Istri Liar Kaisar Jahat

Pencarian Awal Di Reruntuhan (2)



Pencarian Awal Di Reruntuhan (2)

Gu Ruoyun memiliki Pagoda Ilahi Kuno jadi dia bisa melarikan diri dari bahaya. Akan tetapi, orang lain, tidak akan begitu beruntung. Mereka semua akan menghilang di depan reruntuhan tanpa ada jiwa yang tersisa!     

Ekspresi Feng Yuqing perlahan menjadi suram. Lalu dia menatap pintu besar menuju reruntuhan yang kini terbuka lebar dan berkata suram, "Aku merasakan bahwa ada lebih banyak bahaya yang bersemayam dalam reruntuhan ini! Kini aku tidak yakin apakah datang kesini adalah keputusan yang tepat atau tidak!"     

Namun, jika dia diberi kesempatan lain, dia akan tetap melakukan perjalanan kemari.     

Murni karena harta peninggalan itu.     

Selama dia bisa mendapatkan harta peninggalan itu, mungkin dia bisa mengalahkan Feng Xiaoxiao!     

Tetua Yun tampak masam ketika menatap Gu Ruoyun dan Feng Yuqing yang tetap berada di tempat yang sama. Secercah cahaya gelap, bingung namun suram menyala di dalam matanya, "Apakah kalian menyadari bahaya dalam reruntuhan ini?"     

Jika tidak, mengapa mereka memilih untuk tetap diam tidak seperti orang gila lainnya?     

"Tetua Yun, kamu melebih-lebihkan mereka." Tetua Mei mendengar pertanyaan wanita itu dan mencibir. Matanya yang menawan dipenuhi hinaan ketika meneruskan, "Mereka hanya kekurangan keberanian, tidak mungkin mereka bisa mengetahui bahaya yang ada dalam reruntuhan ini!"     

Tetua Yun tidak menjawab tetapi ekspresinya tetap dingin. Dia tak bisa menghilangkan firasat bahwa wanita disamping Feng Yuqing itu tidak sesederhana yang terlihat.     

Kalau tidak, Feng Yuqing tak akan membawanya ke tempat seperti ini.     

Itu benar!     

Feng Yuqing mungkin anak yang tak bisa diatur dan tanpa prestasi tapi bukan berarti dia orang yang bodoh. Dia masih sangat sadar atas apa dan kapan dia harus melakukan sesuatu.     

"Mari bergerak."     

Tetua Mei menatap Gu Ruoyun dengan jijik dan memimpin rombongan Sekte Pesona ke dalam reruntuhan.     

"Bahaya telah terlewati, seharusnya kita tidak akan bertemu jebakan untuk sementara ini. Namun, karena reruntuhan ini tidak seperti reruntuhan lainya, lebih baik untuk tetap berjaga-jaga."     

Tetua Yun berpikir sejenak ketika melirik Tetua Mei dan lainnya yang sedang berjalan menuju reruntuhan sebelum mengejar mereka.     

...     

Di dalam reruntuhan segalanya sudah tua dan berkarat.     

Disana sangat sepi sehingga hanya langkah kaki kerumunan yang bisa terdengar menggema ke seluruh reruntuhan…     

Setelah jebakan pertama yang muncul di luar reruntuhan, sekarang para kultivator yang selamat kurang dari setengah dari jumlah aslinya. Namun, kultivator yang tersisa masih sangat kuat. Bukanlah tugas yang mudah untuk mengambil harta peninggalan di tempat yang dipenuhi banyak orang.     

"Siapa kamu!"     

Tepat ketika Gu Ruoyun mengamati keadaan di dalam reruntuhan, terdengar suara pelan dari samping telinganya, "Tambahan pula, kamu bersama dengan Tuan Muda Lembah Angin, apa yang sedang kamu rencanakan?"     

Gu Ruoyun terkejut ketika menoleh pada mata Tetua Yun yang penuh pertanyaan dan mengerutkan bibir acuh tak acuh. "Aku bukanlah siapa-siapa, kamu pikir aku siapa?"     

"Tak peduli apapun yang terjadi Sekte Pesona harus mendapatkan harta peninggalan ini." Mata Tetua Yun menjadi gelap dengan kekejaman ketika menjawab dingin, "Jika kamu berani melawan kami, semua yang menanti dirimu adalah nasib diburu dan dibunuh oleh seluruh Sekte Pesona! Jadi, Nona, sebaiknya kamu mempertimbangkan kembali apakah kamu benar-benar ingin membantu Feng Yuqing!"     

Saat dia sudah mengatakan bagiannya, dia tidak mengatakan hal lain lagi dan berjalan menuju rombongan Sekte Pesona.     

Tetua Mei mengernyitkan kening pelan, jelas dia tidak senang dengan ucapan Tetua Yun.     

Bukankah gadis ini menggoda Tuan Muda Kedua dari Lembah Angin hanya untuk mendapatkan kebaikan dari Lembah Angin? Kekuatan apa yang bisa dia miliki? Selain itu, pada akhirnya harta peninggalan ini akan menjadi milik Sekte Pesona. Tak seorangpun yang memiliki kekuatan untuk melawan kami!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.