Istri Liar Kaisar Jahat

Pencarian Awal Di Reruntuhan (4)



Pencarian Awal Di Reruntuhan (4)

BAM!     

Tinju kultivator itu mendarat di tubuh manusia batu dan semua orang mendengar suara rapuh dan patah. Kemudian suara rintihan, yang mirip dengan babi yang disembelih, menggema ke seluruh reruntuhan.     

"Aah!"     

Seluruh lengan kultivator itu memelintir dan punggung tangannya berdarah dengan jejak darah yang menetes perlahan.     

Si manusia batu menundukkan kepala ketika memandang dengan jijik pada kultivator pucat itu. "Hei manusia," serunya dengan mengejek, "Pulanglah dan berkultivasi beberapa tahun lagi sebelum kamu bisa berpikir untuk bertarung denganku! Oh, iya! Aku lupa bahwa kamu tidak akan pernah bisa meninggalkan tempat ini sekarang!"     

Manusia batu tidak terluka akibat kekuatan penuh dari Martial Saint tahap awal pada keadaan istimewa itu. Tambahan pula, manusia batu tidak berusaha mengelak serangan itu dan membiarkan tinju kultivator memukul langsung tubuhnya.     

"Ayo menyerang bersamaan. Kita ada begitu banyak, jangan bilang kita bahkan tak bisa melukai manusia batu ini?"     

Tetua Mei menggertakkan gigi sambil memberi perintah.     

"Itu benar! Meski satu orang tak bisa mengalahkannya, mengapa kita tak bisa melukainya ketika kita ada begitu banyak?"     

Wush!     

Setelah mengatakan bagiannya, kemudian kultivator lain menerjang si manusia batu.     

Semua orang saling memandang sambil menarik senjata dan menyerbu ke depan. Salah-satu dari mereka mengayunkan pedang ke bawah, menciptakan gelombang angin yang memotong dari langit dan memukul kepala manusia batu dengan keras.     

Manusia batu itu tetap diam dan tidak bergerak. Dia bahkan tak perlu repot-repot menahan serangan itu dan hanya tersenyum pada sekelompok manusia kecil di hadapannya.     

BUG!     

BUG, BUG, BUG!     

Serangan yang sangat banyak melesat ke arah manusia batu yang berada di tanah, mengeluarkan suara jeritan yang menggema ke seluruh reruntuhan.     

Manusia batu menolehkan kepala dan berbicara dengan suara menghina, "Apakah ini kekuatan penuh kalian, para manusia? Kalian sangat lemah berbeda dengan yang datang sebelumnya. Apa kalian pikir bisa menyakitiku dengan menyerang bersamaan? Serangan kalian hanya menggelitik diriku!"     

"Bagaimana mungkin?"     

Kerumunan mundur beberapa langkah sambil terengah-engah dan menatap si manusia batu. "Kekuatan manusia batu ini mungkin berada pada tingkat istimewa Martial Saint tahap akhir! Ada cukup banyak tingkat istimewa Martial Saint tahap akhir di antara kita. Bagaimana mungkin kita tidak bisa menyakitinya?"     

Tetua Yun, yang tidak bergabung dalam pertarungan sebelumnya, berhenti dan menjelaskan, "Meki kekuatan manusia batu ini berada pada tingkat istimewa Marial Saint tahap akhir, ras manusia batu selalu memiliki tubuh sekeras batu. Akan sulit untuk melukainya bahkan untuk mereka yang sudah pada tingkat murni tahap awal.     

"Haha."     

Manusia batu tertawa terbahak-bahak. "Manusia, kamu benar. Walaupun kekuatanku mengalami kemunduran sekarang, aku masih memiliki kerangka yang keras. Karena itu, kalian tak bisa menyakitiku. Apa kalian sudah siap untuk mati sekarang?"     

BUM!     

Energi kuat meledak dari tubuh si manusia batu dan terbang menuju para kultivator di hadapannya, mencapai wajah mereka dalam sekejap.     

KREK!     

Tinju manusia batu mendarat di kepala seorang kultivator dengan kekuatan sebesar gunung yang jatuh padanya. Kepala kultivator itu meledak dan otaknya berhamburan keluar, berserakan ke seluruh tanah.     

"Awas!"     

Tetua Mei berteriak saat menuntun para penyerang menuju manusia batu.     

"Kalian melebih-lebihkan kemampuan kalian!"     

Manusia batu tertawa dingin sebelum melemparkan tinjunya pada Tetua Mei.     

Tinju itu mendarat di perut Tetua Mei dengan bunyi keras dan menghempaskan tubuhnya. Dia mendarat dengan keras di tanah dan seteguk darah yang banyak mulai keluar dari mulutnya. Tetua Mei hanya bisa menatap manusia batu yang berdiri di depannya saat wajahnya berubah pucat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.