Lembah Angin (16)
Lembah Angin (16)
Ekspresi Feng Xiaoxiao sangat berubah dan sinar kejam melintas di matanya yang indah. "Kita tak bisa terus menunggu seperti ini, kita harus segera menangkap Gu Ruoyun. Aku yakin dia belum terlalu jauh! Bagaimana kalau kita menunggu dan dia sudah melarikan diri, semua yang menunggu Lembah Angin adalah bencana. Bakat wanita itu sangat menakutkan dan jika kita membiarkannya tumbuh, Tetua Feng tidak akan bisa mengendalikannya. Jadi, ayah, aku mohon padamu untuk memberi perintah memburu Gu Ruoyun dan membiarkan Yuqing beristirahat dengan tenang!"
BUG!
Feng Xiaoxiao melemparkan diri dan berlutut di tanah saat memohon dengan tenang.
"Aku mohon padamu, Raja Lembah, untuk memburu penjahat itiu dan balaskan Tuan Muda Kedua!"
Tetua Bai dan yang lainnya juga berlutut dan berseru dengan memohon.
"Cukup!" Raja Lembah mengayunkan tangan saat suara tegasnya bergema di seluruh ruangan. "Bahkan jika kamu menangkapnya, Yuqing tidak mungkin dihidupkan kembali. Karena itu masalahnya, mari kita perlakukan Yuqing secara medis seolah-olah dia masih hidup! Untuk saat ini aku akan mempercayai mereka. Jika dia tidak muncul dalam tiga hari, Aku akan membuatnya memahami akibat karena telah melawan Lembah Angin! Aku akan menemukannya dan membunuhnya bahkan jika aku harus pergi ke ujung bumi, surga, atau neraka. Aku tidak akan berhenti selama dia masih hidup!"
BUM!
Aura dalam tubuh Raja Lembah menyebar, menghancurkan meja di depannya dan membuat segalanya berantakan. Matanya dipenuhi sinar dingin sementara suaranya membawa aura membunuh.
Akhirnya Tetua Feng menghela nafas lega. Untungnya dia berhasil melindungi Tuan Muda Kedua. Yang perlu dia lakukan sekarang adalah menunggu Gu Ruoyun kembali…
Suhu, aku harap kamu tidak mengecewakanku…
Tetua Feng merendahkan kelopak mata dan diam-diam berbisik dalam hati.
"Nona Sulung."
Tetua Feng berbalik ke arah Feng Xiaoxiao. Ketika melihat ekspresi yang sangat buruk di wajahnya, hati Tetua Feng bergetar.
Feng Xiaoxiao tidak berbicara. Dia menekan bibir dan tatapannya yang lembut kini membeku. Wajahnya yang agung dan mulus tak lagi membawa kecantikan yang hangat. Nyatanya, digantikan dengan garis-garis angkuh dan dingin…
Untungnya perhatian semua orang kini terfokus pada Feng Yuqing. Karena itu, selain dari Tetua Feng yang berada di sebelahnya, tak ada yang menyadari ekspresi wajahnya. Jika tidak, mereka mungkin akan mempertimbangkan kembali apa yang mereka ketahui tentang sifat Feng Xiaoxiao…
...
Tiga hari berlalu dalam sekejap.
Gu Ruoyun menyeka keringat di alisnya di dalam sebuah ruang penyulingan pil. Matanya tertuju pada kuali pil.
"Akhirnya aku berhasil menyuling Bunga Kebangkitan menjadi pil. Tiga hari telah berlalu dan sudah waktunya pergi ke Taman Utara dan memberi Feng Yuqing pil ini. Aku khawatir jarum perak itu akan kehilangan manfaat jika aku menunda lebih lama lagi."
Mungkin seluruh Lembah Angin tak pernah menyangka Gu Ruoyun masih berada di Lembah Angin. Dia bersembunyi dalam ruang kultivasi Tetua Feng saat menyuling Pil Kebangkitan sendirian.
Setelah menyimpan pil itu, Gu Ruoyun tidak ragu lagi dan berbalik dan menuju keluar ruangan…
Akan tetapi, saat Gu Ruoyun melangkah ke Taman Utara, dia merasakan hal aneh yang membuat dia memperlambat langkahnya sedikit. Namun, pada akhirnya dia terus berjalan ke depan….
...
Tiga hari telah berlalu dan Tetua Feng menjadi semakin gelisah di dalam ruangan. Keringat terus bergulir di wajahnya dan matanya akan memindai luar pintu dari waktu ke waktu. Kekhawatiran di matanya sangat terlihat jelas.
"Tetua Feng, aku pikir dia tidak akan datang."
Tetua Bai tertawa dingin sambil berbicara menghina.
Hati Tetua Feng dipenuhi kepanikan ketika merasakan hawa dingin yang meningkat di sekeliling Raja Lembah. Dia terus berdoa tanpa henti di dalam hatinya, berharap Gu Ruoyun akan bergegas kembali. Lagipula, dia telah bersumpah tiga hari yang lalu bahwa jika Gu Ruoyun tidak kembali, hidupnya sendiri akan dikorbankan.