada."     

"Ini…" Gu Ruoyun menatap Raja Besar Hong Lian dan menjawab patuh, "Istana Neraka Amethyst dan Sekte Roh tidak bertanggung jawab atas pemusnahan Alam Abadi."     

"Hah? Apa kamu bilang ada pasukan kuat lain yang muncul di Daratan Utama Roh Barat dan menggantikan Alam Abadi?"     

Raja Besar Hong Lian terkejut. Tampaknya aku benar-benar sudah melewatkan banyak hal saat aku tak ada selama beberapa tahun terakhir.     

"Mm, orang itu adalah… aku."     

Namun, Gu Ruoyun tidak hanya menggulingkan Alam Abadi, dia juga telah melampaui Tiga Penguasa Besar.     

"..."     

Ekspresi Raja Besar Hong Lian membeku di tempat. Dia mulai mencurigai bahwa ada yang salah dengan telinganya.     

Apa aku mendengar dengan benar? Apa putriku yang berharga mengatakan bahwa dia yang bertanggung jawab atas pemusnahan Alam Abadi?     

"Yun'er, apa yang tadi kamu bilang? Aku tidak mendengarnya dengan jelas, bisakah kamu mengatakannya lagi?"     

Gu Ruoyun mengerjap dan menjawab patuh, "Aku bilang, aku yang telah menghancurkan Alam Abadi tanpa sengaja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.