Istri Liar Kaisar Jahat

Lembah Angin (6)



Lembah Angin (6)

"Aku punya urusan dengannya."     

Gu Ruoyun menjawab acuh tak acuh, jelas tidak ingin mengungkapkan apapun kepada Tetua Feng.     

Tiba-tiba Tetua Feng merasa gelisah. Dengan hati-hati dia mengamati Gu Ruoyun, berusaha mengetahui apa yang telah diperbuat Tuan Muda Kedua sehingga menantang Suhu yang membuatnya menyerbu ke Lembah Angin!     

"Suhu, aku tak yakin dendam apa yang kamu punya terhadap Tuan Muda Kedua, tetapi tak peduli betapa lemahnya kemampuan Tuan Muda Kedua, itu tak mengubah kenyataan bahwa Raja Lembah sangat menyayangi dirinya. Selanjutnya…" Tetua Feng berkata dengan bingung, "Jika kamu sungguh ingin menyebabkan masalah pada Tuan Muda Kedua, Raja Lembah pasti akan melindunginya."     

Tatapan Gu Ruoyun mendarat pada Tetua Feng saat menjawab pelan. "Aku sudah setuju menemuinya disini jadi bawa saja aku padanya. Itulah yang perlu kamu lakukan."     

Setuju?     

Tetua Feng sangat terkejut. Apa Suhu mengatakan bahwa dia dan Tuan Muda Kedua memiliki persetujuan? Mungkinkah hubungan mereka tidak seperti apa yang kupikirkan?     

Pada akhirnya, Tetua Feng menguatkan hatinya dan berkata, "Ikutlah denganku, Suhu."     

"Aku bukan Suhumu."     

Setelah mendegar Tetua Feng memanggilnya seperti itu, Gu Ruoyun mengerutkan kening dan mengatakan, "Kamu jangan memanggilku seperti itu."     

"Tidak, tidak, tidak." Tetua Feng berbicara tanpa malu. "Suhu, aku tahu bahwa kekuatanku tidak cukup kuat dan itulah sebabnya kamu tak ingin mengakui diriku. Tak masalah, aku akan berusaha keras dan mendapat hak untuk menjadi muridmu."     

Perasaan keputusasaan melintas di wajah Gu Ruoyun saat menatap wajah tak tahu malu Tetua Feng.     

"Bawa aku pada Feng Yuqing terlebih dulu."     

"Baik, Suhu."     

Ketika Tetua Feng melihat bagaimana Gu Ruoyun tidak memaksanya untuk mengubah cara panggilannya, ekspresinya berubah menjadi sanjungan ketika dengan cepat memimpin jalan.     

Tetua Feng mengoceh terus-menerus dan tidak berhenti berbicara sama sekali.     

Awalnya, Gu Ruoyun memberinya jawaban setengah hati. Pada akhirnya, dia tak lagi terbebani dan tetap menutup mulut, mengabaikan ocehan panjang pria tua itu.     

Sebelumnya, mereka juga berinteraksi ketika berada di Sekte Obat. Akan tetapi, dia tak pernah menduga Tetua Feng yang dulu sombong memiliki sifat yang menyebalkan. Gu Ruoyun benar-benar tak bisa mengerti bagaimana cara anggota Lembah Angin sabar menghadapi dirinya…     

Di Taman Utara. Pemandangannya sepi dan hanya ada dua pelayan yang menyapu dedaunan yang berjatuhan di halaman.     

Sejak kekuatan Tuan Muda Kedua Lembah Angin menjadi cacat, pada saat yang sama dia memutuskan pindah ke Taman Utara yang terpencil. Tak peduli betapa keras Raja Lembah berusaha menghentikannya, itu sia-sia! Dia harus membiarkannya!     

Untuk memastikan kedamaian lingkungan bagi putra satu-satunya, Raja Lembah memberi perintah yang menyatakan bahwa, tak ada yang diizinkan untuk memasuki Taman Utara. Karena itu, tanpa pengawalan Tetua Feng, Gu Ruoyun tak akan pernah bisa memasukinya!     

"Aku tak pernah menyangka Tuan Muda Lembah Angin yang bermartabat tinggal di tempat seperti ini."     

Gu Ruoyun tertawa dingin sambil menatap keadaan Taman Utara yang suram dan menurun. Bibirnya melengkung ke sudut kecil.     

Tetua Feng merasa sedikit canggung. "Suhu, Tuan Muda Kedua bersikeras pindah kesini. Tak peduli betapa keras Raja Lembah berusaha meyakinkannya, itu tak ada gunanya. Raja Lembah tak punya pilihan selain membiarkannya."     

Dia berhenti sejenak sebelum berbalik ke arah ruang samping yang tenang di depannya dan berkata, "Kita sudah sampai, ini adalah kediaman Tuan Muda Kedua! Suhu, aku masih tidak tahu bagaimana kamu dan Tuan Muda Kedua saling mengenal. Orang yang begitu kuat seperti dirimu tidak seharusnya berteman dengan orang tak ber..."     

Kalimat 'orang tak berguna' hampir menyelinap keluar tetapi Tetua Feng berhasil menghentikan dirinya dengan tepat waktu. Dia terkikik dan matanya melihat kesana kemari. "Aku sangat penasaran, bagaimana kalian bisa saling mengenal."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.