Terluka (7)
Terluka (7)
Bai Zhongtian setuju dengan bagian akhir dari kalimat itu. Pencapaian Gu Ruoyun memang sudah melampaui dirinya. Namun, bukan berarti dia bersedia menerima kekalahan di depan Suhu Besar Wu Yin.
"Hehe," Dia cengengesan dengan menghina. "Terlepas dari tingginya pencapaian gadis kecil, Itu tidak merubah kenyataan bahwa dia adalah muridku. Semakin besar kemampuannya, sebagai Suhunya, semakin bangga diriku. Dan untuk dirimu… kamu bisa perlahan-lahan menikmati kecemburuan itu. Kamu tak akan pernah menemukan jenius lain seperti dirinya, bahkan dalam ratusan tahun."
Tak ada yang tahu lebih baik daripada Bai Zhongtian tentang kehebatan Gu Ruoyun.
Benar, seorang Martial Saint muda tidak begitu langka di Kota Pertama. Namun, ini karena Kota Pertama memiliki energi spiritual yang berlimpah serta jenius dan khazana yang banyak untuk memelihara mereka. Akan tetapi, Gu Ruoyun berjalan selangkah demi selangkah dari Daratan Utama Roh Barat, yang terendah dari yang terendah.
"Hmm."
Suhu Besar Wu Yin mendengus dingin, "Andai aku tak datang ke Kota Pertama lebih dulu daripada dirimu hanya karena bakatku lebih besar dari dirimu? Jika aku tidak meninggalkan daratan utama kala itu, apa kamu pikir jenius seperti dirinya akan menemukanmu?"
"Bakatmu memang lebih besar daripada diriku tapi sayangnya, keberuntunganmu tidak begitu bagus." Bai Zhongtian terlihat sangat puas ketika menatap dengan menghina pada Suhu Besar Wu Yin.
Ekspresi Suhu Besar Wu Yin berubah menjadi suram. Dia yakin orang ini akan membuatnya sangat marah! Lebih baik dia tidak bertemu dengannya lagi karena dia sudah tahu besarnya rasa tidak tahu malu Bai Zhongtian sedari dulu!
"Gadis kecil." Suhu Besar Wu Yin berbalik menghadap Gu Ruoyun dan berkata, "Aku cukup mengagumi bakatmu dan menerima kekalahanku. Akan tetapi, bukan berarti aku akan melayani pria tua ini. Kekuatannya tidak sekuat diriku dan tak ada keraguan tentang hal itu. Hanya keberuntungannya yang lebih baik daripada keberuntunganku sehingga bisa mendapat murid seperti dirimu."
Gu Ruoyun tersenyum dan mengatakan, "Suhu Besar Wu Yin, kamu sangat keliru, aku pikir akulah yang beruntung. Dulu, jika bukan karena Suhu, mungkin aku tak akan tumbuh sampai pada tingkat ini! Walau kekuatanku telah bertumbuh, hal itu berkaitan erat dengan kebersamaanku dengannya. Namun, yang paling penting adalah, juga karena perlindungannya kala itu."
Gu Ruoyun mengakuinya, kekuatan Bai Zhongtian tidak setara dengan Suhu Besar Wu Yin tapi dia tak akan pernah membiarkan orang lain meremehkan Suhunya. Lagipula, segala hal yang dia katakan adalah kebenaran. Dalam kehidupan masa lalunya, jika bukan karena pemeliharaan Bai Zhongtian, dia tak akan pernah mencapai tingkat ini!
Oleh sebab itu, terlepas menjadi betapa kuat dirinya nanti, dia tak akan pernah melupakan usaha Suhunya.
Suhu Besar Wu Yin tak lagi memperlakukan Bai Zhongtian dengan hina. Malahan, sinar kecemburuan kini melintas di matanya. Kemudian dia mengangkat mata dan menoleh pada wajah puas pria tua itu. Pada akhirnya, dia hanya bisa tersenyum kecut sambil berkata, "Bai Zhongtian, kamu menang!"
Ketika berhubungan dengan kekuatan, seseorang tak membawa apapun ketika dilahirkan dan seseorang tak membawa apapun ketika mereka mati. Memangnya kenapa jika dia memiliki kekuatan yang besar? Pada akhirnya, dia tidak menemukan pewaris untuk mengambil hartanya tidak pula memiliki murid yang setia seperti Gu Ruoyun! Kebanyakan anak muda akan dipenuhi keangkuhan setelah melampaui Suhu mereka dan tak akan lagi memedulikan pengajaran Suhu mereka.
Namun, dia bisa melihat rasa hormat dan kesopanan dalam diri gadis ini.
Dalam hidup ini, Bai Zhongtian sudah melampaui dirinya dalam hal dimana dia telah berhasil menemukan murid seperti Gu Ruoyun!
Terlepas dari betapa iri yang Suhu Besar Wu Yin rasakan, dia mengerti bahwa takdir tertentu tak akan pernah kembali setelah sudah terlewati. Apa yang bukan miliknya tak akan pernah menjadi miliknya.