Orang Yang Tidak Bisa Disepelekan (2)
Orang Yang Tidak Bisa Disepelekan (2)
Pria berjubah hijau mundur ketika memuntahkan seteguk darah. Raut wajahnya sangat pucat, dan mata tajamnya tertuju pada Gu Ruoyun bagaikan sepasang pisau belati.
Wush!
Wush! Wush! Wush!
Dalam sekejap, gelombang energi pedang yang banyak melesat ke arahnya dan menyegel seluruh tubuhnya dari segala arah, tidak meninggalkan peluang untuk melarikan diri. Kemudian, seolah-olah ada bilah pisau yang mengiris kulitnya ketika seluruh tubuhnya dilumuri warna merah darah.
"Gadis sialan! Kali ini, kamulah orang yang kejam!" Pria berjubah hijau menggertakkan gigi sementara tatapan matanya tertuju pada Gu Ruoyun. "Akan kubuat kamu memahami kehebatan Keluarga Lin ketika kita bertemu lagi nanti! Kita pergi!"
Ketika dia berbicara, dia mengayunkan tangan dengan maksud membawa anggota Keluarga Lin yang selamat pergi dari tempat ini.
Kembali lagi… mengapa Gu Ruoyun akan memberinya kesempatan itu?
Baru saja pria berjubah hijau berbalik, gelombang energi pedang yang sangat banyak menyerbu dari belakang, mereka yang mengikutinya dari belakang tak bisa bereaksi, mereka tersungkur dalam genangan darah. Pada akhirnya, dialah satu-satunya yang tersisa di bagian bawah gunung.
Uhuk!
Ketika pria berjubah hijau melihatnya, dia bahkan tak punya waktu berbicara. Kakinya bergegas menuju langit, dan dia menuju ke arah belakang dalam kecepatan cahaya ketika berusaha menyelamatkan diri.
"Apa kamu mencoba melarikan diri?"
Suara dingin dan jernih menggema keras, dan ketika pria berpakaian hijau tersadar, sosok itu sudah berada di langit di hadapannya.
Wajah wanita berpakaian hijau itu tenang namun acuh tak acuh. Gu Ruoyun menatapnya dengan tatapan dingin dan jernih yang terlihat seperti menembus jantungnya, membuatnya gemetar keseluruh tubuhnya.
"Apa yang kamu inginkan?" Pria berpakaian hijau sungguh tak menduga wanita yang tampak tidak berbahaya beberapa saat yang lalu, akan memiliki kekuatan yang tak terkalahkan! Terutama pedang patah di tangannya, yang benar-benar bisa memancarkan energi kuat.
Gu Ruoyun melirik pria berpakaian hijau acuh tak acuh. "Karena kamu sudah disini, kamu tak perlu pergi sekarang."
Wush!
Hembusan angin dari pedang menembus langit, dan pria itu belum siap. Dengan cepat dia mengangkat gagang pedang berusaha untuk melawan serangan dari pedang patah milik Gu Ruoyun. Namun, ayunan dari pedang itu langsung menembus gagang pedang dan mendarat di dadanya.
Uhuk!
Pria berpakaian hijau memuntahkan seteguk darah ketika pahanya mendarat di tanah. Ekspresinya sangat pucat, dan dia melotot dengan geram pada Gu Ruoyun.
"Gadis sialan, manusia harus belajar tidak melakukan sesuatu yang salah dan kita akan bertemu dengan damai nanti. Lebih baik kamu berhenti saat kamu masih bisa! Jangan berlebihan, atau kamu akan menyesalinya cepat atau lambat!"
"Maafkan aku." Gu Ruoyun mengangkat bahu dan terkikik pelan ketika menoleh pada pria berpakaian hijau. "Aku tak berencana untuk menemuimu lagi nanti. Jadi tentu saja, aku tak perlu melepaskan nyawamu. Kamu pernah menanyakan namaku. Aku bisa memberitahumu sekarang. Namaku adalah, Gu Ruoyun!"
Gu Ruoyun!
AUM!
Bagaikan sambaran petir di hari yang cerah, pria berpakaian hijau sangat terkejut sampai dia kebingungan. Sambil gemetar, matanya melebar dengan takjub ketika menatap tak percaya pada wanita berpakaian hijau yang sedang memegang pedang patah di hadapannya. Tubuhnya mulai gemetar.
Gu Ruoyun!
Dia adalah Gu Ruoyun! Putri dari Raja Besar Hong Lian, dan merupakan orang yang diperintahkan Suhu untuk ditangkap!
Aku tak pernah menyangka akan bertemu Gu Ruoyun disini. Tak heran dia tidak memedulikan Keluarga Lin.
Uhuk!
Tepat ketika pria berpakaian hijau itu merasa seolah jantungnya telah ditabrak oleh sepuluh ribu kuda, ketika pedang patah di tangan wanita itu menimpanya. Hembusan angin dari bawah mengiris pinggang pria berpakaian hijau tanpa sedikitpun belas kasih. Darah segar memancar ke luar dan melumuri seluruh kaki gunung dengan warna merah.