Istri Liar Kaisar Jahat

Pencarian Awal Di Reruntuhan (3)



Pencarian Awal Di Reruntuhan (3)

"Nona Gu."     

Feng Yuqing melirik Tetua Yun, yang telah pergi dan sedikit menurunkan pandangan sebelum berkata, "Tetua Yun tidak seperti Tetua Mei. Dia sangat cerdas dan aku khawatir tidak mudah untuk menyembunyikan identitasmu darinya. Namun, aku juga tidak bisa melepaskan harta peninggalan ini. Kamu dapat mempertimbangkan apakah kamu tetap ingin membantuku atau tidak."     

Tak perlu dikatakan bahwa Feng Yuqing tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan Feng Xiaoxiao. Namun, karena Feng Xiaoxiao berusia beberapa tahun lebih tua darinya, pada saat dia mulai memahami situasi, seluruh Lembah Angin telah jatuh ke tangan Feng Xiaoxiao. Oleh sebab itu, terlepas dari seberapa besar kekuatannya, Feng Yuqing selalu harus menyembunyikannya.     

Feng Yuqing memahami bahwa Gu Ruoyun bukanlah orang yang bisa dikendalikan dengan mudah. Jika dia mencoba memperdaya Gu Ruoyun, dia akan mendapatkan kebalikan dari hasil yang diinginkannya. Karena itu, lebih baik menjelaskan kekuatan Sekte Pesona dan membiarkan Gu Ruoyun memilih apapun yang dia inginkan.     

Gu Ruoyun tersenyum. Harta peninggalan? Aku juga kesini untuk harta peninggalan.     

Oleh sebab itu, aku tidak berniat untuk berkompromi dengan Sekte Pesona ataupun Feng Yuqing!     

"Dasar manusia bodoh! Siapa yang memberi kalian izin memasuki tanah kami?"     

Ketika kerumunan mencapai suatu bagian dalam reruntuhan, terdengar suara tawa di udara. Semua orang berhenti ketika mendengar suara tawa tersebut.     

"Siapa itu?"     

Ekspresi Tetua Mei berubah dan dia mencengkeram pedang di tangannya dengan erat sementara wajahnya dipenuhi kewaspadaan.     

"Hmm!"     

Tepat saat teriakan teredam terdengar, seluruh reruntuhan mulai bergetar. Kerumunan menyaksikan dengan hati-hati saat suara keras itu menggema dalam reruntuhan. Sebuah batu jatuh dari langit dan menghancurkan lubang besar di tanah.     

Kemudian saat kerumunan menyaksikan, tanah mulai bergerak…     

"Tuan, awas!"     

Wajah terkejut Feng Yi dan Feng Wu menjadi pucat. Mereka bergegas menarik pedang dan berdiri di depan Feng Yuqing, melindunginya. Lalu mereka berkata dengan raut wajah yang buruk, "Makhluk ini sangatlah kuat!"     

"Manusia bodoh, mengganggu wilayah orang lain tanpa izin mengharuskan kalian membayar harganya!"     

Batu itu berbicara dengan suara rendah dan serak. Suara itu membawa aura keangkuhan seolah-olah ada guntur keras yang menyambar jantung mereka.     

"Batu itu… batu itu berbicara?"     

Beberapa dari mereka tertegun, kemungkinan mereka tak pernah melihat hal supranatural seperti ini.     

Sebuah batu yang bisa berbicara?     

"Dia adalah manusia batu dari zaman kuno." Mata Tetua Yun menjadi gelap sambil perlahan menjawab, "Dia adalah sejenis hewan roh! Namun, klan manusia batu telah punah lebih dari sepuluh ribu tahun yang lalu. Aku tak menyangka manusia batu akan muncul dalam reruntuhan ini. Tampaknya reruntuhan ini sudah berusia lebih dari sepuluh ribu tahun."     

Huwah!     

Reruntuhan ini sudah berusia lebih dari sepuluh ribu tahun! Betapa kuatnya pemilik reruntuhan ini?     

Mungkin mereka tak akan pernah mengetahuinya.     

Beberapa dari mereka mulai merasa menyesal. Mengapa kami tidak mengendalikan keserakahan dan tetap berada diluar reruntuhan? Bagaimana jika kami kehilangan nyawa disini? Itu sama sekali bukanlah hal yang bagus.     

Sayangnya, jalan keluar dari reruntuhan kini telah tertutup. Tak peduli betapa menyesal mereka sekarang, itu tak ada gunanya.     

"Hmm! Hei para manusia, setidaknya kalian punya pengetahuan. Kalian masih mengetahui siapa diriku meski telah bertahun-tahun berlalu! Namun, sungguh disayangkan, siapapun yang memasuki reruntuhan ini tak akan pernah bisa pergi!" Si manusia batu tertawa dingin dan perlahan bangkit dari tanah. Tanah mulai bergetar di setiap langkahnya.     

"Kamu hanya sekedar manusia batu, dan bukanlah pertahanan yang tidak bisa ditembus. Aku tak percaya kamu bisa melawan kami yang banyak!"     

Dibawah tekanan manusia batu, seorang kultivator menerjang ke depan. Tinjunya diselimuti lapisan energi saat diayunkan pada tubuh manusia batu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.