Lembah Angin (17)
Lembah Angin (17)
KREK!
Tepat ketika Tetua Feng mulai merasa sangat panik, pintu yang tertutup rapat akhirnya terbuka. Lalu seorang wanita berjubah hijau memasuki ruangan, muncul didepan mata semua orang.
Tetua Feng hampir menangis ketika melihat Gu Ruoyun. Hanya surga yang tahu betapa besar tekanan yang harus dia tanggung selama tiga hari terakhir. Dia sangat ketakutan oleh Raja Lembah yang tak henti-hentinya memancarkan aura dingin dan harus menanggung komentar jahat dari Tetua Bai serta mengatur perasaan gelisahnya terhadap tubuh Feng Yuqing.
Dia tak pernah merasa begitu emosional. Saat itu, dia merasa Gu Ruoyun hampir seperti ibunya sendiri dan hampir berlutut di tanah.
"Akhirnya kamu disini."
Dia menatap Gu Ruoyun sambil gemetar. Matanya dipenuhi kebahagiaan tetapi suaranya dipenuhi keputusasaan, "Jika kamu tak datang, orang-orang ini akan memusnahkan diriku."
Gu Ruoyun mengangkat alis dan menyapu pandangan ke seluruh ruangan yang sesak. Dia berhenti sejenak pada Feng Xiaoxiao sebelum berbalik dan menatap Tetua Feng lagi. "Bagaimana tugas yang aku berikan kepadamu? Adakah yang menyentuh jarum perak ini?"
Tetua Feng mengangguk kuat-kuat. "Aku sudah berhasil menyelesaikan tugas, tidak ada perpindahan pada jarum perak dari saat kamu pergi sampai sekarang. Tenanglah."
"Baiklah, aku akan memulai proses penyelamatan sekarang."
Gu Ruoyun berjalan pelan menuju Feng Yuqing yang berbaring di tempat tidur. Lalu menarik bibir Feng Yuqing dengan satu jari dan memasukkan pil ke dalam mulutnya.
Ketika pil itu memasuki mulut Feng Yuqing, pil itu berubah menjadi aliran jernih dan mengalir kedalam paru-parunya
BUM!
Gelombang energi meledak dari dalam diri Feng Yuqing dan seluruh tubuhnya bergetar seolah sedang berguncang.
"Saat aku memindahkan jarum-jarum perak ini, dia akan terbangun. Energi spiritual yang pernah diserap oleh Bunga Kebangkitan akan perlahan-lahan kembali."
Setelah Gu Ruoyun selesai berbicara, dia mulai memindahkan jarum perak dari tubuh Feng Yuqing satu per satu.
Sejak Gu Ruoyun memasuki ruangan, Raja Lembah tetap diam. Akan tetapi, tatapannya tertuju pada setiap gerakan wanita itu saat aura dari tubuhnya menjadi semakin kuat dan kuat. Wajah kejamnya dingin dan angkuh.
Tangan yang dia letakkan di kursi terkepal erat sementara matanya dipenuhi aura tajam.
Jika Qing'er tidak terbangun setelah dia memindahkan jarum-jarum itu, aku akan membuat wanita ini bergabung dengan Qing'er dalam kematian!
Feng Xiaoxiao menekan bibir dengan erat dan ekspresinya adalah pemandangan yang buruk untuk dilihat. Pikirannya sangat berbeda dari yang lain karena dia tidak ingin Feng Yuqing terbangun! Jika Feng Yuqing mati, Gu Ruoyun dan Tetua Feng akan mati di tangan ayahnya!
Pop!
Gu Ruoyun mengangkat tangannya dan melepaskan jarum yang terakhir. Lalu dia mengeluarkan sapu tangan dan menyimpan jarum-jarum itu sebelum perlahan bangkit sambil melengkungkan bibir menjadi senyum yang tenang, "Baiklah, sudah selesai."
Sret!
Raja Lembah bergegas berdiri. Matanya menatap pria di tempat tidur lekat-lekat. Pada saat itu, nafasnya tersengal dan matanya dipenuhi pengharapan.
Jelas bahwa Raja Lembah sangat menyayangi putranya meski kenyataan bahwa Tuan Muda Kedua mempunyai reputasi buruk dan merupakan orang tak berguna…
Kerumunan menyaksikan ketika pria yang telah berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup rapat, perlahan membuka matanya. Dia tampak sedikit kebingungan seolah-olah tidak bisa memahami apa yang telah terjadi. Namun, dia terkejut ketika melihat kerumunan orang di sekitar tempat tidurnya. Lalu penglihatannya perlahan-lahan menjadi semakin jelas dan terang.