Istri Liar Kaisar Jahat

Kehancuran Keluarga Xia (7)



Kehancuran Keluarga Xia (7)

Ketika Gu Ruoyun menyelamatkan tiga Hewan Ilahi itu, awalnya dia bermaksud agar mereka bertarung untuk dirinya. Ini juga merupakan hal yang diketahui ketiga Hewan Ilahi tersebut. Akan tetapi, setelah berinteraksi selama bertahun-tahun dengan Gu Ruoyun, mereka sudah membangun kepercayaan mendalam terhadap Gu Ruoyun. Mereka bahkan merasa sangat senang telah bertemu dengannya.     

Gu Ruoyun menampakkan senyum kecil di wajahnya sepanjang waktu. Pandangannya yang jernih dan dingin mengamati gadis kecil itu dengan senyuman. Dia yakin Yunyao dan yang lainnya bisa menangani masalah dengan baik untuknya.     

"Cukup!"     

Ketika Xiao Zixie melihat Yunyao akan terus mencoba meyakinkan Burung Vermilion, wajahnya yang menggemaskan menjadi gelap dengan sangat cepat. Dia mengalihkan mata ungunya yang angkuh pada gadis kecil itu dan mengatakan dengan sikap yang sangat sombong, "Akan kuberi kamu pilihan, bentuk kontrak dengannya atau pergi!"     

Awalnya, Xiao Zixie bermaksud mengancam Chi dengan 'buat kontrak atau mati' tapi ketika mengingat Burung Vermilion mempunyai hubungan yang lumayan dekat dengan Harimau Putih dan yang lainnya, dia memutuskan bahwa ancaman itu bukanlah gerakan yang bagus jadi dia mengganti kata-katanya.     

"Kamu…" Jelas Chi sangat marah. Dia baru akan kehilangan kesabaran ketika dia melihat siapa Xiao Zixie yang sebenarnya dan seketika menjadi sangat terkejut.     

Semua orang mengira bahwa Burung Vermilion ini mempunyai sifat yang buruk dan pastinya akan kehilangan ketenangan setelah dibentak seperti itu. Namun, pada akhirnya, mereka melihat... kengerian di wajahnya?     

Itu benar, itu pastinya rasa ngeri!     

Seolah-olah Xiao Zixie, yang hanya satu kepala lebih tinggi dari dirinya, adalah semacam monster.     

"Mengapa dia disini? Yunyao, apa yang orang sesat ini lakukan disini?" Chi hampir melompat. Ekspresinya sangat mengerikan dan sosok kecilnya gemetar.     

Chi, yang awalnya bertingkah angkuh dan sombong, perlahan menjadi patuh dibawah tatapan Xiao Zixie dan tidak lagi berani mengucapkan sepatah katapun.     

Yunyao tertawa getir, "Itulah sebabnya aku tidak ingin kamu mengatakan apapun untuk mencegah agar tidak membuatnya marah. Aku lupa menyebutkan, kawan satu ini juga hewan kontrak Suhu."     

Apa?     

Mendengar ini, semua orang di dalam ruangan, selain Bai Zhongtian yang sudah lama mengetahui identitas Xiao Zixie, tertegun. Bahkan orang yang sekuat Supreme Jin tak bisa melakukan apa-apa selain bergidik.     

Hewan roh?     

Anak kecil ini sebenarnya adalah hewan roh? Bahkan Burung Vermilion, anggota dari Empat Hewan Ilahi, takut padanya?     

Siapa dia?     

Xia Ming menutup mata dengan lembut saat ekspresinya penuh dengan keputusasaan.     

Tidak heran Dokter Suci Bai Zhongtian mengatakan hal seperti itu. Asal-usul anak kecil ini tidak sesederhana itu. Hal yang paling lucu adalah, sebelumnya aku beranggapan bahwa dia adalah putra kecil dari keluarga biasa dan aku ingin membayarnya dengan harga sepuluh keping emas sebagai hadiah untuk Ling'er. Seseorang yang dapat memberi rasa takut kedalam hati Burung Vermilion… tidak bisa ditukarkan dengan seluruh negeri, apalagi sepuluh keping emas!     

Baru sekarang Xia Ming memahami dengan jelas orang macam apa yang telah dia provokasi.     

Apa artinya menyesal sekarang? Tidak ada gunanya memikirkan penyesalan atas kesalahan setelah melakukannya!     

...     

Pada saat ini, di luar Kota Kerajaan di Negeri Angin Melayang, sosok berpakaian merah mendarat di tembok kota. Dia berdiri dengan tangan di punggungnya saat wajah tampan dan kejamnya menatap ke angkasa dengan lengkungan senyuman di bibirnya.     

"Yun'er, aku akan segera bertemu denganmu lagi. Sebelumnya, aku tidak mengenalimu jadi aku membiarkanmu pergi. Kali ini, tak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan membiarkanmu pergi!"     

Setengah bulan yang lalu, anggota Wilayah Teratai Merah menemukan lokasi Gu Ruoyun. Karena itu, setelah menyelesaikan semua urusan di Wilayah Teratai Merah, pria itu bergegas kemari. Dia berharap dia tidak terlambat dan gadis kecil itu belum meninggalkan tempat ini.     

Pria berpakaian merah tak lagi membuang waktu saat memikirkan hal ini. Kemudian dia melintasi gerbang kota bagaikan panah merah yang terang. Dia menangkap seorang petugas dan membuka gambar di tangannya, mengangkat alis sambil bertanya, "Apa kamu pernah melihat wanita dalam gambar ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.