Istri Liar Kaisar Jahat

Terluka (6)



Terluka (6)

Kerumunan terkejut. Satu per satu, mata mereka melebar karena benar-benar tak bisa mempercayainya. Ini adalah hal yang tak bisa diselesaikan Suhunya sendiri jadi bagaimana mungkin muridnya malah bisa berhasil?     

"Bagaimana mungkin?" Suara Suhu Besar Wu Yin bergetar. Kemudian dia berjalan menuju Gu Ruoyun dan menerima pil yang Gu Ruoyun berikan padanya sebelum menghembuskan nafas dengan berat, "Itu benar, ini adalah Pil Langit Cerah!"     

Mungkin Suhu Besar Wu Yin ingin menjatuhkan Bai Zhongtian, tetapi karena dia orang yang sombong, dia tak akan pernah berperilaku curang. Oleh sebab itu, dia memberikan pengakuan terhadap Gu Ruoyun karena telah menyuling pil yang benar dari formula pil itu.     

"Akan tetapi, sekalipun kamu berhasil menyuling pil dengan benar, kita hanya seri. Mengalahkanku, kamu harus mengeluarkan formula pil yang tak bisa aku sempurnakan." Suhu Besar Wu Yin menghela nafas dalam-dalam sebelum mengangkat kepala menghadap Gu Ruoyun.     

Gu Ruoyun tertawa sebelum dengan santai mengeluarkan formula pil dari lengan bajunya dan meletakkannya di depan Suhu Besar Wu Yin. "Aku ingin tahu apakah kamu bisa menyuling ini?"     

Formula pil itu bukan berasal dari Pagoda Ilahi Kuno. Sebaliknya, itu adalah formula yang dia ciptakan sendiri belum lama ini. Ini pula formula yang sama yang telah menghasilkan pil yang Burung Vermilion gunakan pada Lan Shao sebagai percobaan. Lagipula, formula pil dari Pagoda Ilahi sangatlah berharga. Dia tak akan pernah mengeluarkannya untuk orang lain tak peduli apapun.     

"Ini…"     

Suhu Besar Wu Yin menerima formula pil yang diberikan Gu Ruoyun padanya. Dia langsung terkejut ketika melihat isi formula pil itu. Setelah beberapa saat, dia tersadar kembali, menggelengkan kepala dan mengatakan, "Maafkan aku, aku tak bisa menyuling pil ini."     

Pada tahap ini, dia tak bisa memastikan apakah dia mampu menyuling pil dari sebuah formula pil dalam sekali tatap. Tentu saja, jika Gu Ruoyun setuju memberinya beberapa hari lagi, dia bisa mempelajarinya dengan baik. Sekarang ini adalah kompetisi, mengapa pihak lawan akan memberinya kesempatan untuk bernafas?     

"Karena kamu sudah kalah, kamu harus mengingat janjimu."     

Gu Ruoyun tidak menatap Suhu Besar Wu Yin lagi ketika berbalik dan mendekat pada Bai Zhongtian. Lalu berkata dengan tenang, "Suhu, aku sudah membantumu mendapat keadilan."     

Bai Zhongtian menghela nafas dalam-dalam. Dia tak pernah menyangka bahwa dia, sebagai Suhu, akan tetap membutuhkan muridnya untuk membalas! Akan tetapi, apa yang dia rasakan sebagian besar adalah rasa bangga. Sebagai Suhunya, bagaimana mungkin dia tidak merasa bangga memiliki murid yang luar biasa?     

"Bai Zhongtian, kamu telah menerima murid yang baik."     

Suhu Besar Wu Yin tersadar kembali sebelum menghela nafas dalam-dalam dan tertawa getir.     

Dia sudah menjadi musuh Bai Zhongtian selama bertahun-tahun namun tak pernah menduga keadaan akan berbalik dan dia akan kalah dari murid Bai Zhongtian. Kekalahan ini lebih tidak mengenakkan daripada kalah dari Bai Zhongtian sendiri.     

"Haha," Bai Zhongtian tertawa terbahak-bahak dan senyumannya dipenuhi rasa bangga. "Tentu saja, tidakkah kamu melihat murid berharga siapa dirinya? Bagaimana mungkin muridku, dibawah standar? Wu Yin, akhirnya aku mengalahkanmu kali ini. Jangan lupakan taruhan kita."     

Suhu Besar Wu Yin tertawa dingin dan menjawab dengan ketus, "Orang yang menang melawanku adalah muridmu, bukan dirimu. Mengapa kamu begitu bangga?"     

Jika dia memiliki murid seperti ini, dia juga akan merasa sangat bangga. Namun si orang bodoh, Bai Zhongtian ini, mendapat kesempatan baik! Jika dia tahu tentang hal ini, dia tak akan pernah meninggalkan Daratan Utama Puncak Timur. Mungkin dia akan mendapat gadis kecil ini sebelum Bai Zhongtian.     

"Dia adalah muridku. Aku telah memeliharanya jadi kemenangannya adalah kemenanganku juga," Ba Zhongtian mengangkat alis dengan merendahkan ketika berbicara tanpa malu. "Apa, tidak senang? Dapatkan murid seperti ini jika kamu bisa. Namun, kamu tak punya kesempatan lagi. Sekalipun kamu mendapat murid yang jenius, mereka hanya akan menjadi pelayan jenius tambahan bagiku! Jangan lupa, kamu kalah dariku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.