Istri Liar Kaisar Jahat

Reruntuhan, Harta Peninggalan (2)



Reruntuhan, Harta Peninggalan (2)

Pidatonya mendadak berakhir.     

Ekspresi Tetua Mei berubah pucat dan matanya menampakkan ketakutan.     

Alasannya karena si pria berjubah hitam mengalihkan pandangan kepadanya dengan niat membunuh yang jelas di mata dinginnya. Tetua Mei merasa seolah-olah ada sebuah tangan yang meremas lehernya, mendadak merasa sangat sulit untuk bernafas.     

"Lidahmu sangat tidak sopan!" Suara pria berjubah hitam dingin seperti sebelumnya dan niat membunuh di tubuhnya tidak menghilang. "Jika kamu mengucapkan satu kata lagi, aku akan mengirim dirimu ke kubur!"     

BUM!     

Kemudian kekuatan kuat menyerbu ke arah Tetua Mei. Dia tak bisa mengelak tepat waktu dan serangan itu mendarat tepat di dadanya, membuat dirinya terhuyung ke belakang. Dia memuntahkan seteguk darah dan wajahnya menjadi sangat pucat.     

"Tetua Mei!"     

Ekspresi Tetua Yun langsung berubah. Lalu dia bergegas memapah tubuh Tetua Mei sambil menatap waspada pada pria berjubah hitam.     

Tetua Yun mungkin keliru tetapi dia merasa seolah-olah pria ini menyerang Tetua Mei karena telah menghina Gu Nianye!     

Bagaimana mungkin Tetua Mei berani mengucapkan sepatah kata lagi pada saat seperti ini? Dia hanya bisa menatap Gu Ruoyun penuh benci. Bagi Tetua Mei, wanita ini telah membuatnya menyinggung kultivator yang sangat kuat! Jika bukan karena Gu Ruoyun, Tetua Mei tak akan mengalami serangan itu!     

"Tak masalah kamu tidak memberitahuku siapa dirimu." Gu Ruoyun berjalan ke samping pria itu dan berpikir sejenak sebelum mengatakan, "Suatu hari nanti, aku akan mengetahui identitasmu."     

Setelah mengatakan bagiannya, dia terus berjalan ke dalam reruntuhan.     

Pria berjubah hitam menatap kepergian Gu Ruoyun dan tatapannya yang dingin menjadi semakin lembut. Matanya dipenuhi perjuangan yang membuat frustasi.     

Jalan setapak dalam reruntuhan terbuat dari logam dan membuat suara berdentang ketika orang berjalan diatasnya. Suara ini sangat jelas dalam reruntuhan yang sunyi itu.     

Pria berjubah hitam mengikuti Gu Ruoyun di setiap langkahnya tetapi tidak mengatakan apapun padanya. Dia hanya diam sepanjang waktu tapi matanya dipenuhi kewaspadaan dengan ekspresi serius dibawah topeng hitamnya.     

"Hey, ada sebuah ruangan disini!"     

Tiba-tiba, terdengar suara terkejut diantara kerumunan. Mereka langsung melihat bahwa memang ada sebuah ruangan dibagian kiri mereka.     

Ruangan itu telah menyatu dengan dinding, itulah mengapa mereka tidak menyadari keberadaan ruangan tersebut.     

"Karena makam ini dibuat oleh seorang kultivator kuat sepuluh ribu tahun yang lalu, seharusnya ada khazana lain selain harta peninggalan tersebut. Mungkin ruangan ini mempunyai harta berharga di dalamnya!" Tetua Mei melengkungkan bibir saat matanya dipenuhi keserakahan. "Ayo, mari kita lihat!"     

Kemudian dia membuka pintu emas besar itu dan melangkah ke dalam ruangan.     

Ruangan itu dipenuhi dengan peti harta karun yang memancarkan sinar menyilaukan, meningkatkan semangat seseorang.     

"Astaga, semua ini adalah senjata spiritual! Senjata spiritual yang sangat banyak!"     

"Dan batu roh! Batu roh memiliki energi spiritual yang melimpah. Jika aku bisa menyerap semua batu roh ini, mungkin aku akan menerobos ke tahap selanjutnya!"     

Batu roh adalah semacam batu ajaib di daratan utama. Batu roh mengandung energi spiritual kuat yang bisa diserap oleh kultivator. Namun, batu roh telah menghilang bersamaan dengan formula pil sepuluh ribu tahun yang lalu dan hanya ada beberapa yang dapat ditemukan. Satu batu roh yang diletakkan di pelelangan bisa dijual dengan harga selangit.     

"Ini adalah milikku, hahaha, semuanya milikku!"     

Seorang kultivator tak bisa menahan godaan harta yang begitu banyak dan tertawa terbahak-bahak. Lalu dia menyerbu ke depan dengan raut wajah gila.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.