Istri Liar Kaisar Jahat

Lembah Angin (15)



Lembah Angin (15)

Biasanya, dia tak akan pernah memperlakukan Tetua Feng seperti ini tetapi sekarang, dia tak lagi peduli tentang hal lain! Tambahan pula, pria tua ini telah menyebabkan kematian tragis terhadap putranya. Mengapa dia harus memperlakukannya dengan sopan?     

"Raja Lembah, percayalah padaku sekali ini. Beri aku tiga hari dan aku akan kembali dengan Tuan Muda Kedua yang bersemangat dan bertenaga kepadamu! Aku hanya butuh tiga hari!" Tetua Feng memegang tangan Raja Lembah dengan erat ketika matanya dipenuhi tekad.     

Raja Lembah meliriknya dengan acuh tak acuh. "Detak jantung Qing'er telah berhenti, bagaimana mungkin dia masih hidup? Selain itu, aku bisa merasakan bahwa Bunga Kebangkitan dalam tubuhnya sudah hilang. Seharusnya kamu tahu akibat yang timbul dengan hilangannya Bunga Kebangkitan, dia tidak bisa diselamatkan!"     

"Raja Lembah, Gu Ruoyun telah berjanji padaku bahwa dia akan kembali dalam waktu tiga hari. Dia akan mengubah Bunga Kebangkitan menjadi Pil Kebangkitan dan menggunakannya untuk menyelamatkan Tuan Muda Kedua! Itulah sebabnya dia memakai jarum perak untuk menyegel Tuan Muda Kedua dalam keadaan mati suri. Jika Raja Lembah mengeluarkan jarum, Tuan Muda Kedua pasti akan mati!"     

"Hehe," Tetua Bai tertawa dingin sebelum berbicara dengan nada menghina. "Sejak kapan kamu menjadi begitu naif? Pil Kebangkitan? Apa-apaan itu? Aku belum pernah mendengarnya! Dia memintamu memberikan Bunga Kebangkitan padanya dan kamu sungguh membantunya untuk melakukannya? Jelas kamu akan membunuh Tuan Muda Kedua! Raja Lembah, aku yakin Tetua Feng sengaja melanggar aturan. Tolong, Raja Lembah, beri dia hukuman berat dan balaskan dendam Tuan Muda Kedua!"     

Tetua Feng menjadi gelisah. Jika dia tahu ini akan terjadi, seharusnya dia memberitahu Raja Lembah terlebih dahulu. Mungkin keadaannya tidak akan tak terkendali seperti ini.     

Akan tetapi, bagaimana Tetua Feng tahu Taman Utara yang biasanya terpencil dan terlupakan akan menarik perhatian Feng Xiaoxiao?     

"Apa yang kamu ingin aku lakukan untuk membuatmu percaya padaku?" Tetua Feng panik ketika berseru dengan keringat yang mengalir di wajahnya. "Raja Lembah, jika Gu Ruoyun benar-benar tidak memiliki kekuatan, apa kamu pikir aku akan mempercayainya? Jika kamu sungguh tidak percaya padaku, aku bisa bertaruh. Jika Gu Ruoyun tidak muncul dalam tiga hari, aku akan menebus kejahatanku dengan kematian!"     

Tetua Feng menggertakkan gigi. Saat ini, dia menempatkan semua harapannya pada kemampuan Gu Ruoyun. Hatinya terus berdoa agar Gu Ruoyun akan menampakkan diri lebih cepat agar dia bisa terbebas dari situasi ini.     

"Tetua Feng, masalah ini tak ada hubungannya dengan dirimu." Secercah sinar melintas di mata Feng Xiaoxiao saat berkata, "Selain itu, Yuqing kini telah mati dan Lembah Angin tak ingin kehilangan bakat seperti dirimu. Aku tak akan membiarkan kamu menggunakan dirimu sebagai jaminan, tak peduli apapun yang terjadi."     

Lelucon macam apa ini, mengapa aku harus menunggu lebih lama lagi?     

Feng Xiaoxiao merasa agak curiga. Bagaimana mungkin seseorang dengan kecerdasan Gu Ruoyun bisa masuk dalam perangkap? Sekarang, situasinya sudah jelas. Gu Ruoyun benar-benar datang kesini untuk menyembuhkan Feng Yuqing! Mengapa Feng Xiaoxiao harus memberinya waktu tiga hari? Bagaimana jika Gu Ruoyun benar-benar berhasil menyelamatkan Feng Yuqing? Membuat orang lain melakukan pekerjaan kotornya tidak akan semudah itu.     

"Nona Sulung, aku tahu kamu melakukan ini untuk kebaikanku sendiri, tapi aku tak punya pilihan lain." Tetua Feng berbalik ke arah Raja Lembah dan berbicara dengan ekspresi serius di wajahnya, "Raja Lembah, mengapa kamu tidak percaya padaku sekali ini saja? Jika kamu mengeluarkan jarum itu, Tuan Muda Kedua akan mati! Jika kamu percaya padaku, ada kesempatan bahwa Tuan Muda Kedua akan bertahan hidup! Jika aku begitu sial karena menaruh kepercayaan pada orang yang salah, aku akan menemukannya bahkan jika harus pergi ke ujung bumi dan akan membawanya kembali padamu! Kemudian aku akan menebus kejahatanku dengan kematian!"     

Tangan Raja Lembah, yang diletakkan pada jarum, berhenti. Kemudian sinar aneh melintas di wajah dinginnya. Setelah jeda yang panjang, dia menarik tangannya dan menjawab dengan tenang, "Baiklah, aku akan mempercayaimu kali ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.